Part 8.

20 3 0
                                        

Jun Myeon akhinya berhasil mengejar Joo Hyun yang berlari menerobos hujan lebat. Ia memegang pundak Joo Hyun dan membalikkan badan Joo Hyun ke arahnya.

Ia melihat wajah Joo Hyun yang menangis dalam hujan dan menariknya kepulukkannya.

Tangisan Joo Hyun semakin keras saat ia berada dipelukkan Jun Myeon.Kemudian mengelus rambut Joo Hyun  untuk memberikan ketenangan.

Setelah menunggu cukup lama di halte bus, tangisan Joo Hyun pun terhenti dan Jun Myeon mengajak Joo Hyun untuk pulang ke rumah.

Joo Hyun sebenarnya sempat menolak tapi Jun Myeon malah
menasehati yang lebih menjurus pada pemaksaan. Jadilah sekarang ini mereka berada di rumah Joo Hyun. Beruntung Eomma dan Appa Joo Hyun belum pulang.

Jun Myeon dengan setia mengantarkan Joo Hyun sampai ke dalam. Ia sangat
khawatir dengan keadaan kaki Joo Hyun, ia takut kaki Joo Hyun semakin parah melihat cara berjalan Joo Hyun yang pincang.

Jun Myeon mengantarkan Joo Hyun sampai kekamarnya. Saat Jun Myeon selesai mengantarkan Joo Hyun ia segera mengambil sebuah handuk dalam lemari dan memberikannya pada Joo Hyun.

" Keringkan rambutmu cepat, kalau tidak kau akan terkena flu. "

Mi Rae bergeming. Ia masih saja diam, menatap lurus dan kosong.

Jun Myeon lalu mangambil sebuah kursi kayu yang biasa digunakan Joo Hyun untuk belajar, menaruhnya dihadapan Joo Hyun dan duduk di sana.

Joo Hyun tetap bergeming.

Jun Myeon menghela nafasnya lelah. Kemudian ia membentangkan handuk itu di atas kepala Joo Hyun dan ia mulai menggerakkan tangannya di atas kepala Joo Hyun- mengeringkan rambutnya.

Joo Hyun yang tersadar pun segera menatap mata Jun Myeon seraya tersenyum manis.

" Terimakasih. "

Deg.

Jantung Jun Myeon berdebar lebih kuat saat melihat senyum Joo Hyun dan ia segera berdehem untuk mengurangi rasa gugupnya.

Setelah Jun Myeon selesai, ia hendak berdiri mengantung handuk di belakang pintu tapi tangannya di tahan oleh Joo Hyun.

" Kau mandilah di sini dam pakailah baju appaku. Temani aku sampai Eommaku pulang. "

Jun Myeon tersenyum sambil mengangguk kecil dan berjalan keluar kamar menuju ke kamar mandi.

Jun Myeon keluar kamar mandi dengan baju kaos putih polos yang sedikit kebesaran dan celana pendek hitam.

Ia lalu pergi ke belakang rumah di sana ia bertemu dengan salah seorang pembantu dirumah Joo Hyun, Ajumma Seo namanya.

Pertama kali ia melihat Jun Myeon ia heran dan menyangka Jun Myeon adalah maling. Tapi setelah Jun Myeon  menenangkan dan memberitau siapa dia, Ajumma itu percaya, lalupandangannya tertuju pada pakaian basah yang dibawa Jun Myeon.

" Kau mau apakan baju baju itu? "

" Ini bajuku. Ini basah terkena hujan. Tadi aku dan Mi Rae kehujanan saat hendak pulang. "

" Oh kalau begitu, kemarikan baju itu. Akan Ajumma keringkan dan akan Ajumma buatkan teh. "

" Baiklah. "

Setelah memberikan baju basahnya, Jun Myeon segera kembali untuk menemani Joo Hyun.

Saat membuka pintu kamar ia melihat Joo Hyun yang sedang terduduk di atas tempat tidur
sambil melamun, ia menghela nafas.

Kemudian Jun Myeon masuk ke dalam kamar dan menutup pelan pintunya. Setelah itu ia duduk di tepi ranjang dan menatap Joo Hyun , tidak lama kemudian terdengar suara ketukkan pintu dan muncullah Ajumma Seo yang membawakan teh.

Setelah Ajumma Seo pergi, Jun Myeon kembali menatap wajah Joo Hyun yang masih dengan tatapan kosongnya itu.

" Joo Hyun... Kau ada masalah? "

Diam.

" Joo Hyun, sebenarnya kau kenapa? Apa yang sudah menggangumu? "

Diam.

" Joo Hyun kau dengar aku? Kau boleh menceritakannya padaku jika kau ingin. Aku aka mendengarkanmu. "

Ajaibnya kata kata terakhir Jun Myeo n mampu mengalihkan perhatian Joo Hyun. Cukup lama ia menatap Jun Myeon, ia pun akhirnya memeluk Joon Myun dan menangis di pelukannya.

Jun Myeon yang kaget dan keheranan melihat kelakuan Joo Hyun pun akhirnya balas memeluk tubuh ramping Joo Hyun dan menepuk nepuk punggungnya untuk mengurangi rasa sedih Joo Hyun.

" Huhuhu. Jun Myron apa yang harus ku perbuat? Min Seokoppa... "

Dengan mimik wajah was was Jun Myeo menatap Joo Hyun lekat.

" Ada apa dengan Min Seok hyung, hm? "

" Dia... dia... Huhuhu. Tadi... tadi waktu kau sedang memesan minuman, aku... aku melihat
Min Seok oppa... sedang.... berciuman dengan... perempuan lain. huhuuu... "

' Jadi Joo Hyun melihatnya ? '

Tanpa Jun Myeon sadari ia telah mengepalkan tangannya hingga buku jarinya terlihat memutih.

" Aku harus bagai mana Jun Myeon? Sudah lama aku mencintainya namun inikah jawaban atas penantianku selama ini? Apa yang harus ku lakukan Jun Myeon? "

Jun Myeon terdiam mendengar perkataan Mi Rae. Sebenarnya pun ia turut merasa sedih, sedih karena orang yang ia cintai ternyata mencintai orang lain.

Tunggu dulu. Jun Myeon mencintai Joo Hyun? Ya, Jun Myeon sendiri tidak tau kapan dan bagaimana ia menyukai Joo Hyun yang jelas ia tidak membencinya.

" Sabar Joo Hyun, aku turut bersedih mendengarkan ceritamu dan maafkan aku karena telah
membawamu ke tempat yang salah. "

Tidak ada jawaban.

" Joo Hyun ? "

Saat Jun Myeon melihat wajah Joo Hyun, ia ternyata telah tertidur. Sepertinya karena kelahan menangis. Ia tau hari ini adalah hari yang cukup melelahkan untuk Mi Rae.

Jadi ia segera menggendong tubuh
Joo Hyun dan meletakkannya di posisi yang benar. Jun Myeon menarik selimut dan menutupi tubuh Joo Hyun agar ia tak kedinginan.

Setelah itu ia menatap sembari menyingkirkan anak rambut dari wajah cantik Joo Hyun. Tidak lama
kemudian terdengar bunyi mesin mobil dimatikan.

' Itu pasti Ajumma Choi. '

Buru buru Jun Myen menghampiri Joo Hyun yang sedang tertidur. Ia pun membungkuk danmencium kening Joo Hyun dengan sayang.

' Aku pulang dulu, Emu sudah pulang.Tidurlah yang nyenyak, aku mencintaimu Joo Hyun . '

¤¤¤

Mi Rae menggeliat di atas kasurnya seraya melihat jam. Jam menunjukkan jam 06.15.

' Masih ada waktu untuk bersiap ke sekolah. '

Joo Hyun hendak turun dari tempat tidurnya, tapi kemunculan seseorang menghentikankegiatannya. Orang itu memasuki kamarnya dan duduk di samping tempat tidurnya.

" Joo Hyun, Eomma ke kantor dulu. "

" Sepagi ini? "

" Eomma ada rapat dan itu sangat mendadak. Cepat mandi dan makanlah. "

Joo Hyun mengangguk mendengar perkataan Eommanya.

" Eomma pergi dulu. "

***
Ayo vote dan komentarnya.
Terimakasih karena telah menyempatkan waktu untuk membaca cerita ini.
Salam hangat, Koala Kecil

Missing Name (Inspirate by Exo) [TAMAT] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang