Setelah melangkahkan kaki keluar gedung, Jeno menyetop sembarang taksi karena tidak membawa mobilnya hari ini. Biasanya Doyoung yang menjemput dan mengantarnya pulang kembali ke apartemen. Selama di taksi, pria jangkung itu hanya menatap keluar jendela. Helaan napasnya memberat, seperti ada sesuatu yang menyeret hatinya ke belakang. Baru kali ini ia menunjukkan sisi kelam itu kepada orang lain. Jeno bahkan masih ingat betul suasana ruang pemotretan tadi yang membeku sebab amarahnya.
Mungkin perkataan sang direktur utama yang menjadi penyebab utamanya marah besar. Ia benci ketika seseorang mengatakan hal yang bahkan tidak mereka ketahui secara pasti. Melayangkan tuduhan pada seseorang merupakan hal paling hina di mata pria jangkung itu. Lagi pula, apa salah Jaemin? Ya, mungkin pagi ini dia telat dan membuat mereka menunda pemotretan sesi pertama. Namun manusia tak pernah luput dari kesalahan, bukan? Ini juga baru pertama kalinya Jaemin telat, biasanya ia datang lebih awal daripada Jeno.
Mereka juga tidak tahu latar belakang Jaemin telat sampai tiba di tempat kerja dengan kondisi kacau. Kemungkinan besar ia berlari dan belum sempat sarapan hingga pingsan. Penjelasan dokter tadi juga sudah jelas, ada beberapa luka benda tumpul dan nutrisi yang kurang. Cukup menjadi alasan lelaki manis itu mimisan hingga tak sadarkan diri. Tiba-tiba benaknya berputar arah ke Jaemin yang tadi masih berbaring di atas ranjang rawat. Pucat pasi, tak berdaya.
"Tuan, maaf. Bisakah Anda mengantarkanku ke SNU Hospital saja?" Jeno bertanya kepada supir taksi dengan sopan. Muncul niat untuk kembali ke rumah sakit, melihat keadaan Jaemin. Ia mengurungkan rencananya untuk kembali ke apartemen. Pria paruh baya itu mengangguk, lalu berputar arah di depan jalan. Pria jangkung itu mengambil ponsel di saku belakangnya, hendak mengirimkan pesan pada Jane yang mungkin masih berada di sana.
"Aku membatalkan pemotretan sesi kedua dan sedang dalam perjalanan ke SNUH."
seen 1.00pm♡
"Jen. Kenapa membatalkan pemotretan? Jangan khawatir, Jaemin aman bersamaku." Wanita anggun itu berkata ketika membukakan pintu ruang rawat Jaemin. Jeno hanya mengendikkan bahu, lalu masuk tanpa meminta persetujuan Jane. Pria jangkung itu mengambil posisi duduk di samping ranjangnya. Jeno melipat lengannya di atas dada, memejamkan kedua kelopak matanya yang memberat. Mungkin ia akan tidur sampai Jaemin terbangun, Jeno bahkan memilih tidur duduk ketimbang berbaring di apartemennya.
"Kembalilah ke tempat pemotretan, Jane. Ucapkan permintaan maafku karena membuat mereka terkejut. Aku akan menjadwalkan ulang pemotretan tadi." Jeno berucap dengan nada yang datar. Jane yang mendengar itu terdiam, ternyata sang model membatalkan pemotretan secara sepihak. Namun Jeno tetap memikirkan klien dengan menjadwalkan ulang. Rasanya, karisma Jeno akan hancur jika harus melanjutkan pemotretan sekarang. Rambutnya berantakan dan aura menggelap di air muka.
"Jeno, aku tahu perasaanmu. Aku tidak bisa berkata apapun, semoga lukamu lekas reda." Wanita anggun itu berujar lembut seraya menepuk bahu kanan Jeno. Pria jangkung itu menghela napas kecewa, ia menggeser atensinya pada Jaemin yang terbaring tanpa daya. Jane tahu bahwa rasa yang mengoyak habis hati Jeno bukan sebatas patah hati biasa. Jaemin dengan kekurangannya dan rasa bersalah, membuat Jeno menyudutkan diri. Perasaan itu soal biasa, sang puas bukan selalu miliknya, bisa saja manusia lain menyandang.
"Kami bukan pemilik masing-masing hati, Jane." Jeno berujar dengan tawa kecil yang menyayat. Ia terdiam, membiarkan ruang hampa memutari benak dan hatinya. Jane kini tahu, rasa yang tak berbalas bukanlah segala yang melukai Jeno. Jane melihat harapan Jeno pada kepingan hari milik Jaemin. Jeno hanya ingin melihat Jaemin hidup seperti manusia biasa, berhenti menghitamkan kekurangan, dan menyusuri lekukan hari penuh riang. Ia tak perlu menuntut balasan hati, hanya cukup melihat senyum senantiasa terlukis di bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
bloom ♡ nomin
FanfictieKarena aku sebatas monokrom, tidak seperti kamu yang bermekaran layaknya bunga dan pelangi selepas hujan. - story by vy ♡ ⚡ I'm re-doing the plot #1 nomin - 27 April 2019 ⚠️ mentioned of: depression, abusive partner, toxic parents, suicide