Jam dinding menunjukan pukul 17.20
Cukup lama mereka melakukan tidur siang, jimin yang merasa istri dan anaknya belum bangun pun segera membangunkannya"Ji"- jimin berusaha membangunkan myeonji dengan menepuk pipi nya pelan
"Hm"- myeonji masih menggeliat di bawah selimut putih
"Udah sore mau malam, bangun gih"- jm
Myeonji mengangguk lalu ia beranjak menuju kamar mandi. Sekarang ganti jimin yang membangunkan hero kecil nya
"Jikwan, bangun sayang"- jimin mengelus kepala anaknya pelan sambil memberi kecupan singkat di wajah tampan sang anak
"Hoooaaam"- jikwan menguap untuk mengawali bangun tidurnya
"Mama mana pa?"- tanya jikwan
"Udah mandi, jikwan mandi sama papa yuk di bawah"- jm
"Iya pa"- jimin menggendong jikwan di punggung nya, sesekali jikwan iseng menjambak i rambut gondrong papa nya
"Jangan di jambak, sakit kepala papa"- ucap jimin geram
Jikwan hanya tertawa melihat papa nya ke sakit an
Selesainya myeonji mandi ia menuju ke meja rias untuk mempoles make up tipis di wajah nya. Selang beberapa menit dua human datang dengan handuk yang menyelimuti tubuh mereka
"Mama"- jikwan lari ke arah mama nya sehingga handuk yang ia pakai lepas
"Cepet pakai bajunya nanti masuk angin"- myeonji mengambil handuk jikwan dan di letakkan di kamar mandi
Jikwan berjalan menuju lemari nya dan mencari cari baju. Sedangkan jimin menutup pintu kamar lalu mengganti bajunya
"Ma baju ironman jikwan mana ya"- jw
"Pake kaos biasa aja"- mj
"Nggak mau ma, pengenya yang ironman"- rengek jikwan
"Minggir, mama cari in"- jikwan menepi melihat mama nya yang mencari baju ironman nya, jikwan sedikit merasa bosan akhirnya ia berjalan menuju papa nya yang sedang merapikan rambut di meja rias milik myeonji
"Pa ini apa?"- tanya jikwan yang sedang memegang pomade milik jimin
"Itu pomade"- jimin merampas pomade miliknya dari jikwan, karena jikwan masih terlalu kecil jika harus memakai pomade
"Buat apa itu pa?"- tanya jikwan
"Buat rambut"- jimin masih fokus membenahi rambut nya
Jikwan hanya mengangguk paham
"Nih ketemu baju ironman nya, cepet pakai keburu masuk angin"- ucap myeonji
"Siap ma"- myeonji sengaja tidak membantu jikwan memakai baju karena myeonji ingin tau perkembangan anaknya
Myeonji berjalan ke dapur untuk menyiapkan makan malam sedangkan jimin dan jikwan masih sibuk dengan aktifitasnya masing masing
"Mama masak apa?"- tanya jikwan lalu duduk di meja makan melahap satu buah pisang
"Mama masak soup sama membuatkan jus untuk jikwan"- ucap myeonji tanpa melirik anaknya
"Jikwan mau jus buah naga ma"- ucap jikwan
"Iya sayang bentar ya"- ucap myeonji
Meja makan sudah rapi dengan makanan makanan yang myeonji masak tadi
"Jim"- myeonji memanggil jimin dari arah kamar, karena sedari tadi jimin tidak keluar sama sekali
Nihil tidak ada respon dari suaminya, myeonji memutuskan untuk menyuruh jikwan memanggil papa nya
"Jikwan, tolong panggil in papa dong"- mj
Jikwan mengangguk lalu memanggil papa nya dengan nada sedikit teriak
"JIM"- teriak jikwan
Myeonji dan jimin tersentak kaget mendengar teriakan anaknya
"APA?"- ganti jimin yang teriak ke jikwan dengan langkah menghampiri anaknya yang sedang tertawa
"Jim dipanggil mama"- ucap jikwan dengan tertawa
"Yak! Panggil aku papa bukan JIM!!"- jimin menghampiri jikwan dengan berkacak pinggang
Jikwan dan myeonji tertawa melihat kelakuan jimin
"Jangan marah jim"- ucap jikwan yang sekali lagi membuat jimin kesal
Jikwan sangat senang dan merasa menang jika bisa membuat papa nya marah
Jimin yang sudah kehabisan kesabaran pun menggelitik i tubuh mungil jikwan
"Hahahah, ampun jim ampun"- ucap jikwan
Jimin berhenti melakukan aktifitasnya dan duduk tepat di sebelah myeonji
"Baiklah, kalau jikwan masih memanggil papa seperti itu papa sama mama akan pergi meninggalkan jikwan dan bersenang senang sama baby"- jimin tersenyum jahat dengan mata yang melirik jikwan dan tangannya mengelus perut myeonji
"Hajiman,,, hiks hiks"- jikwan mulai menangis kencang di depan orang tuanya
Myeonji menghampiri jikwan dan menenangkannya dalam pelukan
"Jikwan kok nangis hm?. Anak cowok itu gak boleh nangis. Papa cuman bercanda sayang nggak mungkin mama ninggalin anak kesayangan mama ini"- jikwan menatap mamanya dan mengusap air matanya
"Mama janji ya nggak bakal ninggalin jikwan"- ucap jikwan
"Janji sayang"- mj
Jimin yang dari tadi menyaksikan drama anak dan ibu malah menahan tawa dengan tangan yang sesekali menepuk jidat nya
"Papa, maafin jikwan ya"- ucap jikwan sambil nunduk
Jimin kembali berakting marah di depan jikwan
"Tidak, papa tidak akan memaafkan jikwan"- ucap jimin
"Ma, papa nggak mau maafin jikwan"- jikwan mulai mengadu ke mamanya yang kini sudah di samping jimin
Myeonji menyikut perut jimin sebagai tanda isyarat
"Maafkan dia, jangan membuat dia menangis"- bisik myeonji di telinga kiri jimin
"Ne, ne, ne. Papa akan memaafkanmu"- jm
"Kansamhamnida"- ucap jkwan sambil menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat
"Hm, baiklah mari makan"- mj
Mereka melangsungkan makan malam tanpa ada yang bersuara karena jimin yang membuat peraturannya. Selesainya makan malam jimin dan jikwan menonton tv di ruang tengah sedangkan myeonji masih mencuci piring di dapur
"Jikwan, ganti chanelnya dong. Papa nggak suka kartun"- jm
"Nggak suka ya udah, jangan di liat"- jw
"Jikwan sayang"- jimin merebut remot yang di genggam jikwan, tapi nihil jikwan malah menyembunyikan remotnya di selipan sofa
"Tidak, chanelnya tidak boleh diganti"- jw
Jimin mengambil remot yang ada di selipan sofa tapi di cegah sama jikwan, bahkan tangan jimin di pukul pelan sama anaknya karena saking kesalnya.
"Jangan mengambil remotnya jim"- jikwan keceplosan memanggil papa nya dengan sebutan JIM.
Akhirnya di sepanjang malam ini dipenuhi keributan jimin dan jikwan di ruang tengah, myeonji malah tenang di balkon sambil menyeruput teh hangat dan membaca majalah baru
KAMU SEDANG MEMBACA
Park Jimin Family
Roman d'amourkeseruan keluarga park jimin yang menikah dengan kang myeonji dan sekarang telah menjadi park myeonji. memiliki dua anak laki laki yang sama tampannya seperti sang papa dan pintar seperti sang mama