Gang

3.4K 230 14
                                    

"Jikwan, bangun sayang"- mj

Jikwan masih terdiam dalam lamunannya di balik selimut sehingga myeonji tidak mengetahui jika anaknya sudah bangun dan tengah melamun

"Jikwan"- mj

Jikwan membuka selimutnya dan langsung beranjak ke kamar mandi tanpa mengeluarkan sepatah kata apa pun. Myeonji menyadari bahwa anaknya sedang marah karena masalah kemarin.

"Mandilah dengan cepat, kamu akan telat jika ber lama lama di kamar mandi. Mama akan menyiapkan seragammu"- mj

10 menit kemudian

"Mana seragamku"- jikwan bertanya tanpa melihat mama nya

"Ini, pakailah. Mama akan membuatkan sarapan"- myeonji keluar dari kamar jikwan dengan rasa hati yang teramat sakit karena perlakuan anaknya sendiri

"Apakah jikwan sudah bangun?"- jimin datang dengan baju yang rapi karena dia harus kerja hari ini

Myeonji hanya mengangguk menjawab pertanyaan jimin dengan raut wajah sedih

"Aku akan mencoba bicara pada jikwan"- jimin mengelus lembut pinggang myeonji

"Papa!!"- jikwan datang menyambut papa nya tanpa menghiraukan mama nya

"Mari sarapan"- jm

Jikwan mengangguk sambil tersenyum pada jimin

06.40

"Aku berangkat ya"- jm

"Iya, hati hati"- myeonji membenarkan dasi dan seragam jimin

"Jikwan-ah, pamit lah ke mama"- jikwan hanya menatap jimin dan myeonji dengan tatapan sinis secara bergantian lalu berjalan menuju mobil

"JI-"- ucapan jimin terpotong

"Sudah lah jim, biarkan"- mj

"Tidak seharusnya dia bersikap seperti itu!!"- jimin menaikkan nada bicaranya

"Dia butuh waktu"- myeonji berusaha menenangkan suaminya

Jimin menghela nafas panjang lalu mengangguk pelan. Ia berjalan menuju mobilnya dan mengantarkan jikwan sekolah setelah itu berangkat ke kantor

Seperti biasa myeonji harus mengurus ji young, mengurus rumah, lalu bersantai

Kini ia tengah menggendong ji young sambil memberinya asi. Tiba tiba ponsel myeonji bergetar tanda ada panggilan masuk

Mama

"Yeobsseo?!"- mama

"Ne, ada apa ma?"- mj

"Mama mau kesana sama ibu mertuamu"- mama

"Baiklah, tapi aku belum memasak apa pun"- mj

"Tidak usah. Nanti biar mama yang masak"- mama

"Baiklah, anyeong"- mj

Panggilan terputus

Myeonji bersantai di ruang tengah nonton tv sambil menunggu mamanya dan ibu mertuanya datang. Ji young kini berada di pangkuannya sambil tertidur

Ting tong

Terdengar bell dari arah pintu, myeonji menidurkan ji young di sofa yang agak luas agar ji young tidak terjatuh lalu ia beranjak membukakan pintu

"Hai"- mama/ibu mertua

"Silahkan masuk"- mj

"Di rumah cuman sama ji young ji?"- ibu mertua

"Iya bu"- mj

"Ya ampun cucu nenek"- mama myeonji menggendong ji young dan mengajaknya bermain

Ibu mertuanya pergi ke dapur dan diikuti oleh myeonji di belakangnya

"Maaf bu, tadi belum sempat masak"- mj

"Tenang saja. Kali ini biar ibu yang memasak"- ibu mertua

"Bahan masakannya hampir habis bu. Myeonji keluar sebentar ya untuk membelinya"- mj

Ibu mertuanya meng iya kannya. Lalu myeonji pergi menuju toko dekat apartemennya, cukup dengan berjalan kaki ia sudah sampai di tempat tujuan, dengan sedikit melewati gang sempit.

Cukup 20 menit ia berbelanja akhirnya myeonji balik lagi apart meninggalkan toko itu.

Kini ia sudah berada di gang sempit sebelum sampai di apart. Myeonji merasakan ada seseorang yang mengikutinya, gangnya sangat sepi bahkan tidak ada rumah di sekitar situ

Myeonji terbelak kaget, seseorang bertopeng muncul tepat di depannya sambil membawa pisau di tangan kanannya dan kayu di tangan kirinya sebagai alat pukul

"Siapa kamu"- bibir myeonji bergentar akibat begitu takut dengan apa yang akan terjadi, kakinya perlahan mundur.

Orang tersebut menjambak rambut myeonji dan di dorong sehingga kepalanya terbentur tembok gang, benturannya sangat keras pelipis bagian kirinya sudah berlumuran darah. Myeonji hanya bisa memejamkan mata nya, merasakan sakit yang kini menimpa kepala dan tubuhnya. Dia tidak berani untuk membuka matanya melihat siapa pelakunya

Sreeek

Pisau itu berhasil menyobek pakaian myeonji di daerah pinggang, bukan hanya baju nya yang robek pinggangnya pun kini juga sobek berceceran darah. Muka dan punggugnya sudah lebam dan berdarah akibat pukulan keras dari kayu tersebut. Ia terbaring lemah hingga tak sadarkan diri di gang itu. Sedangkan pelakunya sudah pergi begitu saja.

Di sisi lain mama dan ibu myeonji heran kenapa anaknya belum pulang sedari tadi, mama nya berusaha berfikir positif, ia berfikir bahwa myeonji masih mampir di toko lainnya

Sudah 3 jam lamanya myeonji tergeletak di gang. Perempuan paruh baya yang kebetulan melewati gang tersebut melihat myeonji yang terbaring dengan darah yang menemani. Ibu tersebut terkejut matanya membulat tidak percaya ia langsung memanggil ambulance sambil menjerit meminta tolong tapi di gang tersebut hanya ada mereka

Park Jimin FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang