"Stella nanti ikut bunda ke butik ya" Diana berujar kepada Stella.
"Ngapain lagi sih buun?" Tanya Stella geram.
"Udah ikut aja kenapa sih" Jawab Diana tak kalah geram.
"Tapi kenapa nggak papa atau bang Dion aja sih bun, kenapa harus Stella?" Tanya Stella.
"Papa kamu kerja!" Jawab Diana.
"Bang Dion?" -Stella.
"Abang kamu mana mau sih, paling-paling nanti dia kerumah temennya" Diana kembali menjawab pertanyaan dari anak bungsuhnya yang sangat teramat bawel itu.
"Yaudah deh Stella ke kamar dulu" Stella memutuskan untuk masuk ke kamarnya.
"Ikut bunda yaa" -Diana.
"Iya"
"Bunda kenapa ya, akhir-akhir ini sikapnya aneh banget" Gumam Stella didalam kamar.
▶▶⚫◀◀
"Ayo Stella, jangan males-males an dong" Ujar Diana.
"Ini bukan males-malesan bundaa, tapi emang keadaannya Stella lagi males" Jelas Stella.
"Udah ayo!" Seru Diana pada Stella.
"Bunda mending pergi sama bang Dion aja, lebih aman loh bun" -Stella.
"Udah kamu jangan ngelak lagi! Mau jadi anak durhaka!" - Diana.
"Itu siapa bun?" Tanya Stella kepada Diana sambil melihat kearah bapak-bapak yang berdiri di samping mobil milik Stella.
"Sopir baru" Jawab Diana.
"Oo" Stella membulat kan mulutnya.
"Udah ayo Stella" Diana menarik tangan Stella.
Mereka masuk kedalam mobil dan langsung melanjutkan perjalanan ke butik yang akan dituju.
"Pak kita ke butik ya" Ujar Diana pada Pak Jajang, supir baru di rumah Stella.
"Siap bu" Pak Jajang hanya mengangguk-anggukkan kepalanya tanda menyetujui perkataan Diana.
30 menit kemudian...
Mereka sudah sampai di depan butik, karena macet jadi memakan waktu hingga setengah jam perjalanan untuk sampai di butik.
"Ayo masuk!" Ajak Diana pada Stella. Diana memasuki butik yang diikuti oleh Stella dari belakang.
"Mau cari apa bu?" Tanya salah satu pelayan di butik itu.
"Cari dress untuk anak muda jaman sekarang" Jawab Diana.
Kini Diana sedang bertanya-tanya pada pelayan di butik itu. Lain dengan Stella yang tengah duduk di ruang tunggu sambil melihat-lihat katalog yang disediakan di rak-rak buku. Ketika asik melihat-lihat katalog tiba-tiba Diana memanggilnya.
"Stella, sini sayang" Panggil Diana lembut.
Stella menghampiri bundanya.
"Ada apa bun?" Tanya Stella pada Diana.
"Menurut kamu lebih bagus yang mana?" Tanya Diana yang membawa 2 dress kekinian ditangan kanan dan kirinya dengan warna berbeda, yaitu warna navy dan silver, serta dengan model yang berbeda.
"Yang ini bagus bun, soalnya simple ngga terlalu rame, warna nya juga pas sama modelnya" Usul Stella sembari menunjuk kearah dress yang berwarna navy.
"Oh gitu ya" Ujar Diana yang dibalas anggukan oleh Stella.
"Tapi ini kan dress buat anak muda seumuran Stella, kenapa bunda beli ini, kan ga pantes kalo bunda pake yang kaya gini" Ujar Stella.
"Emang siapa yang bilang kalo ini buat bunda" -Diana.
"Terus buat siapa dong?" Tanya Stella pada Diana.
"Buat kamu lah" Jawab Diana.
"Aku" Stella menunjuk dirinya sendiri. Diana hanya menganggukkan kepalanya.
"Kamu suka kan?" -Diana.
"Ya su... Suka sih" Jawab Stella masih kebingungan.
"Oke kita ambil yang ini" Diana memberikan dress yang dipilih sesuai selera Stella dengan warna navy dan model yang simple kepada pelayan itu.
"Tunggu sebentar ya bu" Pelayan itu berujar dengan sangat lembut dan dibalas anggukan oleh Diana.
"Bun, Stella tuh masih banyak loh dress di lemari" Ujar Stella.
"Ya terus kenapa?" -Diana.
"Ya bunda buat apa beliin Stella dress lagi?" Stella bertanya pada Diana.
"Buat kamu pake nanti di acara dinner sama temen bunda" Jawab Diana.
"Yaampun, Stella tuh bisa pake celana jeans sama sweater, gaperlu pake dress-dress an" Ujar Stella.
"Ngga sopan Stella" -Diana.
"Emang temen bunda nih siapa sih? Presiden? Bukan kan"
"Stella udah, kamu bisa diem nggak, bunda tu pusing dengerin kamu ngoceh mulu" -Diana.
Akhirnya Pelayan butik itu datang.
"Ini bu" Ujar Pelayan di Butik itu sambil menyodorkan paper bag berisi dress yang sudah dipesan oleh Diana tadi.
"Makasih ya mba" Ujar Diana sambil menyunggingkan senyum ramahnya.
Diana keluar dari butik dibuntuti oleh Stella dari belakang. Mereka langsung menuju kearah mobilnya di parkir dan langsung masuk untuk pulang. Di jalan, suasana begitu hening.
Drrtt... Drrtt... (Getaran handphone Diana)
Diana menempelkan handphone nya tepat di telinganya.
"Hallo kenapa yu?"
"Gimana sama anak kamu, mau ikut?"
"Mau, kamu sendiri gimana?"
"Dia juga udah mau kok"
"Bagus deh kalo gitu"
"Yaudah ya, aku tutup telponnya, sampai ketemu"
"Iya"
Tutt...
"Siapa bun?" Tanya Stella.
"Temen bunda" Jawab Diana.
"Temen bunda yang bakalan dinner sama kita?" Stella kembali bertanya pada Diana. Diana hanya menganggukkan kepala.
Setelah sampai dirumah...
"Yaudah Stella kamu masuk, langsung tidur!" Perintah Diana.
"Iya bunda"
"Eh sini cium bunda dulu" Ujar Diana pada Stella.
Cup... (Stella mencium pipi Diana). Setelah itu Stella langsung pergi keatas menuju kamarnya.
"Bunda cuma mau yang terbaik buat kamu Stella, kamu anak gadis bunda satu-satunya, bunda ingin ada yang menjaga kamu. Sekarang bunda sama papa udah tua, dan abang kamu sekarang udah sibuk banget sama urusannya sendiri" Gumam Diana sambil melihat foto Stella pada masa kecilnya, dan sesekali diana meneteskan air matanya.
✔✔✔
Di vote ama comment yaakkk....
Butuhh banget soalnyaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan PLAYBOY Suamiku
Teen FictionReyhan Aditya Mahendra. Siapa yang tak kenal dengan lelaki itu, seantero sekolah bahkan tak ada yang tak tau siapa dia dengan caranya yang bergonta-ganti pacar. Hingga dia bisa merubah sifatnya itu hanya karna gadis cerewet yang banyak omong dan tin...