[🌻] 황현진

2.5K 173 11
                                    

Tzuyu ft

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tzuyu ft. Hyunjin 'skz'

🍞

Brak

"Kalau nilai kamu jelek terus seperti ini, mau jadi apa kamu nanti kalau sudah besar hah?" lelaki itu hanya diam memperhatikan sang guru yang begitu marah kepadanya.

"Jawab, Hyunjin!" lelaki bernama Hyunjin itu sedikit terkejut saat sang guru berada tepat dihadapannya, menatapnya dengan intens.

"Sini ya bu saya kasih tahu," Hyunjin membenarkan posisi duduknya sebelum ia melanjutkan ucapannya.

"Pintar itu yang kasih Tuhan. Bodoh itu yang kasih Tuhan. Miskin itu yang kasih Tuhan, begitupun juga yang kaya. Jadi, takdir itu ada di tangan Tuhan. Kalau nilai saya jelek, juga udah skenario dari Tuhan. Kalau ibu gak percaya, boleh panggil Bu Onah," jelas Hyunjin yang membuat sang guru semakin kesal. Fyi, Bu Onah adalah guru agama yang mengajar di kelas Hyunjin.

"Tidak usah dikaitkan dengan Tuhan!" sang guru membuang muka, tidak mau menatap Hyunjin.

"Pokoknya ibu gak mau tahu, nilai kamu harus meningkat. Ibu akan panggil kakak kelas kamu untuk ajarin kamu setiap pulang sekolah," ucapan guru itu refleks membuat Hyunjin bangkit dari tempat duduknya.

"Bu, saya bisa les. Saya masih punya uang kali bu, gak perlu panggil kakak kelas untuk ajarin saya. Ibu meremehkan kekayaan saya?!" jelas Hyunjin dengan nada tegas. Sang guru mendekat ke arah Hyunjin, menatap tak suka.

Tok tok

"Masuk!"

"Permisi, ibu dipanggil kepala sekolah di ruangannya."

"Ah, Tzuyu. Silahkan duduk dulu. Ibu mau bicara sama kamu," perempuan bernama Tzuyu itu bingung terhadap ucapan sang guru tadi. Tzuyu juga sesekali menatap aneh ke arah Hyunjin.

"Ibu minta tolong banget sama kamu," sang guru memajukan kursinya agar lebih dekat dengan Tzuyu.

"Tolong bantu Hyunjin meningkatkan nilainya. Ibu gak tahu lagi harus gimana lagi sama ini anak. Kamu mau kan?" jelas sang guru yang membuat Tzuyu bungkam, tidak tahu mau berkata apa.

"Kalo gurunya cantik kayak gini, saya sih lebih milih ini daripada les," ucap Hyunjin pelan.

"Tenang saja. Soal gaji, nanti saya kasih setiap bulan," sepertinya sang guru tahu apa isi hati Tzuyu. Bukannya mata duitan, tetapi saat ini Tzuyu membutuhkan uang untuk membantu orangtuanya melunaskan semua hutang orangtuanya.

"Ah, baiklah."

🍞

"Hyunjin, tidak bisakah kau serius?" tanya Tzuyu saat melihat Hyunjin yang daritadi hanya melihat ke arah wajahnya, bukan materi.

"Hehe kau sangat cantik," seru Hyunjin yang masih menatap Tzuyu dengan mata yang berbinar.

"Aku pulang saja kalau kau tidak mau serius."

"Ah, oke oke. Maafkan aku, aku akan serius," Hyunjin menangkap lengan Tzuyu dan menyuruhnya duduk kembali. Tzuyu menatap Hyunjin intens. Terlihat dimatanya bahwa Hyunjin serius mengatakan itu. Akhirnya, Tzuyu duduk kembali ke kursinya.

"Kak, apakah kau tidak punya pacar?" tanya Hyunjin tiba-tiba yang membuat Tzuyu melotot ke arahnya.

"Apa kau benar-benar ingin aku untuk pulang?"

"Ah tidak. Maaf."

Tzuyu bersyukur akhirnya Hyunjin benar-benar mau serius. Ya, setelah beberapa kali Tzuyu mengomelinya, Hyunjin sekarang tidak banyak bicara dan berjanji akan fokus. Kadang di selingi tawa Hyunjin yang begitu lepas. Tzuyu hanya tersenyum, tidak mau mengumbar tawanya. Oh ya, ada satu momen dimana Hyunjin ditegur satpam toko ini karena mengganggu pengunjung lain. Tzuyu hanya mengumpat, menahan tawanya.

"Oh, sekarang Hyunjin sudah menyerah. Jadi, siapa yang lemah guys? Gue atau cowok yang sok jagoan ini?" tiba-tiba saja ada segerombolan lelaki yang mendatangi meja Hyunjin dan Tzuyu. Sontak Hyunjin bangkit dari tempat duduknya dan menatap segerombolan lelaki itu tidak suka. Tzuyu hanya diam, tidak tahu harus berbuat apa-apa. Lagipula Tzuyu tidak tahu tentang kehidupan Hyunjin.

"Sorry nih ya. Gue bukannya lemah, tapi gue mau tobat. Gak kayak lo yang emang hatinya sudah membeku," ucap Hyunjin sambil menunjuk-nunjuk lawannya itu. Tzuyu yakin setelah ini ada aksi baku hantam.

"Hyunjin, sudahlah. Kita pergi dari sini saja oke?" Tzuyu mencoba membujuk Hyunjin untuk keluar dari toko ini dan mencari tempat yang lebih aman. Tapi, bujukan itu ditolak mentah-mentah Hyunjin.

Bugh

Bugh

"Hyunjin please stop!" mau tidak mau, Tzuyu berdiri diantara Hyunjin dengan lawannya itu. Amarah Hyunjin begitu terlihat dari wajahnya.

"Ayo, kita pergi!"

Tzuyu mengambil tasnya, lalu menarik Hyunjin untuk mengikutinya. Mereka berdua melewati segerombolan lelaki itu begitu saja, tanpa pamit ataupun melirik sekilas.

🍞

Motor Hyunjin berhenti sempurna tepat di depan rumah Tzuyu. Selama perjalanan, mereka tidak banyak bicara. Tzuyu begitu marah kepada Hyunjin, sedangkan Hyunjin merasa bersalah karena tadi ia tidak mendengarkan apa kata Tzuyu.

"Terima kasih," menatap Hyunjin saja Tzuyu sungkan.

"Tunggu."

Tzuyu berhenti sejenak tanpa melihat ke belakangnya.

"Maaf," hanya itu yang Tzuyu dengar dari mulut Hyunjin.

"Jangan mengulanginya lagi. Aku tidak suka," ucap Tzuyu masih sama, tidak mau menatap Hyunjin.

Hening. Sepertinya Hyunjin kehilangan kata-katanya.

"Terima kasih sudah mengkhawatirkan aku. Demi Kak Tzuyu, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi."

~~~
©wctervgi
Jakarta, 2019

Huee, maaf banget kalau jelek :(

tzuyu ft. boysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang