Jikwan Pulang

4.4K 293 23
                                    


Pagi hari yang tidak terlalu cerah kini tergambar di langit seoul, pagi dimana orang orang akan melakukan aktifitasnya masing masing, jalanan yang di penuhi perjalanan kaki kini menjadi pemandangan yang sudah biasa di kota seoul. Myeonji bangun dari tidurnya, ia melihat dua malaikat tampan di seberang sana yang tengah tertidur tenggelam di mimpi masing masing. Myeonji bangkit dari tidurnya menghampiri anak sulungnya mengecup singkat namun manis di dahi anaknya. Suaminya yang menyadari bahwa istrinya berada di dekatnya langsung menarik tangannya dan membawanya tenggelam di pelukannya. Bibir mereka sepert tak kuasa untuk berjauhan dan memilih untuk mendekat bahkan menempel, sebut saja morning kiss.

"Sakit jim"- myeonji merasa perut besarnya tertekan oleh perut jimin. Myeonji beranjak ke kamar mandi dan meninggalkan jimin

"Mandi sana"- mj

"Bentaran"- jm

"Mandi sana cepet, terus beli in bubur buat jikwan"- mj

"Iya iya bumil"- jm

"Cih"- mj

Myeonji menata kasur yang ia tempati tidur dan beralih ke kasur jikwan

"Kamu cepet sembuh ya. Adek kamu bentar lagi mau keluar"- mj

Jikwan masih terlelap dalam tidurnya, myeonji memang tidak membangunkannya sampai jikwan bangun dengan sendirinya.

"Beli bubur dimana?"- jm

"Depan rumah sakit"- mj

"Kan ada susternya yang biasa nganterin makanan"- jm

"Jikwan nggak suka makanan rumah sakit"- mj

"Ya udah aku beli dulu"- jimin memberikan kecupan singkat di dahi myeonji

"Eh bentar"- mj

"Apa lagi?"- jm

"Beli in aku donat sama ice cream"- mj

"Ngidam lagi kamu?"- jimin terkekeh dengan permintaan sang istri

"Jiiim"- myeonji malah merengek

"Iya iya aku beli in"- jm

**********

"Ma..."- jw

"Eh anak mama sudah bangun"- mj

"Papa mana ma?" jw

"Papa keluar beli bubur buat jikwan"- mj

"Ma jikwan pingin pulang"- jw

"Jikwan masih sakit sayang"- mj

"Pokoknya jikwan pingin pulang"- jikwan melipat kedua tangannya di depan dada

"Nanti mama coba ngomong ke dokternya"- mj

Jikwan hanya mengangguk paham

Selang beberapa menit jimin datang dengan dua kantong di tangan kanan dan kirinya

"Papa datang"- jm

"Papa!"- jw

"Eh jikwan udah bangun, nih papa bawa in bubur"- jm

"Punya ku mana?"- mj

"Tuh"- jm

"Makasih"- mj

"Jim jikwan pingin pulang katanya"- mj

"Emang udah sembuh?"- jm

"Nggak tau juga"- mj

Ceklek

Pintu ruangan perlahan terbuka, mendapatkan sosok Song minho dan perawatnya membawa alat alat kesehatan

"Selamat pagi"- minho menyapa jimin dan keluarganya

"Pagi"

"Dokter cek dulu ya"- minho mendekat ke arah jikwan, mengecek keadaan anak berusia 4 tahun ini

"Dok jikwan pingin pulang"- jw

"Kenapa?"- minho

"Jikwan pingin main sama papa di rumah"- jw

Minho menatap jimin dan myeonji secara bergantian

"Baiklah, besok jikwan boleh pulang"- minho

"Kalau nanti gimana?"- jw

"Emmmm.... Baiklah, tapi jikwan harus dapat perawatan di rumah"- minho

"Siap dokter"- jw

Sore ini jikwan akan pulang sesuai permintaannya, jimin tengah sibuk memasukan baju baju anak nya di tas, sedangkan myeonji menemui dokter kandungannya untuk check up. Setelah mengemasi baju dan barang jimin dan jikwan menyusul ibu nya

"Pa adek keluarnya kapan?"- jw

"Bentar lagi"- jm

"Eh tuh mama"- jm

Myeonji keluar dari ruangan dan mendapati sosok Sang suami dan sang anak

"Yuk pulang"- myeonji menggenggam erat tangan mungil jikwan, sedangkan jimin sibuk menggenggam barang bawaan

Sesampainya di parkiran jikwan langsung masuk ke dalam mobil, jimin masih memasukkan barang bawaannya tadi. Myeonji hanya sibuk memperhatikan jimin. Jimin melarang myeonji untuk melakukan hal berat jadi myeonji cuman memperhatikan saja

"Ma... Pa ayo pulang"- jw

"Iya bentar"- jimin

Mereka masuk ke dalam mobil, tidak seperti biasanya, kini jikwan duduk di jok tengah sedangkan myeonji di jok depan

"Selama aku di rumah sakit pasti temen temen ku merindukanku"- jikwan berucap sok pede dengan mengangkat kepalanya dan memajukan bibir tipisnya

"Kalo mereka tidak merindukanmu bagaimana?"- jm

"Mereka bukan teman ku"- jikwan melipat kedua tangannya di depan dada

"Tap-" ucapan jikwan terpotong karena mamanya yang sudah mendahuluinya

"Sssttttt"- mj

"Kenapa?"- tanya jimin dan jikwan secara bersamaan

"Adeknya nendang"- myeonji tersenyum lalu mengelus lembut perutnya yang kini sudah membesar

"Kok bisa ma? Adek main bola?"- jw

"Iya adekmu di dalem lagi main bola"- jm

"Emang ada lapangannya?"- jw

"Ada dong"- mj

"Jikwan boleh main bola di situ gak?"- jikwan berbicara lirih tapi orang tuanya mendengar

Jimin dan myeonji tidak bisa menahan tawanya

"Mau papa masukin lagi ke perut mama?"- jimin bertanya sambil tertawa tak henti henti

"Nggak mau"- jw

"Papa udah pinjem senter pengecilnya doraemon loh"- jm

"Pa jangan pa ampun"- jikwan mulai merengek karena terlalu percaya pada papa nya

Kini mereka sudah berada di apartement, sesampainya di dalam mereka tidak banyak melakukan aktifitas, myeonji dan jikwan memilih untuk tidur sedangkan jimin asik main game online di ponsel nya.






Selamat hari raya idul fitri mohon maaf lahir dan batin🙏
Maaf kalo author punya salah🙏

Park Jimin FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang