Suara Misterius Di Balik Pintu Ruang UNBK

132 8 0
                                    

Kang Rangga

Happy, kamu ke ruang UNBK dulu, 'ya. Saya bakalan nyusul.

Itulah pesan yang Happy terima selepas keluar kelas. Hari ini pulang cepat dari biasanya, karena akan ada rapat guru. Semoga saja besok ada rapat lagi, lalu besoknya lagi ada rapat, kemudian besoknya besok ada rapat lagi, dan besok-besok besoknya lagi terus... Ah, sekalian saja tiap hari ada rapat biar terus cepat pulang.

Dia menghela napas pelan.

Happy melangkahkan kaki perlahan ke ruang UNBK. Katanya ruang UNBK dekat mushola. Sambil berjalan, Happy menenteng sebuah novel remaja bersampul biru. Dia sudah habis membaca tiga novel remaja dalam dua hari. Semua novel remaja yang ia baca berakhir bahagia. Oh, apakah kisah remaja Happy juga akan berakhir bahagia seperti namanya, Happy? Harapan Happy sangat besar sekali, walau terkadang ia kesal karena masa remajanya diisi dengan PR, kerja kelompok, dan presentasi di kelas. Bahkan, akhir-akhir ini sering ada ulangan lisan dadakan. Bagai ditiban durian, Happy menyesal masuk ke sekolah ini. Namun, ia paksakan hatinya bersyukur. Lebih baik Happy mengingat PR yang diberikan guru-guru tadi. Kalau tidak salah, ada lima PR dari 5 mata pelajaran yang berbeda-beda. Pertama, Bahasa Indonesia disuruh menulis biografi sastrawan lima lembar kertas F4. Kedua, Matematika disuruh mengerjakan uji kompetensi 3 halaman 150 di buku paket, bagian A sampai C. Ketiga, Kimia disuruh mengerjakan uji kompetensi satu, dua, dan tiga bagian A sampai D di buku paket. Keempat dan terakhir, PR Biologi merangkum bab 1 sampai 3.

"SMA Bintang Kencana tercinta," batinnya disertai raut wajah yang penuh kekesalan. Ya, kesal dengan  PR semacam ini. Sepanjang perjalanan ke ruang UNBK, Happy berkhayal bertubrukan dengan siswa tampan yang membawa buku. Saat buku-buku itu terjatuh di lantai, dia akan mencoba mengambilnya, namun sang siswa tampan juga ikut mengambil buku-buku itu. Ketika tangan Happy menyentuh buku terakhir yang dipungut, tangan sang siswa pun berniat mengambil buku tersebut, tetapi yang ia genggam bukanlah buku, melainkan tangan Happy. Kemudian, pandangan mereka bertemu dengan jarak yang sangat dekat. Oh, sungguh romantis.

Memang kemarin Happy bertubrukan dengan seorang siswa, namun siswa ini tidak setampan yang Happy pikirkan. Bahkan, tubuh sang siswa di luar ekspentasi Happy. Bukan hanya itu, setelah bertubrukan, Happy mengira yang menabraknya adalah Ketua MPK itu, ternyata bukan. Dia adalah Vincente siswa kelas 11 IPS 1 sekaligus anggota Mading. Semua yang terjadi kemarin itu adalah mimpi. Bertemu Ketua MPK? Mimpi. Mengelilingi sekolah dengan Ketua MPK? Mimpi. Ah, semua mimpi. Padahal, semua itu sudah persis dengan alur cerita di novel-novelnya. Ingin sekali air mata menetes akibat mengingat realita yang menyedihkan ini.

"Ih, nyebelin!" teriak Happy sambil menendang kusen pintu. Tendangan Happy cukup keras hingga plat nama kelas di kusen tersebut, jatuh dan menimpa kepala Happy. "Ah! Kenapa hari ini gua sial mulu?!" gerutu Happy. Entah dosa apa yang telah Happy lakukan hingga mendapat cobaan yang sangat berat. Ia tak pernah menyakiti siapa pun akhir-akhir ini, kecuali seekor semut merah yang tak sengaja ia injak saat di rumah tadi. Jangan-jangan, keluarga si semut mengutuk takdir Happy yang seharusnya semanis novel remaja, menjadi kisah cinta SMA penuh kesialan. Happy menundukkan wajah, menahan tangis yang ingin pecah.

Jangan menangis. Ini belum saatnya menangis. Saat ketua MPK itu mendekati siswi lain, barulah Happy boleh menangis agar ketua MPK tersebut langsung menghampirinya dan mengusap air mata Happy. Ah, sungguh manis sekali.

Semua khayalan itu berhenti ketika kedua mata Happy menangkap sebuah tulisan di plat kelas yang menimpa kepalanya tadi. Happy mengambil plat tersebut dan membaca tulisan yang tertera di sana.

Ruang UNBK.

Happy meluruskan pandangan ke arah pintu. Ah, ketemu! Tak terasa ia telah sampai di ruang UNBK. Biasanya, ruang UNBK adalah ruangan yang membuat jantung berjuta siswa-siswi berdetak lebih cepat. Ruang UNBK juga disebut sebagai rumah hantu versi sekolah, karena tiap siswa-siswi memasuki ruangan itu, akan ada ketakutan yang timbul. Sungguh menyeramkan. Dan kini, Happy merasakannya.

Gendut!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang