Upacara

86 5 10
                                    

Hari Senin pukul 06:30, siswa siswi SMAN BaktiSurya mulai memasuki gerbang sekolah. Karena setiap senin pagi, SMA Baktisurya selalu mengadakan upacara bendera untuk memberikan rasa hormat terhadap pahlawan yang telah berjuang untuk negeri ini.

"Kita mau ikut Upacara apa bolos nih?" ujar faiz yang kini tengah berjalan bersama Ridho,Radhit,Fajar,Zidan dan Dadi.

"Nunggu yang lain aja, Ke tempat biasa dulu" ucap radhit datar yang membingungkan teman-temannya karna sikap dia yang berbeda hari ini. "Yuk" ajak ridho membuat yang lain setuju.

Sesampainya mereka ber enam di tempat nongkrong biasa, yang memang tak jauh dari sekolah yang mereka beri nama WBN. Disana sudah ada Yahya,Bowo dan Naufal. Yahya menatap ke enam sahabatnya dengan santai lalu bertanya ke mereka.

"Upacara udah mulai?" ucap Yahya yang mendapat respon gelengan kepala dari ke enam orang itu. Dan mereka mengobrol sambil merokok, ya, mereka sering merokok namun tidak menggunakan obat-obatan sama sekali, karena mereka masih Faham tentang arti Pergaulan yang baik.

Selang beberapa lama, Zidan melihat dari jauh beberapa temannya lagi yang hendak memasuki halaman WBN. Mereka adalah Fadhil,Udin,Afid dan Nanda, yang terlihat 1 motor 2 orang diatas nya.

"Assalamualaikum" ucap fadhil yang membuat se isi basecamp menjawab salamnya dan saling tos-tosan, ya begitulah salam akrab anak Gank kalo baru dateng atau mau pulang, mereka pasti menyempatkan untuk sekedar bertos-tosan.

"Tumben Sekolah dhil, biasanya dirumah main PS, haha" Kata fajar sambil terkekeh, membuat yang mendengar tertawa kecil.

"Kalo gua ga sekolah, gua ga dapet ilmu, kalo gua ga dapet ilmu gua bodoh, kalo gua bodoh, gabisa dapet kerja, nanti anak istri gua mau makan apa?" Ucap fadhil sambil melihat teman-temannya. Padahal, kenyataannya dia hanya tertidur dari jam pertama sampai istirahat, menyatat hal yang penting saja dan tak selalu mendengarkan gurunya, aneh.

"Tidur mulu kok mau jadi sukses, fadhil fadhil" Ucap Zidan sambil menggeleng-gelengkan kepala, dan membuat semua orang tertawa geli.

"Atuh gua pan,di mimpi jadi orang sukses, makanya harus gua tekunin tidurnya biar sukses gua berkelanjutan di dunia nyata" Lanjut fadhil

Saat mereka sedang asik tertawa, tiba-tiba ada 1 orang siswa, lari dengan terburu-buru dan memberitahukan ke yahya.

"Huh huh Woy, Sekolah, sekolah kita" dengan nafas tersengkal, siswa yang diketahui bernama Fikri.

"Sekolah? Sekolah kita kenape?" ucap Naufal yang dari jauh memperhatikan.

"Selo boy selo, nafas dulu, tariikkkk, buangg" ucap ridho dan diikuti Fikri.

"Gece ngomong" samber yahya yang membuat fikri melanjutkan kata-katanya.

"Sekolah kita diserang pas lagi upacara tadi jam 7, Kayaknya SMA Adhyaksa yang nyerang, mereka nimpukin halaman pake batu, banyak korban luka di halaman, makanya gua nyari lo pada disini" ucap fikri yang langsung mendapat tatapan tajan dari yahya.

"Kenapa mereka nyer..." belum sempat dadi bertanya, yahya langsung bangkit dan mengajak mereka untuk ke sekolah, karna ini sudah menyangkut nyawa.

"Kalo kebanyakan ngomong, ancur dah tuh sekolah" Kalimat yang dilontarkan Yahya membuat mereka yang masih terduduk santai, bergegas menaiki motor mereka dan Melaju ke arah depan sekolah.

Keadaan memang sudah kacau, pot bunga dipinggiran sudah hancur, kaca-kaca ruangan hancur, di halaman sekolah banyak batu-batu yang berserakan, dan beberapa siswa yang pingsan.

"Sebagian bantu mereka disana, sebagian bersihin puing-puing, dan radhit,naufal, fajar ikut gua" Ujar yahya yang mendapat persetujuan dari mereka semua. Yahya berjalan di koridor sama Radhit,Naufal dan Fajar. Mereka menemui kepala sekolah yang tengah membantu siswa/siswi nya,

"Siapa Yang buat kayak gini pak?" Yahya bertanya ke Pak Rony, kepala sekolah SMA Baktisurya. Padahal yahya tau bahwa ini ulah Siswa SMA Adhyaksa, tapi yahya ingin Menguatkan tuduhan itu.

"Murid Adhyaksa Nak, mereka datang lalu melempari kami dengan batu, untung saja tidak ada korban jiwa, hanya luka ringan dan shock lalu pingsan" Ucap Pak rony dengan jelas. Lalu yahya pergi dengan 3 sahabatnya itu, dan meninggalkan pak rony.

"Kumpulin anak-anak ke Basecamp, Penyerangan balik" Ucap yahya santai, dan terus berjalan.
Radhit merogoh sakunya dan mengambil ponsel nya

"Hallo"

"..........."

"Kumpul di basecamp sekarang. Penyerangan balik"

"........."

"y"

*Tut tut tut*










Sorry kalo absurd, First Story dude....

Jangan lupa Voment ya....

Thx u....❤.

Two Choice.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang