Chapter 10

3K 248 35
                                    

“Sehun tampan sekali nak”

Yang mendengar pujian hanya mengedikan bahunya tak peduli.

“Aku tahu”Ketusnya terus melipat kedua tangannya terlihat kesal

“Kau ini kenapa?”Ucap wanita paruh baya yang tak kalah cantik meski telah berumur dan memiliki keriput diwajahnya

“Aigoo kenapa putri papa terlihat kesal hemm?”Kali ini sang pria baruh baya yang menghampiri putrinya yang terlihat cemberut

“Papaaa”Rengeknya memeluk sang papa yang duduk disampingnya

“Kenapa Lulu cemberut”Tanya Tuan Xi mengusap punggung putri cantiknya

“Yeobeo..-lihat ini. Sehun sangat tampan”Ujar Nyonya Xi menyerahkan beberapa lembar foto kepada suaminya.
Tuan Xi terkikik gemas saat melihat beberapa foto yang ditunjukan istrinya. Bagaimana tidak gemas, Tuan Xi bahkan tahu bahwa putrinya tak menyukai kebun binatang terlebih jika hewan yang kau temui adalah Rusa. Kembarannya. Jadi wajar saja saat melihat hasil jepretan kelima foto itu Luhan hanya cemberut tak sedikitpun tersenyum

“Papa jangan dilihat”Ucap Luhan mengambil paksa foto yang berada di tangan ayahnya membuat nyonya Xi tertawa gemas melihat tingkah menggemaskan putrinya jika sedang kesal

“Anak ini jangan terus cemberut nanti menantu mama tidak menyukaimu lagi”

Luhan meringis saat mamanya menjitak pelan kepalanya”ishh kenapa mama memukulku dan SIAPA YANG MAMA SEBUT MENANTU”Kesal Luhan berteriak

“Astaga kenapa berteriak-..lagi pula mama hanya menyukai Sehun jadi tentu saja menantu mama hanya Sehun”Ucap nyonya Xi yang juga terlihat kesal

“Ishh terserah mama saja”Teriak Luhan menghentakkan kakinya kesal dan segera berlari masuk menuju kamarnya

..

“Ahjussi itu benar – benar menyebalkan.”Kata Luhan kesal saat telah sampai dikamarnya dan membuang beberapa foto kedalam laci dan menutupnya kasar

Jika mengingat kembali, Luhan benar – benar dibuat kesal karena Sehun yang mengajaknya bertemu sekerumpulan rusa dan mengatakan bahwa seharusnya dirinya senang bertemu keluarga kembarannya. Hell-..dari pada senang justru Luhan sangat sebal melihat Sehun yang terus mentertawainya tanpa henti. Apalagi ketika Sehun meminta fotografer bayaran hingga memaksanya berpose imut seperti anak – anak dan mencetak seluruh wajah jeleknya

“Sebenarnya maksudnya apa mengajakku kesana-..aku sungguh tidak terima”Katanya menghentak kesal kakinya dan berniat tidur bermaksud melupakan segalanya sebelum ponselnya berdering menampilkan nama Sehun disana

Sreett

“Ada apa?”Jawab Luhan ketus saat mengangkat panggilannya

“Tentu saja aku mau tidur”Kesal Luhan yang sudah berbaring hendak menutup matanya sebelum

DEG

Matanya kembali terbuka hingga jantungnya yang sangat berdebar mendengar balasan panggilan dari Sehun yang membuat hatinya seketika terasa sakit

“Kau bercanda”Lirih Luhan menahan isakannya sebelum

“SEHUNIIEE TUNGGU AKU”

..

Aku membutuhkanmu Lu

Tap

Tap

Tap

Suara tapakan langkah kaki begitu menggema di sebuah bandara yang merupakan tempat pergi dan kembalinya pesawat yang akan mengantar orang - orang menuju tujuan yang diinginkannya

RICHMAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang