Part 4.

13 2 0
                                    

Jam pelajaran telah selesai tapi Jun Myeon tak kunjung kembali. Joo Hyun menghela nafas lelah. Ia telah memutuskan akan menunggu Joun Myeon sampai Jun Myeon kembali karena harus menyerahkan beberapa catatan yang dititipkan guru kepadanya. Sebenarnya ia sangat benci dan lelah menunggu tapi mau bagaimana lagi. Lama ia menunggu Jun Myeon kembali.

Karena ia sudah sangat lelah jadi ia memutuskan untuk menghampiri Jun Myeon. Hal pertama yang terlintas dibenaknya adalah atap.

' Akan ku cari dia di atap. '

Ketika ia sudah sampai di depan pintu atap, ia ingin membukanya tapi sialnya pintu seperti di tahan oleh sesuatu yang sangat berat.

Saat ia mencoba membuka pintu, ponsel yang sedari tadi ia taruh dalam saku kemejanya tiba tiba saja berdering lalu ia menghentikan
aktivitasnya dan beralih kepada ponselnya.

" Halo, Ajussi. "

" .... "

" Ajussi sekarang ajussi naik ke lantai 4. "

" .... "

" Sudahlah cepat. Aku tunggu. "

Klik.

Tidak lama kemudian datanglah seorang pria dengan tergopoh gopoh menghampiri Joo Hyun.

" Tolong Ajussi dobrak pintu ini. "

" Tapi Agassi ... "

" Cepatlah. Temanku ada di dalam dan aku sangat khawatir apabila sesuatu terjadi padanya. "

Kemudian Ajussi Nam segera mendobrak pintu tersebut. 2 kali pintu itu di dobrak dan akhirnya terbuka.

Begitu pintu terbuka Joo Hyun pun langsung berlari ke luar dan melihat Jun Myeon yang sedang tiduran di lantai atap.

" Jun Myeon, hei bangunlah. Ini ada catatan dari guru. "

Hening.

" Jun Myeon, kau bercanda ? "

Tetap hening.

Jun Myeon sama sekali tidak memberikannya respon. Joo Hyun pun panik dan ia pun memeriksa denyut nadi Jun Myeon.

" Joon Myun, kau kenapa? Ck... merepotkan saja. Ajussi Nam tolong bawa dia ke mobil, aku akan menyusul setelah mengambil tas kami. "

Ajussi Nam membumgkuk hormat dan Joo Hyun segera kembali ke kelas dan menyusul mereka ke mobil. Mi Rae masuk ke dalam mobil sambil menghela nafas.

" Kita ke mana Agassi ? "

Ia melihat Jun Myeon yang terbaring lemah tidak berdaya kemudian menepuk jidatnya.

' Bodoh! Akukan tidak tau dimana rumahnya, '

" Kerumahku. "

¤¤¤

Sesampainya Joo Hyun di rumahnya ia pun segera turun dari mobilnya sambil membawa tas Jun Myeon menunggu Ajussi Nam selesai memarkirkan mobil.

Setelah Ajussi Nam membawa Jun Myeon ke kamar Joo Hyun ia langsung pamit karena ingin
menjemput appa Joo Hyun di rumah sakit. Tinggallah Joo Hyun dan Jun Myeon berdua.

' Anak ini bukan hanya menyebalkan tapi juga merepotkan. '

Tiba tiba sebuah suara pun terdengar, daln ia pun menoleh ke arah tempat tidur, tempat dimana Ajussi Nam
membaringkan Jun Myeon.

Ketika Joo Hyun mendekatkan telinga ke mulut Jun Myeon, ia dapat mendengar Jun Myeon mengigau.

" ... Hyun, Appa... Appaku... "

' Kasihan sekali dia. Maaf bukannya tak ingin membantu tapi aku belum pernah ada diposisimu. '

Entah mendapat inisiatif dari mana Joo Hyun mengangkat tangannya dan mengusap kepala Jun Myeon.

" Astaga Jun Myeon! Kenapa badanmu panas sekali? Tunggu sebentar biat kuambilkan air untuk mengkompres. "

Setelah 5 menit berlalu, Mi Rae kembali ke kamar dengan sebuah ember beserta kain
ditangannya. Kemudian ia mengomres Jun Myeon.

Sudah 30 menit berlalu, panas Jun Myeon sudah turun tetapi Jun Myeon masih belum sadarkan diri.

Jadi ia berinisiatif membuatkan Jun Myeon makanan dan yang terlintas dibenaknya hanyalah semangkuk bubur. Maka ia memutuskan untuk pergi ke dapur sembari menunggu Jun Myeon sadar.

Setelah 30 menit Joo Hyun keluar Jun Myeon pun sadar dan langsung memperhatikan sekeliling ruangan tersebut.

Pada saat ia hendak bangun dari tindurnya ia merasakan sebuah kain basah jatuh dari atas kepalanya dan pada saat yang sama Joo Hyun masuk dengan sebuah nampan berisikan
mangkok dan gelas air minum didalamnya kemudian menaruhnya di atas sebuah meja kecil
di samping tempat tidurnya.

" Kau sudah bangun. Untung aku belum sempat memanghil dokter tadi. "

" Untuk apa? "

" Tentu saja untuk memeriksamu. Sudah cepat makan bubur ini. Cih, aku tidak percaya akan memberikan bubur pertamaku pada orang seperti dirimu. "

' Jadi ini bubur pertamanya? Enak juga. '

" Baik. Eomma kecil. "

" Apa kau bilang ? "

Dengan cepat Jun Myeon menghindari pukulan Joo Hyun.

Pada saat putaran pertama hampir
diselesaikan oleh mereka, Jun Myeon terantuk oleh kaki meja kecil di sebelah tempat tidur Joo Hyun hingga jatuh terlentang.

Entah kenapa Joo Hyun tak menyadari hal itu hingga ia pun tersandung karpet yang menjadi alas meja tarsebut dan jatuh menimpa Jun Myeon yang jatuh terlentang.

Deg.

' Wah penyakitku kambuh lagi. '

Deg.

' Ya ampun, aku baru menyadari jika Jun Myeon mempunyai wajah yang tampan. '

Untuk beberapa saat pandangan mata mereka bertemu. Tiba tiba waktu terasa terhenti untuk beberapa saat.

Begitu kesadaran Joo Hyun kembali, ia sehera bangkit dari atas tubuh Jun Myeon.

" Maaf... "

Joo Hyun segerah mengalihkan pandangannya ke pintu.

' Aku harus cepat keluar untuk menetralkan perasaanku ini. '

Tidak sengaja melihat air dalam baskom yang digunakan untuk mengompres Jun Myun tadi dan Kemudian dengan sengaja ia menendang ember itu.

" Oh tidak, airnya tumpah! Sebaiknya aku mengambil kain lap dulu. ''

Jun Myeon tersenyum tipis kemudian mengangguk. Tanpa mereka sadari seseorang sedang mengintip kegiatan mereka sambil mengepalkan  tangannya geram.

Agassi = Nona

***
Kira kira siapa yang ngintip ya ???
Di next chapter kalian bakalan  tau jawabannya #hehehe

Ayo vote dan komentarnya.
Terimakasih karena telah menyempatkan waktu untuk membaca cerita ini.
Salam hangat, Koala kecil

Missing Name (Inspirate by Exo) [TAMAT] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang