Pagi hari telah datang, dan matahari telah menyambut. Ini waktunya untuk bersiap pergi ke sekolah dan serius dalam pembelajaran karena 2 minggu lagi akan ada Ulangan Kenaikan Kelas.
Gerbang sekolah belum terlalu ramai, karna masih cukup pagi untuk anak-anak disini berangkat, maklum sekolahnya terbilang strategis jadi dari arah manapun dekat.
Fajar dan Faiz sudah ada dikelas sejak pagi dan terlihat sibuk sekali dengan buku tebal yang berlabel Ilmu Pengetahuan Alam.
"Heeh, tumben lo berdua belajar, biasanya nongkrong jam segini" Tegur seorang wanita yang membuat kedua lelaki itu menengok.
"Ahh kebinasaan lu ta ngagetin." ucap faiz Meleset.
"Kebiasaan, botol, bukan kebinasaan" ucap fajar sambil menyentil Kepala faiz yang jarang ditumbuhi rambut.
"Udah udah, kenapa pada ribut. Lanjutin dah belajarnya, gua mau kekantin dulu." Ucap Reta menepuk pundak dua lelaki itu.
Belum sempat reta beranjak dari tempatnya, faiz menarik tangan reta lalu membisikan sesuatu ke reta, yang tak ingin di dengar Fajar.
"Ta, kalo kekantin, ketemu nur, bilangin ya, gue kangen hehehe." Ujar faiz yang berbisik Dan terkekeh sendiri.
Fajar yang melihatnya aneh, hanya bergidik leher, menyangka temannya ini sudah hilang kesadaran jiwa karna cinta.
"Iya iya nanti gue sampein, gue cabut ya" Ucap Reta sambil melengos pergi.
TinggalLah mereka berdua di kelas, karna merasa bosan dari pagi belajar, Fajar mengajak Faiz jalan-jalan di lingkungan sekolah.
"Mbu, jalan-jalan yok" Ajak fajar sambil menatap bosan.
"Kemane elah, sini aja sih"
"Ya keluar, masa ke surga Samsudin." ucap fajar yang mulai kesal karna ucapan faiz.
"Mager ah, ndiri ae sono" Tegas faiz sambil memalingkan muka.
Akhirnya fajar tak jadi keluar kelas dan hanya duduk mentapa buku sampai bel masuk kelas.
Fajar menengok dan memperhatikan setiap kursi. Dia melihat disana teman-temannya sudah hadir, Zidan dengan Dadi, Radhit dengan Ridho, Nanda dengan Afid, Bowo dengan Naufal dan 1 bangku tersisa, Bangku Yahya yang disebelahnya di isi Fadhil.
Entahlah, kemana perginya ketua nya itu, ia sangat malas untuk bertanya, namun kepo.
*Throwback.
"Dhit, tante mohon, jangan kasih tau ke teman-teman kamu dulu ya, dan jangan sampe pada tau dulu, takut mereka emosi." Ucap tante sinta memohon ke radhit.
"Iya tan, biar nanti yahya nya aja yang jelasin ke mereka kalo udah sadar" Balas radhit dengan santai.
*Back.
Mereka mengikuti jam pelajaran dari awal, karna mereka ingin bersiap untuk mengikuti Ulangan Kenaikan Kelas yang 2 minggu lagi akan dilaksanakan.
Walaupun mereka sering Tawuran,Bolos, dan Merokok, tapi untuk Pekerjaan Rumah, mereka selalu mengerjakan awal-awal agar bisa dengan tenang pergi ngumpul dan main.
Waktu sudah menunjukan untuk pulang, siswa dan siswi disana tengah bersiap dan membereskan buku-buku mereka yang masih tergeletak diatas meja.
"Balik ke wbn gak?" tanya bowo sambil mentap Ke-Sepuluh pria yang ada didepan mereka
"Gua skip dulu" Ucap radhit sambil pergi.
"2" Ridho
"3" Fajar
"4" Faiz
"5" Zidan
"6" Dadi
"7" Naufal
"8" Nanda
"9" Afid
"Apa? Lu juga?" bentak bowo sambil menatap fadhil.
"Kagak" Jawab fadhil.
"Yaudah ayo" ajak bowo sambil menarik fadhil.
"kemana?" Menahan tarikan bowo yang terus menariknya bak kambing.
"WBN lah"
"UPPP SLURR" Jawab fadhil sambil lari meninggalkan bowo sendiri.
"Temen-temen anjing." ketus bowo.
Bowo berjalan sendiri di koridor sambil bersiul ber-iringan lagu On My Way.
Dengan asik nya berjalan sambil bersiul, tiba-tiba seseorang menabrak bowo dari belakang dan kedua lelaki itu terjatuh.
"Aduhh,, Woyy Kalo jalan liat-liat dong." ketus Bowo sambil berdiri,
Sedangkan orang yang diajak bicara malah menunduk sambil membereskan buku-buku yang terjatuh dari tasnya."Woy, kalo diajak ngomong tuh nyautin, ga sopan banget lu jadi orang." Ujar bowo sambil menarik bahu orang yang berjongkok membelakangi bowo.
"Lahh Rachli?"
"Ehh, bowo?, kok lu disini?"
"seharusnya gua yang nanya begitu, bulee, yaudah ayok ikut gue"
"kemana ni?"
"basecamp anak-anak smp kita dulu"
Mereka berdua berjalan menuju Markas WBN, disana masih Jelas coretan-coretan mereka semasa smp. Dari nama-nama mereka bahkan banner besar punya mereka, terpampang di bagian dalam basecamp.
"Tumben sepi, biasanya rame ga?" Tanya rachli ke bowo.
"Mayan, tapi lagi gatau kenapa nih, sepi. Pada stress anak-anak" Ucap bowo yang menyender Ke tembok.
"ohh" Gumam rachli.
Stress? Why? Problem Yahya sama Anak Razor? Udah pada tau belum ya?
Rachli terus menanyakan gank nya ini ke bowo, karna sudah lama sekali rachli tidak disini, pasti banyak yang berubah.
Rachli harus memberitahukan info ini ke Ghoza, untuk mereka Olah lebih dalam.
Lama ya? Ya maap, lagi fokus daftar sekolah.
•
Voment please.
•
ThankYou❤.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Choice.
ContoHidup selalu diberikan 2 pilihan oleh tuhan, dan jalan terberatnya, ketika kita, harus memilih salah satunya diantara 2 pilihan ini. Persahabatan atau Cinta, Keluarga atau Teman, hingga Hidup atau Mati. Semua jawaban... Sesuai pilihan mereka. • Stay...