Sekarang Stella berada tepat didepan rumahnya. Ia tadi pulang naik angkot. Sebenarnya bisa saja Stella memesan taxi online, tapi dia malas untuk menunggunya, apalagi dengan penampilan yang benar-benar berantakan.
Stella membuka pintu gerbang perlahan, setelah itu ia menutup pintu gerbang kembali. Pertama yang ia lihat adalah mobilnya yang tertata rapi di garasi rumahnya.
Oh bang Dion dah pulang. Batin Stella.
Stella melanjutkan langkahnya memasuki rumah, dia tidak melihat bundanya. Munkin sedang berada di dapur!.
Stella berjalan kearah dapur, dan benar saja, sudah ada bundanya yang tengah memasak disana. Stella langsung menghampiri Diana dan menyalaminya.
"Eh kamu udah pulang" Ujar Diana seperti basa-basi.
"He'em" Jawab Stella seadanya. Mood nya sedang tidak baik saat ini, karena insiden tadi pagi yang menimpanya. Merasa tak ada yang perlu dibahas lagi, Stella memilih meninggalkan Diana menuju kamarnya. Tetapi baru beberapa langkah Stella berjalan, dia sudah dipanggil lagi oleh bundanya.
"Sayang" Panggil Diana.
Stella membalikkan tubuhnya dan kembali kearah Diana tanpa mengucapkan kata apapun.
"Bentar, bentar" Diana mengamati setiap wajah Stella dengan teliti. Dan saat itu juga Diana heboh, panik melihat pipi Stella yang memar.
"YAAMPUN, INI KENAPA STELLA?" Tanya Diana sambil membelai pipi Stella, dengan sedikit berteriak, karena ia panik dan khawatir.
"Awws" Ringis Stella.
"Aduh sakit ya?" Tanya Diana.
"Iyalah bun"
"Emang kenapa sih kok bisa memar kaya gitu?" Diana sudah mulai tenang, tapi kekhawatirannya masih terlihat.
"Ketatap meja" Jawab Stella berbohong.
Stella memilih berbohong karena dia tak ingin bundanya marah-marah tak jelas kepada pihak sekolah, memang tadi tak ada guru yang tau tentang kejadian tadi pagi, jika ada guru yang tau maka pasti akan ada surat panggilan. Bukan karena itu juga, jika Stella jujur, pasti bundanya akan ke sekolah dan meminta pertanggung jawaban kepada pihak sekolah. Kan makin panjang ntar urusannya.
"Masa si" Diana ragu dengan jawaban dari Stella.
"Iya bunda"
"Tunggu sini dulu, bunda mau ambil salep"
"Gusah bunda!" Tolak Stella.
"Udah diem disini atau fas--"
"Iyaudah ambilin bun" Potong Stella.
🐌🐌🐌
Tok... Tok... Tok...
"Stella" Panggil Diana.
"Masuk!" Titah Stella dari dalam kamar.
Diana memasuki kamar Stella. Dia melihat anak gadisnya sedang duduk di sofa yang terletak di balkon kamar milik Stella. Diana berjalan menghampiri Stella.
"Sayang kamu ngapain disini?" Tanya Diana yang kini duduk disamping Stella sambil mengelus sayang rambut kepunyaan Stella.
"Cari angin aja ko bun" Jawab Stella.
"Oh, gimana sama pipi kamu? Masih sakit?"
"Udah mendingan ko bun"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan PLAYBOY Suamiku
Teen FictionReyhan Aditya Mahendra. Siapa yang tak kenal dengan lelaki itu, seantero sekolah bahkan tak ada yang tak tau siapa dia dengan caranya yang bergonta-ganti pacar. Hingga dia bisa merubah sifatnya itu hanya karna gadis cerewet yang banyak omong dan tin...