4. Kesel

25 1 0
                                    

"Yaudah pa Stella masuk dulu" Stella mencium punggung tangan papa nya sebelum turun dari mobil.

"Stella mulai besok kamu dianter jemput sama sopir papa yang baru!" Ujar Hernawan saat Stella sudah turun dari mobil.

Stella hanya menganggukkan kepalanya.

"Yaudah papa berangkat ke kantor dulu ya, kamu belajar yang bener! Dengerin kalo guru lagi nerangin!" Ujar Hernawan lalu pergi meninggalkan Stella di depan gerbang sekolah.

"Dada papa" Stella melambaikan tangan pada papanya yang kini mulai menjauh. Lalu Stella perlahan menelusuri jalan menuju kelasnya. Saat tiba di depan pintu kelas betapa kagetnya Stella saat kelas masih sepi. Stella melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya yang kecil, dan jam itu sudah menunjukkan pukul 06.45.

"Loh kok masih sepi sih?" Stella bertanya pada dirinya sendiri. "Ini pada kemana semua?" Stella melanjutkan perkataannya. Akhirnya Stella masuk ke kelasnya, dan kagetnya lagi saat Stella sudah masuk kedalam kelasnya, tiba-tiba saja ada yang menutup pintu dari luar kelas. Sontak Stella langsung menggedor-gedor pintu dari dalam kelas.

"Woy bukain, siapa sih usil pagi-pagi" Decak Stella.

"Tenang dong, kan lo disini ngga sendiri" Tiba-tiba muncul suara dari bangku yang berada di pojok belakang.

"Lo ngapain disini?" Tanya Stella terkejut karena pemilik suara itu adalah Reyhan.

"Mau tau aja apa mau tau banget?" Tanya Reyhan yang kini mulai mendekat pada Stella.

"Oh jangan bilang ini semua rencana lo".

"Kalo ini semua rencana gue gimana?" Tanya Reyhan yang kini sudah berada tepat didepan Stella.

"Mau lo tuh apaan sih?" Bentak Stella.

Reyhan makin mendekatkan dirinya pada Stella, kini jarak keduanya hanya dalam beberapa senti. Bahkan Stella dapat merasakan hembusan nafas milik Reyhan.

"Lo... Lo jang... Jangan macem-macem ya!" Stella kini mulai gugup. "Gu... Gue bisa ngadu... In lo ke... Pihak sekolah" Terusnya.

Reyhan tak menanggapi ucapan dari Stella, malah Reyhan makin mendekatkan kepalanya kehadapan Stella. Stella tak dapat berbuat apa-apa lagi, dia hanya bisa memejamkan matanya, badannya pun mulai bergetar, keringat mulai bercururan dimana-mana. "Mau gue-"Reyhan menjeda ucapannya. Reyhan mendekatkan kepalanya ke samping telinga Stella. "Lo jadi pacar gue!" Terusnya yang berbicara tepat ditelinga Stella.

Kriiingg... (Bel masuk).

Reyhan mulai menjauhkan dirinya dari Stella. "Nggausah takut gitu, gue gabakal cium lo" Ucap Reyhan.

Tiba-tiba pintu terbuka. "Rey ayo udah bel, bentar lagi ada guru yang bakal masuk!" Seru Rio pada Reyhan.

Reyhan menoleh kearah Stella yang masih saja berkeringat. "Gue balik" Reyhan keluar dari kelasnya Stella. Dan anak-anak pun kini sudah masuk dan duduk di bangku masing-masing.

"Stel, lo gapapa?" Tanya Safira dengan nada khawatir.

Stella hanya diam.

"Stel" Panggil Raisa.

"Apaan sih"

"Yailah lo ngambek?" Tanya Raisa.

"Ye abis, lo pada kemana? Bukannya bantuin gue, malah bantuin Reyhan" Ujar Stella kesal.

"Kita kan takut sama Reyhan. Lagian tadi gue udah nyuruh Raisa buat ngomong ke Farhan biar Farhan aja yang bilang ke Reyhan. Tapi dia ga ngegubris gue, malah dia asik pacaran sama Farhan" Jelas Safira.

Mantan PLAYBOY SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang