Part 9.

14 2 0
                                    

Mentari mulai menampakkan sinarnya, seorang anak laki laki muda menggeliat di atas tempat tidurnya dan melirik jam di atas nakas. Jam menunjukkun pukul 06.15.

Ia langsung bangun, menyambar handuknya dan segera berlari ke kamar mandi untuk segera bersiap siap karena pasalnya ia sudah terlambat pergi ke sekolah.

Jun Myeon keluar dari kamarnya mengikat dasi sambil berjalan. Eommanya yang melihat kelakuanya itu hanya menggelengkan kepala.

" Eomma aku sudah terlambat. Aku pergi dulu. Dah... "

" Hati hati ! "

Jun Myeon meninggalkan rumah dan berjalan kearah halte bus untuk mengantarnya sampai ke sekolah.

Sesudah Jun Myeon turun dari bus ia berlari menuju masuk ke sekolah. Sesampainya ia di pintu utama sekolah ia merasa namanya diteriakkan oleh seseorang.

Ia pun menoleh ke belakang dan dilihatnya Joo Hyun yang berdiri lengap dengan tas sekolah yang
dibawanya.

' Cantik seperti biasanya padahal aku tau ia sedang sedih sekarang. '

" Kenapa kau? Apa ada sesuatu di wajahku? "

" T...tidak ada apa apa. Ayo cepat kita masuk. "

" Sebelum itu aku ingin berbicara denganmu. "

" Bicara soal? "

Joo Hyun mengibas ngibaskan tangannya menyuruh Jun Myeon mendekat dan Jun Myeon hampir
saja salah pengertian dengan itu.

" Bagaimana? Setuju? "

" Ya aku setuju. "

" Terimakasih Jun Myeon, kau baik sekali!!! "

Joo Hyun sontak memeluk Jun Myeon dan di balas dengan pelukan dan senyuman oleh Jun Myeon.

' Setidaknya dengan menjadi pacar pura puramu saja hal ini bisa membuatmu bahagia. Walau taruhannya nyawaku sendiri. '

Mereka menaiki tangga dengan tangan yang saling berpegangan satu sama lain. Hal itu membuat semua orang yang melihatnya menjadi iri dan heran sekaligus.

' Lihat ... Mengapa Joo Hyun dan Jun Myeon sangat dekat ? '

' Bukankah sang primadona itu milik Hong Ki ? '

' Apa mereka sudah putus ? '

' Apa yang telah terjadi ? '

Mereka berdua berjalan dengan langkah santai tanpa menghiraukan tatapan orang terhadap mereka.

Tak lama kemudian mereka pun sampai di lantai tempat kelas mereka berada. Di sana mereka berpapasan dengang Kim Min Seok yang baru saja turun dari lantai 4. Begitu ia melihat Joo Hyun ia langsung berlutut dihadapan Joo Hyun, memohon belas kasihan dan pengampunan.

" Joo Hyun  tolong maafkan aku. Saat itu aku.. aku khilaf. "

Joo Hyun tak menjawab. Ia malah membuang nafas dan mengabaikan Min Seok. Pandangan Min Seok beralih kearah tangan mereka yang bertautan.

" Sayang, ayo kita ke kelas. "

" A... ayo. '

Joo Hyun dan Jun Myeon meminggalkan Min Seok yang sedang berlutut dan memegang setangkai bunga mawar yang dibelinya kemarin malam.

' Kim Jun Myeon. Ternyata nyalimu sangatlah besar. Mari kita lihat siapa yang akan menang. Kita lihat saja nanti. '

***
Maaf, mungkin ada yang protes kenapa bab ini pendek amat ?
Jawabannya karena cerita ini udah mau tamat.

Eits, biarpun udah mau tamat tetap vote dan komentarnya 😉

Terimakasih karena telah menyempatkan waktu untuk membaca cerita ini.

Salam hangat, Koala Kecil

Missing Name (Inspirate by Exo) [TAMAT] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang