Part 7

15K 828 22
                                    

Pertama-tama author mau berterima kasih dengan para readers yang sudah baca cerita Wife. Terimakasih atas dukungan dan pujiannya. Udah ada yang baca aja udah senang banget author😊...syukur alhamdulillah🙏. Mudah-mudahan kedepannya author jadi lebih baik lagi










🌹🌹🌹











"Aku hamil, dan anak yang ku kandung adalah anak hassan" kata Lucy kepada Amira

Amira  terkesiap mendengar pernyataan Lucy, yang mengaku sebagai sekretaris Hassan

Amira tidak tahu harus merespon bagaimana. Terluka? Tentu saja

"Jadi aku ingin agar Hassan cepat menikahiku" kata Lucy dengan angkuh

Amira ingin menangis saat ini. Menumpahkan segala kekecewaannya tapi ia tahan. Dia tidak boleh terlihat lemah di hadapan selingkuhan suaminya ini

Saat ini Hassan sedang tidak ada di rumah. Seperti biasa amira akan menunggu di rumah. Berdiam diri di rumah besar ini

Namun, saat Amira sedang membaca buku. Para pelayan memberitahu nya bahwa ada wanita yang ingin bertemu dengannya

"Lagi pula kau tak pantas bersanding dengan pria seperti Hassan. Wanita Bisu dan miskin seperti mu" hina Lucy dengan sombong

Amira tidak membalas perkataan apapun kepada wanita dihadapannya. Masalah ini akan ia tanyakan langsung kebenaranhya kepada Hassan.

Amira tidak begitu mudah percaya pada perkataan wanita di hadapannya

Melihat tidak ada  pergerakan ataupun balasan dari wanita yang merupakan istri dari kekasihnya Hassan, membuat Lucy menggeram. Ia ingin reaksi sebaliknya dari wanita tak berguna di hadapannya

"Kau tahu. Kami selalu menghabiskan waktu bersama sampai akhirnya terbentuklah janin di dalam sini" Lucy terus memanas-manasi wanita yang notaben adalah istri Hassan sambil mengelus perutnya

Amira menuliskan sesuatu di buku kecil yang biasa ia bawa, Amira menuliskan :

Tolong pergilah dari sini

Membaca isi tulisan Amira membuat Lucy kesal. Berani sekali wanita cacat ini mengusirnya

"Kau berani mengusirku. Awas saja kau akan aku kadu perbuatanmu pada Hassan. Agar kau menderita" dengan angkuhnya Lucy berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan rumah megah tersebut

Akhirnya air mata yang sedari tadi ia tahan turun perlahan-lahan. Mengalir deras sambil memukul dadanya, bermaksud meredakan rasa sakit yang begitu menghantam hatinya

Apa salahnya kenapa semua orang selalu menyakitinya. Sebegitu hinakah dirinya sampai tak ada seorang pun yang bisa menerimanya. Berkali-kali ia selalu disakiti.

Amira akhirnya beranjak menuju kamar dengan sedikit tertatih sambil memegang dadanya. Ia akan menumpahkan segala kesedihannya

Beberapa Para pelayan ada yang menyaksikan kejadian tersebut. Ada yang mengejek dan ada juga yang merasa kasihan akan nasib nyonya mereka

🍂🍂🍂

Di lain tempat. Saat ini Hassan sedang berada dirumah ale, sepupunya. Saat ini mereka sedang di ruang kerja Ale, membahas proyek yang akan di bangun

"San, kok loe gak pernah kenalin gue istri loe sih. Dan juga kenapa loe gak publikasikan berita ini" tanya Ale penasaran

"Gue kesini mau bahas pekerjaan. Jika loe tanya yang gak guna mending gue pulang dari pada membuang waktu" kata Hassan datar tanpa mengalihkan tatapannya pada laptop

"Sensitiv banget sih loe. Lagian gue penasaran sama bini loe" kata Ale lagi

"Ingat bini loe. Mau gue lapor loe" ancam Hassan

"Ck. Apaan sih loe. Cuman tanya doang juga" kata Ale bete

"Itu urusan gue. Loe gak usah ikut campur rumah tangga gue" kata Hassan sambil mengetikkan sesuatu pada laptopnya

"Seharusnya loe beritahu semua orang mengenai ini. Takut terjadi hal-hal yang gak diinginkan aja"  kata Ale bijak

"Itu masalah gue. Mending loe urus tu berkas" kata Hassan sambil menunjuk berkas yang akan mereka kerjakan

Hassan sebenarnya menyimak apa yang Ale katakan. Ia juga sempat menyetujui usulan sepupunya ini tapi entah kenapa ia ragu saja melakukannya. Takut semua orang mengetahui seperti apa istrinya yang begitu banyak kekurangan

🍂🍂🍂

Hassan bingung melihat perubahan amira. Saat baru pulang kerja tidak sepeti biasanya amira tidak menyambutnya. Tidak ada senyuman yang terpantri di wajah yang akhir-akhir ini ia rindukan keberadaanya. Hassan merasa kehilangan

Hassan diam-diam melirik kearah amira yang saat ini sedang solat isya. Seperti biasa amira selalu tepat waktu dalam menjalankan ibadah solat

Sampai akhirnya amira menyelesaikan solatnya. Sedikitpun amira tidak ada menatap kearahnya. Entah mengapa membuat hassan menjadi sedih

Amira  memang belum menceritakan kejadian tadi siang. Dimana wanita yang mengakui sedang hamil anak suaminya ini. Amira masih belum kuat untuk sekedar menatap ke arah suaminya.

"Amira" untuk pertama kalinya Hassan menyebut nama amira

Amira terdiam sesaat mendengar panggilan Hassan

Entah mengapa amira merasakan rasa  sakit saat Hassan memanggil namanya

"Amira" panggil Hassan lagi

Amira langsung beranjak mendekati suaminya. Ia duduk dikursi sebelah Hassan, tempat duduk yang biasa ia duduki. Tapi itu malah membuat Hassan menjadi kesal

"Kenapa kau duduk disitu. Kemari" titah Hassan sambil menepuk sofa disebelahnya

Amira ragu mendekati Hassan. Ia masih sedikit takut berdekatan dengan suaminya. Takut jika Hassan berlaku kasar padanya

"Amira!" Kali ini Hassan memanggil Amira dengan sedikit keras

Amira buru-buru duduk di sebelah suaminya

"Kau ini kenapa? Apa terjadi sesuatu saat gue gak ada di rumah" tanya Hassan serius

Amira menggelengkan kepalanya. Tapi Hassan malah curiga melihat itu.ia tak percaya jika tidak terjadi sesuatu. Hassan tahu ada yang tidak beres

"Ceritakan" paksa Hassan. Kali ini dengan serius Hassan bertanya kepada amira

ISTRI BISUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang