Part 14

13.6K 796 19
                                    









































Wajib Vote terlebih dahulu sebelum membaca!!












Happy Reading

▪▪▪

Satu hari pun berlalu. Sejauh ini kegiatan yang dilakukan hanya berdiam di dalam kamar. Amira benar-benar ditahan oleh suaminya. Jangankan keluar bergerak saja rasanya Amira tak sanggup. Badannya benar-benar terasa letih

Berbanding terbalik dengan suaminya. Suaminya begitu Vit. Lihat saja suaminya saat ini sedang asik berenang. Setelah puas menerjangnya ia pun ditinggal

"Loh sayang, kamu sudah bangun" sahut Hassan di pinggir kolam

Saat ini Amira hanya menggunakan piyama untuk menutupi tubuh polosnya. Amira hanya melihat suaminya dari dalam kamar

Hassan berenang mendekati sang istri tercinta setelah sampai ia langsung naik kepermukaan

Amira melotot melihat penampilan suaminya. Ya Rab. Pakaian apa itu. Tak malu kah suaminya hanya memakai boxer dan memperlihatkan tonjolan bagian bawah suaminya

Amira langsung mengalihkan tatapanya dari suami.

"Lah sayang, aku di hadapanmu tapi kamu malah lihat ke lemari. Lihat sini dong yang" kata Hassan menarik kepala Amira menghadapnya

Amira sungguh malu. Melihat keadaan sang suami yang basah dengan air yang menetes di sekujur badan adalah godaan terberat bagi Amira. Kuatkan hamba ya allah, batin Amira berdoa

Cup

Hassan mengecup bibir ranum Amira. Mengecup beberapa kali sampai ia puas

Amira tentu membiarkan kelakuan suaminya. Melihat dengan tatapan bengong tentunya

"Kita jalan-jalan yuk, lihat keliling sini" ajak Hassan setelah puas mengecap bibir sang istri

Amira langsung tersadar

Amira : ("tapi aku masih capek mas. Kamu sih tega banget sama aku") adu Amira

Terpecah lah tawa Hassan. Begitu lucu mendengar rajukan sang istri

"Lah kan aku pengen yang tentu dong aku nyalurinnya ke kamu gak mungkin ke cewek lain. Lagian kalau birahi aku on aku mana bisa nahan" senyum Hassan

Amira cemberut. Kata-kata suaminya benar-benar menyakitkan. Cewek lain, awas saja jika Hassan berani melakukan itu

"Sudah lah mending kita mandi aja. Hari ini kita puasin lihat pemandangan disini" Hassan menggendong Amira menuju kamar mandi. Mereka pun melakukan ritual paginya. Eits! Hanya mandi loh

*****

Amira Pov

Hassan sedang memasangkan ku pakaian. Mulai dari pakaian dalam sampai luar. Aku sudah mencoba menghentikan niatnya  tapi apa daya ancaman suamiku selalu ampuh untuk melawan tolakanku. Suamiku ini benar-benar seorang pemaksa rupanya

Hassan memakaikan gamis ke tubuhku. Tentu saja Hassan memilih pakaian itu maklum jiwa possessive nya menguar readers

"Sayang ini gimana pasang jilbabnya?" tanya Hassan memasangkan jilbab pasmina pada kepalaku

Hassan sedikit kesulitan memasang pasmima pada  kepala sang istri. Maklum ia tak tahu cara pemasangan jilbab tersebut.
Terlalu ribet dan banyak dililit, menurut Hassan

"Dililit gini yah yang" kata Hassan melilitkan kain itu sembarang di sekujur kepala sang istri terutama pada leher

Amira sempat tercekik karena lilitan kain yang dipasangkan Hassan. Suaminya ini sepertinya masih dendam padanya deh. Tega sekali suaminya ini

Aku menepuk tangan Hassan agar melepaskan lilitan kain pasmina tersebut

"Loh kenapa yang, ini lagi aku pasangin loh. Tunggu sebentar" kata Hassan  polos

Amira : ("sakit mas. Leherku tercekik. Mas gimana sih")

"Hah. Mana yang sakit yang. Maaf sayang mas benar-benar gak tahu" ucap Hassan khawatir melepaskan kain tersebut dari kepala sang istri

Amira : ("pakai jilbab sorong ajalah mas biar cepat. Gak bakal selesai kalau gini yang ada") kata Amira

"Oke. Jilbabnya dimana yang?" Tanya Hassan

Amira menunjuk koper mereka. Hassan mengambil jilbab milik sang istri. Dan langsung memasangkannya di kepala sang istri dengan rapih

"Uhhh cantiknya istriku. Yuk kita jalan" ajak Hassan

Pasuntri itu pun pergi untuk berjalan-jalan di sekitar resort. Mulai dari pemandangan, kuliner, serta fasilitas yang ada disana merekw jelajahi

Sepanjang jalan itulah Hassan tidak pernah melepaskan genggamannya pada sang istri. Mengaitkannya dengan kencang.

*****

Author Pov

Selama seminggu mereka menikmati bulan madu. Menikmati hari-hari dengan memadu kasih. Saling memberi kenikmatan satu sama lain. Sebagaimana pasangan lain

Sampai tibalah hari dimana mereka harus kembali pulang. Karena waktu honeymoon yang telah usai

Sebenarnya Hassan belum puas. Apalagi beberapa hari belakangan ini ia begitu senang karena bisa menikmati hari-hari memadu kasih dengan Amira tanpa henti. Rasanya ia ingin megulur waktu

Amira : ("mas, kenapa sedih?") Tanya Amira saat mereka akan melakukan take off sejam lagi

"Mir, pulangnya besok aja lah ya. Mas masih pengen disini" merengek Hassan pada sang istri

Lahh??

Piye toh iki?

Amira : ("tapi mas, pekerjaan mas gimana? Kita juga udah libur panjang kok ini. Lain kali aja lagi kita kesini ya") bujuk Amira

"Tapi mas belum pengen pulang. Belum puas" merajuk Hassan

Ya allah. Ternyata membujuk suaminya begitu sulit. Amira harus mencari akal agar mereka berdua bisa pulang. Amira juga memikirkan kantor Hassan. Suaminya ini terlalu melalaikan tugas. Mentang-mentang Bos jadi seeanaknya aja sendiri

Akhirnya dengan cukup lama Amira berhasil membujuk Hassan agar pulang.
Meskipun ia harus mendapat tatapan merajuk dari sang suami.

"Aku gak merajuk loh" sahut Hassan tiba-tiba bermaksud memancing sang istri

Amira hanya melirik sang suami dalam diam. Ia tak bilang apa-apa loh. Suaminya sendiri yang menyahut

Hassan Pov

Dasar istri tak peka. Suami kesal bukanya dirayu atau dibujuk ini malah ditatap saja. Lihat tatapan itu. Lihat saja apa yang akan mas lakukan padamu sayang

Beruntung banyak orang disini. Jadi kamu selamat sayang. Tapi tidak untuk nanti









⚘⚘⚘⚘⚘

ISTRI BISUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang