Romantika.

12 1 0
                                    

Kini mereka semua terkumpul disatu tempat dan masing-masing bersama pasangannya, mencoba untuk menguatkan diri masing-masing, atas kepergian temannya kemarin.

"Bukannya gua masa bodo dengan pergi nya udin sama faiz, tapi mau gimana guys? Umur,jodoh,rezeki dan nyawa itu ada di tangan tuhan dan kita sebagai umat dan ciptaannya gabisa buat apa-apa selain mendoakan dan mengikhlaskan, Sedih? pasti, tapi jangan berlarut, kita harus semangat dan senyum kembali, harus tunjukin ke udin dan faiz kalo kita disini tetep solid dan semakin kuat." Ujar Zidan

"Apa ada dalang di balik meninggalnya udin sama faiz?"

Pertanyaan Afid membuat seisi ruangan menengok ke arahnya dan membust pertanyaan besar.

"Kita gaboleh suudzon, kalo mau nuduh harus ada bukti." jawab yahya.

Semua nya masih terfikirkan, apa iya dibalik ini semua ada dalangnya? jika ia, maka sudah dipastikan nyawa nya sedang dalam bahaya, karna pasti ENCi akan mencari dan menghabisinya.

"Masalah ini lanjut besok aja, gua mau balik anter salsa, assalamualaikum." ucap dadi keluar diikuti salsa.

"gua juga, belom bikin pr, males sama si Pardi gajelas." ucap Nanda

mereka semua pulang dan kosong.

*****

"Aku pulang yaa, abis ini ganti baju trus minum anget-anget, minum obat, sama istirahat, gausah chat chat gue." tukas ridho panjang.

"Geer banget lo karbu motor, ogah banget ngechat Playboy kaya lu hahahah." ledek silvi.

"Ya allah neng, cantik-cantik perih amat omongannya."

"Yaamaaap."

Mereka berdua berada di depan rumah silvi dan sedang tertawa.

"Besok jemput ga, kalo engga bareng sopir nih?" tawar silvi

"Suruh tidur aja sopir nya, sekarang gue yang gantiin." jawab ridho.

"Okee pir, jam 6 yaa." ucap silvi

"Okesiip. Btw, pir apaan?" tanya ridho

"Tapir. Ya sopir lah bodoh." ngeles silvi.

"What the fvc? Udh ah balik, assalamualaikum sayang."

"Waalaikumsalam"

Ridho pergi menancap gas untuk segera pulang, ia teringat bahwa dirumah ia sedang ditunggu oleh ayahnya dan sita, calon tunangannya.

Ridho harus mencari alasan agar boleh pergi lagi karna muak dan bosan melihat isi rumah itu.

Terlalu sibuk memikirkan ia tak sadar sudah sampai didekat rumahnya, ia membuka gerbang sendiri dan memarkirkan motor custom nya disamping mobil avanza putih yang jelas milik ayahnya.

*PLAAK*

Tamparan keras melayang tepat dipipinya, ridho terkejut karna bingung mendapat tamparan yang cukup keras dan terasa panas di pipinya itu.

"Apa-apaan ni? baru balik main nampar aje?" tanya ridho sambil melihat kearah ayahnya

dan terlihat dibelakang ayahnya ada sita yang hanya menatap ridho entah memikirkan apa.

"SUDAH JAM BERAPA INI? KAMU INI GABISA DISIPLIN BANGET JADI ANAK. TADI BILANG SEBENTAR KENAPA MALAH 2 JAM BARU BALIK? SAMA SIAPA KAMU? SAMA GANK GABENER KAMU ITU? IYA?." ucap ayah dengan emosi.

"Gaperlu tau, yang penting gua pulang." jawab ridho.

"Ngomong apa kamu? Gua? sejak kapan kamu menjadi pembangkang dirumah ini? sejak kap....."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Two Choice.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang