6

137 6 0
                                    

Tau? Bagaimana rasanya menjadi saksi dipernikahan orang yang kamu cintai?

Semalam,Aisyah menelpon Rania untuk memintanya menjadi saksi,Aisyah sengaja mengetes apakah Rania mau atau tidak,kalau ia tidak mau,itu artinya dia masih menaruh rasa pada Hafizh,dan Aisyah berniat untuk membatalkan pernikahan nya,karena tak mau ada yang tersakiti...diluar dugaan,Rania tak menolak,ia mau menjadi saksi.

Masjid tempat Akad

"Kamu yakin Ran?" Tasya menanyakan hal ini lagi sebelum masuk.

"Kenapa engga? Tas,aku akan tunjukkin aku kuat" ucap Rania meyakinkan

"Ran,kamu ga bisa nyakitin perasaan kamu berkali kali untuk MEREKA!" Kesal Tasya

"Tas,aku ngelakuin yang seharusnya"

"Ini yang seharusnya menurutmu Ran? Aku pastiin kamu ga bakal Beta berlama lama didalam" sekarang mata Tasya memerah,seakan tak tega pada sahabatnya ini

"Kok masih disini kalian?" Tanya Arlan yang tadi memarkirkan mobilnya terlebih dahulu

"Oh enggak papa Bang,ini Tasya pengen cepat nyusul katanya" ledek Rania untuk mencairkan suasana

"Tunggu lulus kuliah saja,Insyaa Allah" ucap Arlan dengan senyumnya

"Wahh,peka banget sih Abang Rania iniii,tuh denger Tas" goda Rania yang membuat tak hanya mata yang memerah tapi juga pipi

"Yuk masuk ahh" ajak Arlan

....

"Saya terima nikahnya dan kawinnya,Aisyah binti Herman Widjaja dengan uang tunai lima belas juta lima ratus rupiah dibayar tunai"

"Bagaimana saksi?" Tanya penghulu yang hanya bisa diangguki oleh Rania

(Rania tak boleh lemah,jangan nangis lagi ku mohon rania) ucap Rania dalam hati menegarkan dirinya

"Kamu jangan nangis disini" cegah Tasya sambil berbisik

"Aku ga akan nangis Tas,percayalah" masih berusaha meyakinkan, sementara mata Rania masih merah padam

Pemakaian cincin,dan seperti akad pada umumnya,suami mencium kening,dan istri menyalami punggung tangan suaminya..

"Cieee,pengantin baruuuu,sweet banget" kicauan tamu undangan yang terus berkicau..

"Tas,aku ketoilet dulu" Tasya hanya mengangguk mengiyakan,Tasya tau apa yang dilakukan Rania di toilet,dasar sok kuat.

Tesss...air mata itu menetes tak terbendung lagi,Rania hanya bisa menumpahkan rasa patah nya lewat tangisan,only that.

Akad dilanjutkan dengan Resepsi yang sederhana di Sebuah Hotel

"Terimakasih Rania,sudah mau menjadi saksi nikah kami" ucap Aisyah memeluk Rania saat bersalaman di pelaminan.

"Sama sama kak" Rania membalas pelukan itu,rasanya sakit.

"selamat" ucapnya menahan rasa patah itu(LAGI)

"Kamu belum baik baik saja,aku tau itu Rania" bisik Hafizh merasa bersalah,Rania hanya bisa menundukkan pandangan meninggalkan orang yang ramai disitu,Rania butuh sendiri butuh sangat butuh

Rania sedikit berlari meninggalkan keramaian

"Bukkk....! "

"Awwww" ringis Rania yang menabrak tubuh kokoh didepannya

"Kamu" ucap pria tersebut,Rania tak menggubris,ia terus saja berjalan,ingin teriak bahwa dia sedang tak baik baik saja

So? how?  Wait for next part,thanks!!🍃

RANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang