Pertama-tama author mau berterima kasih dengan para readers yang sudah baca cerita Wife. Terimakasih atas dukungan dan pujiannya. Udah ada yang baca aja udah senang banget author😊...syukur alhamdulillah🙏. Mudah-mudahan kedepannya author jadi lebih baik lagi
🌹🌹🌹
"Aku hamil, dan anak yang ku kandung adalah anak hassan" kata Lucy kepada Amira
Amira terkesiap mendengar pernyataan Lucy, yang mengaku sebagai sekretaris Hassan
Amira tidak tahu harus merespon bagaimana. Terluka? Tentu saja
"Jadi aku ingin agar Hassan cepat menikahiku" kata Lucy dengan angkuh
Amira ingin menangis saat ini. Menumpahkan segala kekecewaannya tapi ia tahan. Dia tidak boleh terlihat lemah di hadapan selingkuhan suaminya ini
Saat ini Hassan sedang tidak ada di rumah. Seperti biasa amira akan menunggu di rumah. Berdiam diri di rumah besar ini
Namun, saat Amira sedang membaca buku. Para pelayan memberitahu nya bahwa ada wanita yang ingin bertemu dengannya
"Lagi pula kau tak pantas bersanding dengan pria seperti Hassan. Wanita Bisu dan miskin seperti mu" hina Lucy dengan sombong
Amira tidak membalas perkataan apapun kepada wanita dihadapannya. Masalah ini akan ia tanyakan langsung kebenaranhya kepada Hassan.
Amira tidak begitu mudah percaya pada perkataan wanita di hadapannya
Melihat tidak ada pergerakan ataupun balasan dari wanita yang merupakan istri dari kekasihnya Hassan, membuat Lucy menggeram. Ia ingin reaksi sebaliknya dari wanita tak berguna di hadapannya
"Kau tahu. Kami selalu menghabiskan waktu bersama sampai akhirnya terbentuklah janin di dalam sini" Lucy terus memanas-manasi wanita yang notaben adalah istri Hassan sambil mengelus perutnya
Amira menuliskan sesuatu di buku kecil yang biasa ia bawa, Amira menuliskan :
Tolong pergilah dari sini
Membaca isi tulisan Amira membuat Lucy kesal. Berani sekali wanita cacat ini mengusirnya
"Kau berani mengusirku. Awas saja kau akan aku kadu perbuatanmu pada Hassan. Agar kau menderita" dengan angkuhnya Lucy berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan rumah megah tersebut
Akhirnya air mata yang sedari tadi ia tahan turun perlahan-lahan. Mengalir deras sambil memukul dadanya, bermaksud meredakan rasa sakit yang begitu menghantam hatinya
Apa salahnya kenapa semua orang selalu menyakitinya. Sebegitu hinakah dirinya sampai tak ada seorang pun yang bisa menerimanya. Berkali-kali ia selalu disakiti.
Amira akhirnya beranjak menuju kamar dengan sedikit tertatih sambil memegang dadanya. Ia akan menumpahkan segala kesedihannya
Beberapa Para pelayan ada yang menyaksikan kejadian tersebut. Ada yang mengejek dan ada juga yang merasa kasihan akan nasib nyonya mereka
🍂🍂🍂
Di lain tempat. Saat ini Hassan sedang berada dirumah ale, sepupunya. Saat ini mereka sedang di ruang kerja Ale, membahas proyek yang akan di bangun
"San, kok loe gak pernah kenalin gue istri loe sih. Dan juga kenapa loe gak publikasikan berita ini" tanya Ale penasaran
"Gue kesini mau bahas pekerjaan. Jika loe tanya yang gak guna mending gue pulang dari pada membuang waktu" kata Hassan datar tanpa mengalihkan tatapannya pada laptop
"Sensitiv banget sih loe. Lagian gue penasaran sama bini loe" kata Ale lagi
"Ingat bini loe. Mau gue lapor loe" ancam Hassan
"Ck. Apaan sih loe. Cuman tanya doang juga" kata Ale bete
"Itu urusan gue. Loe gak usah ikut campur rumah tangga gue" kata Hassan sambil mengetikkan sesuatu pada laptopnya
"Seharusnya loe beritahu semua orang mengenai ini. Takut terjadi hal-hal yang gak diinginkan aja" kata Ale bijak
"Itu masalah gue. Mending loe urus tu berkas" kata Hassan sambil menunjuk berkas yang akan mereka kerjakan
Hassan sebenarnya menyimak apa yang Ale katakan. Ia juga sempat menyetujui usulan sepupunya ini tapi entah kenapa ia ragu saja melakukannya. Takut semua orang mengetahui seperti apa istrinya yang begitu banyak kekurangan
🍂🍂🍂
Hassan bingung melihat perubahan amira. Saat baru pulang kerja tidak sepeti biasanya amira tidak menyambutnya. Tidak ada senyuman yang terpantri di wajah yang akhir-akhir ini ia rindukan keberadaanya. Hassan merasa kehilangan
Hassan diam-diam melirik kearah amira yang saat ini sedang solat isya. Seperti biasa amira selalu tepat waktu dalam menjalankan ibadah solat
Sampai akhirnya amira menyelesaikan solatnya. Sedikitpun amira tidak ada menatap kearahnya. Entah mengapa membuat hassan menjadi sedih
Amira memang belum menceritakan kejadian tadi siang. Dimana wanita yang mengakui sedang hamil anak suaminya ini. Amira masih belum kuat untuk sekedar menatap ke arah suaminya.
"Amira" untuk pertama kalinya Hassan menyebut nama amira
Amira terdiam sesaat mendengar panggilan Hassan
Entah mengapa amira merasakan rasa sakit saat Hassan memanggil namanya
"Amira" panggil Hassan lagi
Amira langsung beranjak mendekati suaminya. Ia duduk dikursi sebelah Hassan, tempat duduk yang biasa ia duduki. Tapi itu malah membuat Hassan menjadi kesal
"Kenapa kau duduk disitu. Kemari" titah Hassan sambil menepuk sofa disebelahnya
Amira ragu mendekati Hassan. Ia masih sedikit takut berdekatan dengan suaminya. Takut jika Hassan berlaku kasar padanya
"Amira!" Kali ini Hassan memanggil Amira dengan sedikit keras
Amira buru-buru duduk di sebelah suaminya
"Kau ini kenapa? Apa terjadi sesuatu saat gue gak ada di rumah" tanya Hassan serius
Amira menggelengkan kepalanya. Tapi Hassan malah curiga melihat itu.ia tak percaya jika tidak terjadi sesuatu. Hassan tahu ada yang tidak beres
"Ceritakan" paksa Hassan. Kali ini dengan serius Hassan bertanya kepada amira
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI BISU
Romance**MOHON MAAF SEBELUMNYA, JIKA TERDAPAT SALAH KATA, TANDA BACA, BAHASA, DAN SEBAGAINYA. KARENA AUTHOR MASIH TAHAP BELAJAR :) Wife (Istriku Bisu) berubah Judul menjadi 'Istri Bisu' ################################ Sinopsis : Menceritakan sepasang suam...