A new Problem.

37 5 0
                                    

Selang beberapa waktu, Bowo dan Fadhil datang, dan ber tos-tosan ke semua.

"wo, yahya mana? Ga sama lo?" Tanya radhit sambil menatap Bowo.

"Gue kira udah duluan dia, makanya gue langsung kesini sama si fadhil." Ucap bowo bingung sambil mencari yahya yang memang tak ada di basecamp.

"Woy, gua cabut duluan ya ke kelas, lu mau ikut gak jar,iz? Ucap Ridho sambil mengajak Fajar dan Faiz.

Mereka berdua mengangguk dan pergi meninggalkan basecamp. Dan diikuti teman-teman yang lain.

Sekolah terlihat sepi, dan terlihat jam menunjukan pukul 07:10. Dan hanya guru-guru saja yang mondar-mandir masuk keluar ruangan.

"Dho,bapak minta tolong kamu bawain buku ini ke kelas X 2 IPA ya" Minta pak gandi sembari memberikan buku nya.

"Ya pak" menerima Buku yang diberikan pak gandi dan berjalan menyusuri lorong.

Ridho terus berjalan hingga ia sampai didepan plang pintu yang menuliskan kelas X 2 IPA.

Ketukan pintu menampakan wajah siswa siswi X 2 IPA yang menoleh ke arah ridho, dan ada satu siswi yang ia kenal disana, ya, Silvi Renita Dera.

"Ehh, ini buku dari pak gandi, gua disuruh naro disini." Ucap ridho yang terus memandang silvi, dan memberikan buku ke salah satu siswa yang ia mungkinkan itu ketua kelas nya.

"Makasih yaaaa" teriak gadis itu dari pojok Kelas yang membuat ia jadi tatapan seisi kelas.

Ridho hanya melambaikan tangan berisyarat "Iya". Dan kembali ke kelas nya dengan santuy.

Sudah Selesai pelajaran, dan sudah waktunya pulang. Dan sekarang mereka sedang di Tempat kekuasaan mereka, dan mereka terus menanyakan dimana sang ketua itu.

Mereka saling bertanya dan mencoba untuk sok tahu kemana si ketua itu pergi, dari pagi tak terlihat, di sekolah pun tak ada.

"Gua rasa ini ada kaitannya ama bales dendam kemaren tuh."

"Gua rasa juga gitu" Sahut seseorang yang setuju dengan opini tersebut.

"Trus kemana dia? Masa seharian ga keliatan. Disekolah gak ada, di sini pun gak ada." Ucap naufal frustasi.

"Andalas" sahut seseorang dengan tiba-tiba, dan mendapat perhatian dari semua orang yang ada disitu.

Ya, 1 nama yang membuat mereka yakin bahwa andalas yang melakukannya.

Walaupun ketuanya itu petarung kuat, jika dikeroyok pun dia akan kalah, dan dibawa gank razor ke markasnya mereka.

"But wait, kita ga punya bukti kuat" Ucap ridho menahan pergerakan mereka, dan mereka semua berhenti Memikirkan bukti apa yang mereka dapat.

Mereka terus memikirkan apa yang terjadi dengan leader nya itu, apakah dia baik-baik saja atau ada masalah dengan Razor? Mereka memang sangat setia dengan gank ini, karna persahabatan yang lama ditanam menjadi alasan mereka untuk terus bersama.

Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang dan dilanjutkan besok untuk proses pencarian. Mereka terus menghubungi ponsel Yahya namun tak ada jawaban.

Tengah Malam sudah datang, dan jam menunjukan pukul 24:30 Dan Radhit masih menatap layar ponselnya, mencari akun sosial media Putri. Sedang sibuk mencari tiba-tiba ada telfon masuk.

Dan radhit menatap layar handphone nya dan melihat nama penelfon dan disana tertera nama 'Tante Sinta' Ya, itu Nomer ibunya Yahya. Dengan cepat radhit mengangkat dan bertanya.

"Assalamualaikum tan"


"Waalaikumsallam dhit"


"Ada apa tan?"


"Yahya dhit, yahya masuk rumah sakit"


"hah? Kok bisa tan? Rumah sakit mana?"


"Rumah sakit Kasih ibu, dhit."


"Radhit kesana sekarang tan."

Dengan cepat radhit mengambil jaket dan kunci motor yang terletak diatas nakas. Dan menuju ke arah garasi.

Dengan cepat radhit Mengendarai motornya diatas rata-rata kecepatan, karna waktu yang sudah malam dan jalanan pun sepi.

Sampai disana ia langsung menghampiri resepsionis dan bertanya kamar yahya.

"Mba, kalo kamar pasien yang bernama yahya dimana ya?" Tanya radhit Tergesa-gesa.

"Yahya Januar desa ada di kamar 508 lantai 5." Ucap resepsionis dengan jelas.

Buru-buru radhit menghampiri kamar nya dengan menaiki lift. Sesampainya di lantai 5, ia terus memperhatikan pintu kamar dan mencari nomer 508.

Ketemu*

Kamarnya berada diujung Lorong.

Radhit mengetuk pintu dan langsung dibukakan oleh Sinta.

"Masuk dhit" Ajak sinta dan radhit mengikuti.

"Yahya kenap..."

Belum sempat Radhit melanjutkan pertanyaannya, ia sudah melihat Yahya yang dipasang alat pernafasan dan dibagian muka mengalami lebam-lebam yang cukup serius.

"Yahya dicegat gank motor dhit, lalu dihajar ramai-ramai, dia berusaha melawan, namun apadaya keadaan 1 lawan 10." ujar sinta yang menjelaskan kronologinya ke radhit.

"Radhit tau Siapa pelakunya tan, radhit gak akan tinggal diam"

"sudah dhit, gak usah dibalas, tante ikhlas. Kalo kamu balas, yang ada masalahnya akan terus melebar dan tak akan pernah selesai"

Rahang radhit mengeras dan jari-jari nya sudah menunjukan urat-uratnya. Ia berjanji besok akan membalaskan perbuatan Razor terhadap ketuanya itu.

















Lama ya? Ya maap, Namanya juga manusya.

Voment yaw, + kasih bintang.
Keep support.

ThankYou❤.

Two Choice.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang