"Bun Stella berangkat sekolah dulu yaa" Ucap Stella meminta izin kepada Diana, bundanya.
"Iya, abang kamu mana?" Tanya Diana pada Stella.
"Bang Dioooonn" Panggil Stella dengan berteriak agar abangnya keluar.
"Iya iya" Balas dion yang tiba-tiba turun dari tagga.
"Yaudah bun aku berangkat" Ucap Stella sambil menciun punggung tangan milik Diana.
"Iya"
"Ayo!" Seru Dion.
"Eh Dion kamu jangan ngebut-ngebut bawa motornya!" Nasihat Diana.
"Iya bundaa" ucap Dion yang perlahan meninggal kan Stella dengan Diana di ruang tamu. "Eh ayo, ngoceh mulu!" Seru Dion pada Stella.
"Iya iya, yaudah deh bun aku berangkat"
"Yaudah sana! Dari tadi kamu ngomong mau berangkat tapi ngga berangkat-berangkat" Ucap Diana.
Stella pun meninggalkan Diana di ruang tamu, ia langsung menuju ke depan dan menemui Dion yang sudah duduk diatas motor nya dan siap untuk mengantar Stella untuk pergi ke sekolah.
"Lama banget sih!" Ujar Dion dengan nada kesal.
Stella tak menanggapi ucapan abangnya itu, ia tau jika ia menanggapi ucapan abangnya yang ada nanti ia malah terlambat ke sekolah.
Setelah beberapa menit Stella telah sampai di depan gerbang sekolahnya.
"Bang lo napa dah, dari tadi pagi gue perhatiin muka lo kusut aja"
"Apasih udah sana masuk deh lo, belajar yang bener! Jan cinta-cintaan mulu" Nasihat Dion kepada Stella.
"Lo kayanya lagi atit ati yak"
"Jangan Sotoy deh lo"
"au ah, gue masuk dulu!" Ucap Stella.
"Ehhhh"
"Apa lagi sihhhh?" Tanya Stella geram.
"Lo ngga cium tangan gue? Wah parah lo, dasar ade laknat"
"yailah" Stella akhirnya mengalah dan langsung mencium punggung tangan abang nya itu.
"Nah gitu dong"
"Udah gue masuk!"
"yaudeh sono!"
Stella masuk kedalam sekolah dengan berlari, tiba-tiba ia menabrak seseorang.
"Duuh siapa sih" Keluh Stella sambil sedikit membenarkan rambutnya dan mendongakkan kepalanya.
"Sorry sorry" Ucap lelaki itu kepada Stella.
"Punya mata ga sih?" Tanya Stella dengan sewot.
"Yang lo liat ini apa? Hidung" Ucap lelaki itu sambil menunjuk kearah matanya sendiri.
"Au" Stella tak mempedulikan lagi lelaki itu dan memutuskan untuk pergi ke kelas nya. Tetapi saat ia ingin meninggalkan lelaki itu dilapangan, tiba-tiba saja lelaki itu membulatkan jarinya di pergelangan tangan Stella. Itu membuat Stella berhenti berjalan.
"Lo apaan sih?" Tanya Stella sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman lelaki itu dan untungnya genggaman itu terlepas.
"Lo nggak leleh liat gue?" tanya lelaki itu.
"Leleh? Lo pikir gue es batu bisa leleh?"
"Maksudnya lo liat kegantengan gue emangnya lo gak meleleh? Atau lo ngerasa apa gitu" Lelaki itu kembali bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan PLAYBOY Suamiku
Teen FictionReyhan Aditya Mahendra. Siapa yang tak kenal dengan lelaki itu, seantero sekolah bahkan tak ada yang tak tau siapa dia dengan caranya yang bergonta-ganti pacar. Hingga dia bisa merubah sifatnya itu hanya karna gadis cerewet yang banyak omong dan tin...