Seperti embun yang menyapa
Dan seperti subuh yang indah."Raniaaa,bangun dek,udah jam 5 lewat,kamu ga sholat subuh? Bangun dek" teriak seseorang sambil mengguncang tubuh Rania yang sedari tadi enggan membuka mata
"Ih...Nia lagi ga sholat abaang" jawabnya dengan suara parau
"Yeeeh,bilang dari tadi maunya,kalau Nia bilangkan,Abang ga bakal gedor gedor kamu kayak gini" dengus kesal pria tersebut
"Yaudah Abang pergi deh cepatan, Nia mau lanjut bobok lagi nih" akhirnya Rania duduk di ranjang dan mengulurkan tangan untuk mencium punggung tangan abangnya,yaa itu abangnya °Arlansyah Muhammad°
"Dasar kamu,jangan telat bangun,nanti kuliah pagi kan? Bantuin Bunda masak" perintah Arlan
"Iya Abang baweel,udah ih cepatan,ntar telat nyalahin Niaaaaaa lagi" sindirnya sambil mendorong punggung Arlan menjauh
Pukul 07.15
"Bundaaaa,Abang payah dibangunin tuh,Nia kan bentar lagi mau kuliah,masa Nia disuruh naik kereta sih sama Abang" aduh Nia yang kesal,karena sekarang gantian Arlan yang susah untuk bangun dari tidurnya sepulang dari sholat subuh tadi(bahkan Arlan belum sarapan)
"Yeh,dasar kamu ngaduh aja terus ke Bunda" cibir Arlan yang sudah siap dengan stellan untuk pergi ke Perusahaan
"Habisan abang daritadi Nia bangunin,ntar ntar ajaa,kesel Nia jadinya"
"Iya maafin abang Raniaaa" ucap Arlan sambil mencubit pipi Rania
"bunda bekal Abang udah siapin?" Tanya Arlan menghampiri Bunda Fidyah didapur
"Adekmu tuh yang nyiapin tadi,bukan bunda"
"Makasih ya adeeek" ucapnya jahil kepada Rania
"Iya iya sama sama Abaang,bang Abang mau Nia telat? Terus dihukum sama dosen? malah ini hari pertama di semester 5 lagi" omelnya panjang lebar
"Iya iya Rania,Bun Abang berangkat dulu ya,sambil nganter anak satu ini" sindirnya ke Rania dan menyalami punggung tangan Bunda dan berlalu meninggalkan Rania yang masih kesal
"Yeeh,huhh Abang ngeselin banget deh pagi ini Bun" cibir Nia sambil menyalami tangan bunda juga
"Nia berangkat, assalamu'alaikum" ucapnya lagi dan mencium pipi bundanya...
.........°=°
"Abang agak cepatan sikit dong,Nia udah mau telat nih"
"Emang kelas kamu jam berapa?"
"7.45,dan sekarang udah 7.40 Abaaaang" rengek Rania.
Arlan sedikit mempercepat laju mobilnya"Yaaah akhirnya sampaiiii huhhh" sambil Rania melihat jam ditangan kirinya,yang sudah menunjukkan 7.50
"Waduhhh,makasih bang,Rania telat Assalamu'alaikum" ucapnya panik sambil mengambil tangan Arlan asal dan mencium nya
Rania berlari menelusuri fakultas Ikm ini,sampai pada kelasnya yang saat ini sudah ada seseorang yang menerangkan sesuatu,ya ! Itu pasti dosen, ohhh aku tak selamat kali ini
Tok...tok..tok
"Masuk" ucap Dosen itu dingin
"Heum,maaa...(f)" Belum selesai,dosen itu memotongnya
"Keluar kamu dari kelas saya" ucapnya tanpa ekspresi,tapi cukup seram
"Pak,saya minta maaf,saya siap terima hukuman,asalkan jangan suruh saya keluar pak" mohon Rania
"Print kan semua berkas mahasiswa yang ada di ruangan saya,mengerti? " Rania tak berani menatap mata dosen dingin satu ini,ia hanya mengganguk
"Terus,ngapain masih berdiri disitu? Kamu tidak saya keluarkan,itu tadi hukuman kamu,ngerti?" Ada penekanan dikata (NGERTI)
KAMU SEDANG MEMBACA
RANIA
RomanceRania Miftahul Jannah Gadis Berhijab berusia 20 tahun,berkuliah di Universitas Sumatera Utara,di Fakultas Kesehatan Masyarakat. Adhitya Ramadhan Pria lajang berusia 24 tahun yang berprofesi sebagai dokter yang tampan,cool,dan selalu memprioritaskan...