Pernahkah kalian berfikir,bahwa laki laki pertama yang selalu ada untuk kita,disaat kita dalam keadaan menangis,tersenyum,bahagia,sedih dan sebagainya.
Bahwa ia yang akan menawarkan bahunya untuk kita bersandar meluapkan semua yang kita rasa. Apa kalian pernah diperlakukan oleh ayah kalian? Jika boleh jujur,aku tidak pernah mendapat perlakuan seperti itu.
Selama ini,aku selalu pendam seorang diri,aku tidak pernah menceritakan semua apa yang ku rasa,entah itu ibu,ataupun sahabat-sahabatku. Menurutku,bersikap menutupi semuanya akan lebih baik,dari pada harus membuat orang lain tersangkut akan masalah kita. Bukan begitu kah?
Apa kalian tahu? Aku selalu menangis seorang diri saat tengah malam,terkadang aku meurutuki diriku sendiri,mengapa seorang ayah yang seharusnya aku panggil ia pahlawan,tapi nyatanya ia tidak sama sekali menjadi pahlawan,ia tak pernah sedikit pun perduli terhadapku.
Apa aku harus memanggilnya dengan sebutan my hero?jika kalian memuji muji ayah kalian,yang sangat begitu menyayangi kalian,maka aku setuju. Tapi,jika kalian berada dalam posisi seperti aku,aku mohon jangan bersedih,ayok mari kita saling menguatkan,saling menyemangati satu sama lain,karena masih banyak orang yang membutuhkan kita,masih banyak orang yang menyayangi kita,bahkan dengan tulus.
"Eh azka,kok nangis,kenapa?".tanya seseorang entah kapan ia sudah berada duduk disampingku
"Ehh chiko,gak kok siapa juga yang nangis?". Ternyata dia chiko,bagaimana bisa aku tertangkap basa dalam keadaan menangis dibangku taman yang sepi seperti ini. Aku baru sadar
"Jangan bohong,orang tadi gue lihat lo lagi nangis,ya meski gak ada suaranya,tapi mata lo ngalirin air mata". Begitu kata chiko
"O..oh ngga,ini cuma kelilipan". Jelas aku berbohong,karena aku sangat malu bila chiko tahu aku baru saja menangis
"Lo ada masalah? Kok duduk disini sendirian,gak takut apa kejadian yang dulu terulang lagi?".justru aku malah takut kamu yang sekarang duduk bersama ku,ko.
"Gak takut sebelum kamu ngomong kaya gitu,lagian kenapa kamu membahas persoalan yang sensitif itu sih". Sebal karena chiko mengatakan kejadian yang sangat sangat menyeramkan itu.
"Eh..bukan gitu maksud gue,ka. Gue cuma mau lo bisa jaga diri aja,jangan sering sendiri dalam keadaan melamun,kita gak tahu bahaya apa yang mengintai,benar kan?".entah semenjak kapan chiko tersenyum. Aku baru menyadarinya
"Makasih sudah mengkhawatirkan".begitu ucapku dengan tersenyum tulus
"Jangan baper,gue cuma gak mau terjadi hal buruk sama perempuan,termasuk lo,lo kan perempuan juga". Ku kira dia peduli padaku,dan ternyata itu hanya sebatas persoalan lumrah.
"Hehe,iya". Ucapku begitu singkat,karen malu sedari tadi chiko selalu memperhatikan ku.
"Lo kenapa,ada masalah?barangkali lo butuh temen cerita,gue bisa dengerin kok,ya meski gue bukan penasehat tapi gue pendengar yang baik kok".lagi dan lagi diakhiri dengan senyuman
"Aku mana ada masalah hehe,aku bahagia bahagia aja kok".ucapku dengan menampilkan senyum,senyum terpaksa,semoga saja chiko tidak menyadari senyum palsu ku ini.
"Lo bohong!". Dan yah dia bisa melihatnya,aku salah besar.
"Eng..engga kok,aku gabohong".
"Lo,bohong. Azka!".ucapnya dengan nada tinggi, nyaliku langsung menciut untuk menutupi semuanya.
"Semua manusia, gak ada yang hidupnya bahagia bahagia aja,setiap manusia hidup pasti sering dihadapkan masalah,begitu juga dengan lo, gue gak percaya kalau lo sekarang baik baik aja,kalau lo baik baik aja,ga mungkin lo sekarang ditaman yang sepi begini sambil nangis!". Yah chiko terdengar marah dari nada bicaranya,aku sempat berfikir mengapa chiko marah? Apa aku salah?
"Kamu gak usah sok tahu deh chiko,kita aja gak deket gimana kamu bisa tahu sekarang aku pergi ketaman karena ada masalah,jangan jadi manusia sok tahu!". Yah aku membalas ucapannya dengan begitu kesal pula.
"Terserah loh,Azka Nur Rahmah. Si cewek keras kepala!".ucapnya kemudian pergi meninggalkan taman.
TBC.
[]
Ayah,jika saja hubungan ku dengan mu baik baik saja,pasti sedari dulu sudah aku ceritakan siapa itu chiko,mungkin ayah lebih bisa menilai bagaimana sikap chiko padaku,dia begitu baik padaku,yah. Aku senang bisa mengenalnya. Semoga ayah pun menyetujui pendapatku tentang chiko.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Princess(HIATUS)
Short StoryNew Story.[ Update Setiap Hari.] Ini bukan cerita tentang si badboy ketemu good girl atau pun bad girl ketemu good boy,ini bukan cerita kisah remaja pada umumnya. Melainkan,ini hanya secuil kisah dari seorang manusia biasa,bukan berprofesi sebagai p...