Sekarang Stella sedang berada di ruang makan bersama keluarganya, melaksanakana acara makan malam khusus keluarganya karena papanya Stella sudah pulang dari tugasnya, abangnya juga sudah pulang dari rumah temennya.
"Pa, Stella ngga di bawain apa-apa?" Tanya Stella pada Hernawan, papa Stella.
"Ya pastinya ada dong sayang" Jawab papa nya itu.
"Wah, yang bener pa? Makasih ya pa" Stella senang bukan main dan langsung berterima kasih kepada papanya.
"Iya, itu ada beberapa baju buat kamu sama beberapa cemilan" Jawab papanya.
"Kalo buat Dion ada nggak pa?" Kini dion yang kembali bertanya.
"Iya ada kok"
"Udah ayo dimakan, kalo ngoceh mulu kapan makanan nya di makan?" Potong Diana.
"Iya bun" Lalu mereka makan bersama-sama. Setelah selesai makan mereka duduk di meja makan untuk beberapa saat.
"Stella" Panggil Diana.
"Iya kenapa bun?" Tanya Stella.
"Kamu malem minggu ada acara?" Tanya Diana.
"Kayanya nggak sih bun" Jawab Stella.
"Ngga kemana-mana kan?" Diana kembali bertanya.
"Kayanya enggak, emang kenapa bun?" Tanya Stella keheranan.
"Ikut bunda ya!" Ujar Diana memohon pada Stella.
"Kemana sih bun?" Tanya Stella.
"Ketemu temen bunda" Jawab diana. "Lagian nanti papa kamu ikut kok" Diana melanjutkan omongannya.
"Dion ngga diajak nih?" Ujar Dion.
"Kamu mau ikut? Kalo kamu mau ikut ayo!" Ajak Diana.
"Ngga deh bun, mending Dion maen ke rumah temen" Ujar Dion.
"Yahh gitu ngapain lo nawarin diri buat ikut" Sewot Stella.
"Bhawel" Balas Dion.
"kamu mau ikut kan?" Tanya Diana kembali bertanya pada Stella.
"Ya tapi kemana?" Stella bertanya balik pada Diana.
"Udah pokoknya ikut aja deh!" Ujar Diana yang perlahan meninggalkan Stella, Dion, dan Hernawan di meja makan.
"Papa mau ke kamar dulu" Sahut Hernawan menyusul Diana ke arah kamarnya.
"Eh bang bunda aneh banget ya, emang gue mau diajak kemana sih? " Stella bertanya pada Dion.
"Mene ke tehe, pikir aja ndiri!"
"Ih dasar bucin" Ledek Stella.
"Bucin jidat lo" Ujar Dion tak terima.
"Ye buktinya, lo dari tadi pagi muka kusut mulu"
"Serah lo deh" Dion langsung meninggalkan Stella di ruang makan.
Kini tinggal Stella sendirian di ruang makan.
"Gue tanya siapa dong?" Stella berguman sendirian.
"mbook" Stella memanggil asisten rumah tangga di rumahnya. Tak lama akhirnya asisten rumah tangga du rumanhya datang.
"Ada apa non?" Tanya mbok minah.
"Bunda kenapa aneh ya mbok?" Stella bertanya balik pada bibinya.
"mbok teh nggatau non, coba non Stella tanya sendiri ke ibu!" Saran mbok minah pada Stella.
"Ngga abang, ngga mbok sama aja, huuh nyebelin" Keluh Stella dan perlahan meninggalkan meja makanan.
"Si non Stella Kunaon atuh ya? Semoga aja non Stella masih waras" Gumam mbok Minah sembari membereskan piring-piring bekas makan. Dan langsung pergi untuk mencucinya.
▶▶⚫◀◀
"Stella, hari ini kamu papa anter!" Ujar Hernawan.
"Oke"
"Kamu sudah selesai kan makannya?" Tanya Hernawan.
"Bentar lagi selesai kok" Jawab Stella.
"Yaudah papa tunggu kamu di depan ya, jangan lama-lama!"
"Iya papa" Saat Stella mengoles rotinya dengan selai tiba-tiba Dion datang.
"Dek"
"Paan?" Tanya Stella.
"Gue minjem mobil lo ya" Pinta Dion pada Stella.
"Yaudah pake aja, lagian gue berangkat dianter papa pake mobil nya papa kok"
"Yodah makasih ya" Ujar Dion berterimakasih kepada Stella dan perlahan mulai pergi meninggal kan Stella.
"Eittss" Stella menahan Dion pergi.
"Apaan?"
"Lo isiin bensin gue ya sekalian" Ujar Stella yang kini sedang menggigit rotinya.
"Duitnya" Dion menyodorkan telapak tangannya yang kosong kepada Stella.
"Duit lo lah, kan yang make elo!"
"Ya tapi kan itu mo---" Ucapan Dion terpotong.
"Mau dipinjemin apa enggak?" Stella memotong omongan Dion.
"Yaudah deh"
"Gitu napa dari tadi! Udah deh gue berangkat" Ujar Stella lalu pergi meninggalkan Dion. Dion pun ingin kembali ke kamarnya, tetapi beberapa detik kemudian.
"Eh bang" Stella kembali ke ruang makannya.
"Yaampun apaan lagi sih" belum beberapa langkah Dion berjalan, akhirnya di membalikkan badannya dan mendekat pada Stella.
"Pokonya mobil gue ga boleh lecet! Awas aja sampe lecet" Ujar Stella.
"Iya-iya udah sono lo di tunggu papa" Dion mendorong Stella sampai keluar dari rumah.
"Inget jangan sampe lecet"
"Iya bhaweell" Ledek Dion.
Stella pun menuju kearah papanya yang berada didalam mobil, dia juga akhirnya masuk kedalam mobil. Saat ingin jalan, Stella membuka kaca mobilnya.
"Jangan di lecetin!" Ujar Stella Agak berteriak karena Stella sudah mulai jauh dari rumahnya.
-Dion POV-
"Sabar Dion, gitu-gitu dia ade lo" Gumam Dion sambil mengelus-elus dadanya.✔✔✔
Huhh! Dion sama Stella berantem mulu ya....
.
Vote dan comment sangat dibutuhkan
.
Tunggu lanjutannya yaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan PLAYBOY Suamiku
Teen FictionReyhan Aditya Mahendra. Siapa yang tak kenal dengan lelaki itu, seantero sekolah bahkan tak ada yang tak tau siapa dia dengan caranya yang bergonta-ganti pacar. Hingga dia bisa merubah sifatnya itu hanya karna gadis cerewet yang banyak omong dan tin...