Memory

1.7K 215 1
                                    

Jangan lupa vomant!

Suara langkah kaki terdengar dari telinga Kai.

Kai masih meneruskan hasratnya yang gak ketahan didalem bilik kamar mandi. Sedaritadi juga Kai nahan desahannya yang pengen keluar dari mulutnya. Tapi, tetap aja gak bisa. Walaupun desahannya itu gak kenceng amat.

Sekarang Kai gigit bibirnya yang merah merekah. Air liur udah berceceran keleher dan sekitarnya. Penampilannya juga udah acak-acakan. Dia gak peduli kalau orang-orang nanti natap dia curiga. Yang terpenting sekarang kepuasan dirinya.

" Ada orang didalem?"

"..."

" Gue tau lo lagi nuntasin hasrat lo."

Kai ngehirauin ucapan orang yang sok tau itu. Dia tetep puasin dirinya.

" Mau gue bantu?"

Tetep, Kai gak ngejawab pertanyaan orang itu. Sampe suara desisan kesel keluar dari mulut orang yang nawarin Kai begituan sama dia.

Denger suara pintu ketutup Kai akhirnya lega, bisa lepasin suara desahannya dengan keras.

" A-hh!! G-ue keluar Uhhhgh Sehun!!"

Napas Kai tersenggal-senggal. Oke, cukup.

Kai beresin dirinya dan keluar dari toilet dengan keadaan kacau.

***

Kai bosen. Selesai pelajaran ketiga dia tadi. Dia berpikiran untuk bolos. Entah kenapa badannya pegel-pegel hari ini, entah kecapekan atau gimana.

Setelah mikir keras, Kai lanjutin aksinya itu dengan lewatin pager samping sekolah ini. Pager itu kegembok memang, tapi jangan salah Kai udah tau triknya gimana dia bisa keluar dari situ.

Dan sekarang Kai udah ngelakuin itu dengan manjat pohon yang ada disamping pager itu dan naik ketembok sekolah. Awalnya Kai pikir susah, tapi setelah nyoba dengan gampangnya dia manjat dan lompat lewat situ.

Senyum Kai mengembang, Kai ngebayangin dirinya yang tidur dikasur empuknya sambil meluk boneka beruang kesayangannya.

***

" Kai! Nak, ada orang yang nyariin kamu nih."

Mama Kai naik kelantai atas, alias kamar milik Kai. Disampingnya ini udah ada laki-laki ganteng. Sampe-sampe Mamanya hampir lupa sama umurnya waktu liat orang ini.

" Siapa sih??"

Kai udah males gerakin badannya lagi, tapi daripada Mamanya makin beringas neriakin dia didepan pintu mendingan Kai bukain pintunya itu.

Tapi mata indahnya ngebelak waktu liat lelaki didepannya ini. Ngapain ni orang kerumahnya terus nyariin dia?

" Halo manis.."

" E-eh?"

" Hehehe.. jalan yuk?"

Mama Kai senyam-senyum daritadi. Akhirnya ada yang mau sama anaknya.

" Aduh aduh.. Mama gak mau ganggu ah." Mama Kai pergi gitu aja ninggalin Kai yang canggung sama lelaki tampan namun manis dan gagah ini.

" Kita jalan hari ini, aku gak mau nerima penolakan." Senyum manisnya yang nampilin gigi kelinci yang enak dipandang. Buat Kai kangen sama senyuman itu.

" A-aku siap-siap dulu."

Kai nurutin aja perintah lelaki yang namanya Kang Daniel itu. Ya.. itung-itung ngelupain kejadian 'itu'.

***

Disamping Kai sekarang ada Daniel, " Kak, kita mau kemana?"

" Ketempat yang membuat kamu mengingat kenangan itu kembali."

Kai bingung, maksudnya Daniel apa? Yang Kai inget, dia sama Daniel gak punya hubungan apa-apa kecuali...

***

KhilaforNagih? - KIMKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang