Fakta

1.2K 146 27
                                    

Jangannnnnnnnn lupaaaa vomanttttttttt noo sider okheee? 🌚

***

" Bangsat! Maksud lo apa ngomong gitu, hah? " Hanbin mukul Sehun dengan bertubi-tubi, ucapan yang Sehun bilang udah gak ada akhlak.

Wajah Sehun udah gak kebentuk lagi, sudut bibirnya dan hidungnya udah ngeluarin darah banyak, gak lupa dengan pelipisnya yang udah robek yang nambah kesan serem diwajahnya.

Nafas Hanbin berderu, dirinya nyejajarin tubuh Sehun yang udah terpapar lemas, " Ini baru kekecewaan dari gue ke lo Sehun, belum dengan kekecewaan Kai yang dia rasain sekarang. Asal lo tau, lo adalah orang yang  paling dia cintai dengan tulus. Tapi, apa balasannya? Gue harap, lo gak masuk kedalam kehidupan adik gue lagi. Cuman itu yang gue minta sama lo. "

Langkah kaki Hanbin mulai menghilang dari pendengaran milik Sehun. Setelah dirinya nggak ngeliat bayangan Hanbin, Sehun meremas helaian rambut miliknya sampai beberapa helaian itu lepas. Perlahan air mata Sehun turun dengan sendirinya, dia gigit bibir bawahnya sampai berdarah, tanpa peduliin kalau pukulan yang Hanbin kasih kedia belum sembuh sedikitpun.

" Gue gak bermaksud begitu.. Maafin gue Bear, gue ngelakuin ini demi kita berdua sayang.. "

Flashback

" Kamu udah gila Sehun?! Jangan sampai bikin aib di keluarga terpandang seperti kita, kamu juga kan udah punya tunangan! Mama sama Papa gak mau tau, setelah kamu lulus, kamu harus menikah sama Jisoo. Kalau kamu menolak, Mama sama Papa bakal berbuat macam-macam sama homo menjijikan itu, ingat! "

Bunyi dentuman keras gak Sehun hirauin, dia cuman natep kedepan dengan pandangan kosong. Tapi, pikirannya penuh dengan tindakan yang bakal dia lakuin nanti.

Pertimbangan yang udah dia yakinin akhirnya dia pilih, beberapa minggu yang lalu sebelum dirinya sama Kai melakukan hal 'itu'. Dia sama Jisoo sempet kencan dan ya, dia bakal posting foto kencannya dengan Jisoo ke instagram. Dengan berat hati pastinya.

Sehun tau dampak apa yang didapetin sama pilihannya ini. Tapi, dia gak mau pujaan hatinya itu kenapa-napa, orang tuanya selalu serius dengan ucapan mereka.

' Gue yakin baby akan mempersatukan kita kembali Bear. Tolong jaga baik-baik Mama ya, Baby. Papa mencintai kalian. '
-oh sehun

***

Dilain tempat, keadaan Kai udah membaik. Demamnya udah turun tapi, kulit pucetnya masih kepampang nyata diwajah manis miliknya.

Sekarang udah malem, dia dari tadi nunggu Hanbin yang gak pulang-pulang. Waktu dia ngehubungin Hanbin pun handphone milik abangnya itu gak aktif tapi, saat Kai mau ngambil cemilan dilantai bawah, suara bel rumahnya berbunyi yang ngebuat Kai harus ngebukain pintu depan rumahnya itu.

Kai yang udah panas dingin karena mikir kalau yang datang adalah Hanbin, langsung sirna ketika mata indahnya ngeliat wajah ganteng milik..

Daniel.

" Hai.. "

Sapaan Daniel gak langsung dibalas sama Kai, anak itu masih terpana sama wajah ganteng milik Daniel sama senyuman mautnya yang bikin Kai salah tingkah.

" Eum.. Hai Kak Niel! A-ayo masuk! "

Kai ngasih jalan untuk Daniel supaya bisa masuk kedalam, setelah itu Kai nutup pintu dengan tangan yang gemeter. Kaki jenjang Kai ngelangkah pelan dibelakang Daniel, Daniel yang ngerti langsung nangkup wajah manis kesayangannya itu.

" Kenapa dibelakang aku jalannya? Aku disini buat ngejenguk kamu, bukan mau kamu jadi bodyguard aku. "  Mata Daniel ngelirik buah-buahan yang dia bawa untuk Kai.

" Nih, kamu bawa kedapur ya, jangan lupa dimakan! "

" Makasih kak.. "

Kai pun ninggalin Daniel untuk naruh buah-buahan ini dan dia juga bikin minuman untuk Daniel yang sekarang lagi nunggu Kai diruang tamu. Tapi, pas dirinya selesai bikin minuman untuk Daniel, tubuhnya gak bisa digerakin seketika. Iya, dia ngeliat Hanbin yang lagi ngobrol-ngobrol sama Daniel.

Obrolan mereka berhenti, Daniel natap Kai bingung yang cuman diem ditempat sambil ngebawa minuman yang Kai buat untuk dirinya. Tatapan Daniel beralih ke Hanbin yang natap Kai gak bersahabat. Dia pikir, pasti kedua kakak-adik ini lagi berantem.

" Kai? "

Daniel nyoba manggil Kai, sampe akhirnya Kai kesadar dari lamunannya. Kai berusaha gak ngelirik tatapan Hanbin yang perlahan-lahan ngebunuh dirinya.

" Maaf Kai, Hanbin.. Gue kayaknya harus pulang, ada kepentingan lain yang mesti gue urus. " Daniel yang ngerti keadaan mereka langsung ngajuin omongannya, bukan mau menghindar, dia cuman ingin kedua kakak-adik ini berbicara baik-baik secara empat mata.

Sehabis Daniel pamit, Hanbin dan Kai gak ada yang buka suara dari tadi. Mereka diem sama keheningan yang tercipta, sampe bunyi dering handphone Kai ngeganggu suasana hening itu.

Kai segera ngambil handphone-nya yang terletak didalam kantong piama miliknya. Daniel, itu nama yang tertera didalam pesan milik Kai.

' Maaf aku pulang duluan, aku pengen kamu sama Hanbin ngomong baik-baik secara empat mata, semoga berhasil! Oh iya, selamat malam sayangnya Niel.. Mimpiin aku ya! '

Kai senyum-senyum liat pesan yang kekirim dihandphone-nya. Dia lupa kalau Hanbin masih ada di sekitarnya sambil natap tajem adeknya itu.

" Siapa? " Suara dingin itu langsung nyadarin Kai dari rasa senengnya, gugupnya kembali lagi.

" E-eh! Itu, D-daniel. "

Ngedenger kegugupan adiknya, Hanbin seketika ngerubah raut wajahnya itu.

" Gue sayang lo, dek. Makanya gue begini..." Ucap Hanbin berhenti sambil natap teduh adiknya yang udah nundukin kepalanya. Akhirnya, Hanbin ngelanjutin ucapannya yang dia potong tadi.

" Gue khawatir dengan keadaan lo, Kai. G-gue, seharusnya nolak permintaan lo saat lo minta bantuan ke gue saat itu, seharusnya gue gak sebodoh itu, seharus--"

Kai meluk erat abangnya yang keliatan putus asa itu, Kai tau kalau Hanbin sayang banget sama dirinya. Lagian, semua yang Hanbin katakan tadi bukan murni kesalahan dia. Kai juga yang bersalah dalam penderitaan dia sendiri.

Mencintainya.

Iya, itu adalah kesalahan terbesar yang pernah dia lakuin. Sialnya, sampai sekarang pun perasaan itu belum hilang sedikitpun didalam hatinya.

" N-nggak bang, lo gak salah. Jangan ngomong kayak gitu lagi, yang ada gue yang merasa bersalah sama lo disini. "

Hanbin ngangguk didalam pelukan mereka, tangan besarnya ngusap surai coklat madu milik adiknya dengan sayang. Tapi, Hanbin ngelepasin pelukannya itu pas nginget lontaran yang Sehun ucapin tadi.

" Sebenarnya ada yang pengen gue tanyain sama lo Kai. "

Mata Kai natap Hanbin penasaran, akhrinya tanpa mau Kai nunggu lebih lama, Hanbin lontarin pertanyaan yang buat hatinya gak nyaman sedaritadi.

"  Jawab jujur Kai, apa lo udah ngelakuin hal 'itu' sama dia? Dan apa demam, mual-mual serta kulit pucat lo itu.. efek dari kehamilan yang lo alamin sekarang? "

Diem, cuman itu yang bisa Kai lakuin sekarang.

***

Nguehehe:v sp yg dh kesel sm Sehun?

Niii akuu ksih kolom komen minta maap ke Sehun😂

>>>


Silahkeun~




KhilaforNagih? - KIMKAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang