Epilog.

25 3 0
                                    

5 tahun kemudian...

Seorang laki-laki dengan gagahnya keluar dari pintu kedatangan bandara internasional Incheon.  Ia menggunakan kacamata hitam dan mengenakan jas berwarna hitam tidak ketingalan ia juga menggunakan sepatu pantovel mengkilap dari merek ternama.

Tidak lama kemudian ponselnya berdering dan ia pun mencari tempat yang agak sepi untuk menerima telpon tersebut.

Ketika ia membaca nama yang tertera di layar ponselnya,  sebuah senyuman mengembang dengan sempurna dan ia segera mengangkat panggilan tersebut.

"  Halo, Eomma.  "

" Jun Myeon kau di mana? Cepatlah datang ke hotel XcX . Kami semua sudah menunggumu.  "

" Iya, 30 menit lagi aku akan sampai di sana.  Sudah ya ku tutup telponnya.  "

" Iya,  hati hati. "

Klik.

Sambungan telpon pun terputus dan Jun Myeon berjalan menuju ke arah parkiran, tempat mobil yang telah di sediakan oleh Appanya.

Mobil itu melesat pergi meninggalkan bandara Incheon dan menuju ke pusat kota menuju hotel XcX.

¤¤¤

Seorang perempuan muda sedang berjalan dengan langkah yang lebar lebar. Ia sudah tak sabar lagi untuk bertemu dengan teman sekaligus calon suamnya itu.

Ketika ia sampai di depan pintu masuk sebuah hotel, ia menarik nafas sebelum masuk ke dalam ruangan tersebut. Ia dapat bernafas lega karena ia tidak menemukan kehadiran Jun Myeon di sana.

" Hai, Mi Rae bagaimana kabarmu? Tunggu sebentar ya sayang,  Jun Myeon akan tiba sebentar lagi. "

Tak lama kemudian, pintu ruangan pun tebuka dan dari sana muncullah seorang laki laki.  Nafasnya terengah engah sambil memegangi kedua lututnya.

Semua orang di ruangan itu menatap Jun Myeon heran.  Tapi Lee Soo Hyun -ibu Jun Myeon langsung  menghampiri putranya. Ia memeluk putranya melepaskan rindu.

" Jun Myeon, anak kesayanganku. Eomma sungguh rindu padamu.  "

Semua orang menatap mereka keheranan kecuali Appa Jun Myeon. Jantung Joo Hyun ( Irene ) berpacu 3x lebih kencang dari biasanya kemudian Appa Jun Myeon berdeham untuk memperingati anak dan istinya kalau bukan hanya mereka bertiga yang berada di ruangan itu.

" Sudah pelukannya.  Bisakah kalian memperhatikan orang lain di sekitar? "

Mereka pun segera melepaskan pelukannya pada Eommanya dan beralih menunduk hormat kepada Ajussi dan Ajumma Bae.

" Ajussi dan Ajumma Bae , apa kabar?  Joo... Hyun ? "

Jun Myeon mengantung ucapannya, ia menatap perempuan cantik dibelakang Ajussi dan Ajumma Bae tanpa berkedip. 

Perempuan itu menggunakan drees putih selulut dibalut dengan jaket coklat, rambutnya di biarkan terurai, dan ia menggunakan topi yang berwarna coklat dengan pakaian dan juga tas tangaan yang dibawanya.

Perempuan itu tertunduk malu saat Jun Myeon menatapnya. Orang tua mereka yang melihat hal itu hanya terkekeh sembari menggelengkan kepala mereka dan menyadarkan keduanya lalu duduk di kursi masing masing.

" Ok. Appa hanya ingin memperjelas. "
Kini semua orang menyimak Appa Jun Myeon.

" Apa kalian menerima perjodohan ini?  "

Joo Hyun yang duduk di seberang menganggukkan kepalanya sedangkan Jun Myeon hanya duduk dengan tenang sambil menatap Joo Hyun dengan pandangan yang sulit untuk diartikan.

" Mari kita tentukan - "

Jun Myeon tiba tiba berdiri dan menyela perkataan Appanya.

" Tunggu dulu!  "

Semua orang menatap Jun Myeon tak terkecuali Joo Hyun.

" Aku menolaknya. "

Jun Myeon pun pergi keluar dari dalam ruangan itu. 

Tangan Joo Hyun meremas ujung gaunnya di bawah meja.  Ia merasa telah dipermainkan oleh Jun Myeon dan ia langsung berdiri dan keluar ruangan tersebut tanpa pamit. Ia buntuh sendirian sekarang ini.

Saat hendak ke taman hotel, ia tidak sengaja melihat Jun Myeon yang sedang duduk sendirian di bangku taman sambil tersenyum sumringah, ia pun menghampiri Jun Myeon dan duduk di sebelah Jun Myeon.

" Berikan aku alasan. "

Jun Myeon melihat kearah Joo Hyun.

" Cih. Ternyata semua laki laki itu sama kecuali... "

"Aku? "

Joo Hyun memukul Jun Myeon dengan kekuatan penuh tapi hanya pukulan biasa bagi Jun Myeon.

" Kenapa kau menolaknya padahal kau dulu kau menerimanya?  "

" Siapa?  Aku? "

Joo Hyun  gemas pada Jun Myeon lalu mencubit perut Jun Myeon hingga ia mengaduh kesakitan.

Air mata Joo Hyun l pun menetes membasahi kudua pipinya.  Jun Myeon yang menyadari itu pun segera membawa kepala Mi Rae kedadanya.

" Hhiks... hiks ini... ini pertama kalinya aku... aku di tolak.  Huhuhu....  "

" Oh ya?  Siapa bilang aku menolakmu? "

Perkataan Jun Myeon sukses membuat Joo Hyun menarik kepalanya dan langsung berdiri tegak.
" Aku hanya tidak mau pernikahanku dilaksanaka sekarang ini karena aku baru saja diangkat menjadi CEO baru.  "

Tangisan Joo Hyun yang sudah berhenti mengalir kini kembali mengalir lagi. 

Seperti banteng yang mengamuk, Joo Hyun langsung menghantam dan memeluk tubuh Jun Myeon dan ia pun tersenyum seperti ia susah mengetaui kejadian ini akan terjadi.  Ia pun balas memeluk tubuh Joo Hyun.

" Jun Myeon kau sukses membuatku merasa sakit. Kau tau aku belum pernah menerima penolakan dari siapa pun. "

Jun Myeon hanya terkekeh kemudian membisikkan sesuatu di telinga Joo Hyun yang membuat semyuman Joo Hyun makin berkembang.

" Aku sangat mencintaimu Joo Hyun. "

Tanpa mereka sadari dari kejauhan ada 4 pasang mata yang sedang menatap mereka sambil tersenyum bahagia.

The end


Hai semuanya 😆
Apa kabar???
Suka sama ceritanya??? Kalau suka jangan lupa vote dan komentar 👍 soalnya berguna banget untuk penyemangat aku dalam menulis.

Sekian cerita dari Koala kecil nantikan cerita aku selanjutnya oke 😉
Jangan lupa untuk liat juga cerita aku yang lainnya ; Miracle of love

Salam hangat, Koala kecil.

Missing Name (Inspirate by Exo) [TAMAT] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang