11. Jogging

19 0 0
                                    

06.15

Saat ini Stella masih berada dikamarnya yang serba pink Hello Kitty. Dia masih tidur, sebab semalam dia tidur sangat malam. Kenapa? Karena ia masih kepikiran tentang perjodohannya. Dia masih tidak menyangka.

Tok... Tok... Tok... (ketukan pintu).

Diana mengetuk pintu kamar Stella. Diana berniat membangunkan Stella karena ada Reyhan dibawah. Reyhan? Iya Reyhan. Lelaki itu ingin mengajak Stella jogging pagi ini.

"Stella buka pintu nya nak!" Titah Diana sambil mengetuk pintu kamar Stella.

"Buka aja bunda Ga dikunci ko"

Perlahan pintu terbuka, Diana berjalan kearah Stella yang masih tertidur.

"Stella bangun" Ujar Diana sambil mengguncang tubuh mungil Stella.

Stella mengerjapkan matanya. Akhirnya matanya terbuka sepenuhnya. Dia melihat Diana.

"Ada apa bun? Ko Stella dibangunin sih"

"Kamu anak gadis jam segini belum bangun" Tutur Diana.

"Biasanya kan bunda biarin Stella bangun sampe jam 9"

"Ck. Ngga ada kaya gitu lagi abis ini! Kamu harus biasa bangun pagi walaupun itu juga hari minggu" Tukas Diana.

"Tapi Stella masih ngantuk bundaaa" Rengek Stella.

"Gaada ngantuk-ngantuk an, sekarang kamu turun kebawah! Dan temui Reyhan"

"Ha? Reyhan?" Stella masih tak percaya bahwa Reyhan datang kerumahnya. Apalagi sepagi ini.

"Iya". "Cepet kamu temui dia, kasian dia nungguin kamu dari tadi"

Stella langsung beranjak dari kasurnya dan bergegas turun kebawah. Stella tak berniat untuk cuci muka ataupun sikat gigi. Buat apa dia berdandan jika yang bertamu adalah Reyhan? Baginya masa bodoh.

"Ngapain lo kesini?" Tanya Stella judes.

Reyhan masih santai duduk di sofa ruang tamu keluarga Hernawan.

"Mau ngajakin lo lari pagi" Jawab Reyhan Santai.

"Ngga bisa, gue udah ada janji"

"Janji sama siapa sayang?" Tanya Diana menginterupsi.

"Sa-sama Raisa bun, iya sama Raisa" Jawab Stella Berbohong.

"Bener?"

"Iya bundaa"

"Coba bunda tanya ke Raisa ya"

"Eh, Raisa Handphone nya mati bun" Elak Stella.

"Tau dari mana kamu?" Tanya Diana.

"Tadi Stella udah Telfon soalnya, tapi nomorny ngga aktif" Jawab Stella

"Sini bunda coba" Diana meminta Handphone milik Stella.

Stella memberikan Handphone nya pada bundanya. Lalu bundanya menelfon seseorang.

"Halo" Sapa Diana pada orang yang berada di telfon.

"..."

Mampus gue. Batin Stella.

"Kamu sekarang ada janji ngga sma Stella?"

"..."

"Oh gitu ya, yaudah makasih ya, maaf mengganggu kamu Raisa"

"..."

Diana memutus sambungan telfonnya dan mengembalikan Handphone Stella pada Stella.

"Kamu itu tidak pandai berbohong Stella, jadi sekarang kamu pergi sama Reyhan ya"

Susah banget sih buat diboongin. Batin Stella.

"Iya"

✨✨✨

Kini Stella dan Reyhan sudah berada di taman kompleks, Reyhan memutuskan untuk lari ke taman kompleks dan memutarinya beberapa putaran.

"Ayo" Ajak Reyhan pada Stella.

"Lo duluan aja"

"Ayo ih" Reyhan menarik tangan Stella dengan lembut. Tetapi Stella menghempaskannya.

"Apaan sih lo"

"Kita kesini kan mau jogging" Ujar Reyhan.

"Kita? Elo aja kali"

"Lo ko gitu sih"

"Bodo"

"Gue telfonin bunda lo nih" Ancam Reyhan.

"Lo ko ngancem sih"

"Bodo"

"Yaudah iya"

Stella sebenarnya malas lari sepagi ini, apalagi larinya sama Reyhan. Bagi Stella sangat unfaedah. Mending tidur.

Stella dari tadi berlari sejajar dengan Reyhan. Kadang ia tertinggal sedikit karena langkahnya kecil ketimbang dengan langkah Reyhan. Tapi saat tau Stella tertinggal, Reyhan mengecilkan dan memelankan langkahnya agar dapat sejajar dengan Stella.

"Gue cape!" Keluh Stella yang sudah berhenti dari larinya.

Melihat Stella berhenti Reyhan ikut berhenti.

"Kurang 2 putaran lagi selesai" Ujar Reyhan.

"Ga ga, gue udah ga kuat!"

"Ck. Yaudah kita kesitu yuk" Ajak Reyhan sambil menunjuk warung dipinggir jalan.

Stella menganggukkan kepalanya, kali ini ia tak dapat menolak ajakan Reyhan karena ia memang sudah sangat lelah.

"Pak air mineral 2" Pesan Reyhan pada bapak yang berada di dalam warung.

Bapak itu menganggukkan kepalanya, lalu mengambilkan 2 botol air mineral pada Reyhan.

"Makasih pak" Reyhan menerim air mineral itu dan membayar nya.

"Nih minum!"

"Makasih" Stella meneguk air mineral itu hingga tersisa hanya setengah botol.

"Stel" Panggil Reyhan.

"Balik yuk!" Bukannya menanggapi panggilan Reyhan, Stella malah mengalihkan pembicaraannya dengan mengajak Reyhan pulang.

"Eh gue mau ngomong"

"Gue mau balik, cape!" Stella beranjak dari duduknya. Dia berjalan kearah rumahnya.

Reyhan pun menyusul Stella. Ia ingin berbicara pada Stella, tapi sepertinya Stella sedang kesal dengannya, karena dari tadi saat mereka berlari Stella tak mengucap kata atau kalimat apapun. Malah Reyhan yang nyerocos, padahal sebenarnya Stella itu lebih cerewet ketimbang Reyhan. Entah kenapa saat bersama Reyhan, Stella lebih hemat berbicara.

"Gue yakin lama kelamaan lo pasti bakalan bisa terima gue Stel. Walaupun untuk saat ini lo masih cuek, kesel sama gue, tapi ada suatu keyakinan di hati gue bahwa lo akan terima gue. Kita tunggu aja! Biarkan waktu yang membawa kita untuk bersama" Ujar Reyhan sambil berjalan disamping Stella.

Sampe kapanpun gue gaakan pernah mau sama lo! Walaupun kita terikat perjodohan, tapi gue gapernah ada rasa sama lo. Jangan mimpi!. Batin Stella.

"Gue tau sekarang lo lagi mbatin kan? Terus batinnya ngomel-ngomel."

"Sotoy"

"Gue ga sotoy ko, emang nyata kan"

"Serah lo deh, ngomong sama lo tuh kayak kereta yang gaada stasiun, gabakal berhenti" Ujar Stella.

Reyhan hanya nyengir tak jelas.

✔✔✔

Mantan PLAYBOY SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang