Hari setelah aku pingsan tak sadarkan diri,aku kembali harus mencium bau rumah sakit,dan terbaring dalam brankar rumah sakit. Aku merasa sangat lemas,untuk berjalan pun rasanya kepalaku terasa sangat pusing.
"Azka,kamu kenapa?".tanya ibuku
"Kepala azka pusing banget bu". Yah begitu ucap ku jujur
"Yasudah,kaka istirahat aja yah,jangan banyak gerak,kata dokter tubuh kaka lemah banget,kalau kaka jalan nanti kaka pingsan lagi". Tutur ibu
"Apa azka selemah itu,bu?".
"Kamu sedang sakit,sayang. Wajar kalau kamu dalam keadaan lemah". Begitulah kata ibuku
"Assalamualaikum".ucap seseorang dari arah pintu
"Waalaikumsalam".ucapku dan ibu berbarengan
"Eh,nak chiko. Sini-sini,jangan dipintu aja pamali loh,nanti lamarannya balik lagi".ucap ibuku yang terdengar sangat mengejutkan
"Ibu,chiko kan laki-laki,masak iya lamarannya balik lagi? Kan chiko yang ngelamar nantinya,bukan dilamar! Gimana sih ibu ih malu-maluin ah".cibirku dengan memajukan bibir dua senti
"Aduh nak chiko,anak ibu ngode buat dilamar sama kamu itu".ucap ibuku dengan cekikikan.
"Ihh,ibu apaan sih! Udah ah azka mau tidur,pusing mikirin omongan ibu yang ga jelas". Ucap ku kesal
Dan mereka hanya cekikikan seperti kuntilanak kurang kasih sayang. Tak memikirkan si empu yang sedang kesal.
"Yasudah,nak chiko. Ibu pergi dulu yah,mau kerumah, ada yang mesti ibu ambil".pamitnya
"Iya,buk. Hati-hati,apa perlu saya antar?".tawarnya
"Ehh,gak usah,nak chiko. Masak ibu minta anter kamu,kan kamu baru datang. Mending kamu disini yah,temenin azka. Dari tadi ibu mau pergi gak tega aja,soalnya gak ada yang nemenin azka,sekarang ada kamu ibu jadi bisa pergi".begitulah ucap ibuku,tersenyum kemudian pergi.
"Ehemm".dehemnya.."lo masih sakit? Apa pura-pura sakit?".ucapnya
"Kamu gak bisa lihat?wajah aku pucat begini dibilang pura-pura sakit!".kesal
"Gue kan cuma nanya,gak usah sewot gitu".
"Yaudah! Mending kamu pulang aja sana!bikin azka kesel aja".usir ku
"Jadi gue diusir nih?yaudah deh gue per--". Ucapannya terpotong
"Azka gak setega itu nyuruh orang pergi,takutnya kamu dendam sama azka,terus kamu teror azka terus ngebunuh azka".begitulah pikirku
Dan sang empu yang sedang diajak berbicara hanya cekikikan lagi,seperti tikus kejepit minta keju mozarela.
"Emang ayah lo kemana sih? Anaknya lagi sakit sampe dirawat gini malah gak ada buat nemenin". Kata itu terlontar sangat mulus tanpa memikrikan hati sang empunya
"Aku gak tahu".lirihku
"Lahh,gimana sih. Anaknya kok gak tahu bapaknya kemana".
"Aku kan pingsan terus dirumah sakit,jadi gimana mau tahu keberadaan ayah!". Sewotku
"Emm..chiko,emang aku pingsan berapa lama?".tanyaku
"24 jam".ucapnya terdengar santai.
"Apaaa". Sontak aku reflek terpekik saat mengetahuinya.
"Iya,lo ga percaya?jelas lo gak percaya,kan lo tidur jadi gak bakal sadar". Iyah benar juga sih
"Kenapa mukanya mendadak murung gitu?".tanyanya
"E..eh gak apa-apa kok hehe".ucapku sebisa mungkin agar tidak terlihat sedang memikirkan sesuatu
"Bentar yah,gue mau angkat telfon dulu".setelah pamit itu ia keluar dari ruangan.
Selang berapa menit kemudian seseorang terdengar menarik paksa pintu untuk terbuka,terdengar jelas decitan yang cukup keras.
"A..a.aayah". Mendadak ucapannya gagap.
"kamu ini!nyusahin aja orang tua!".bentaknya
"A..aapa maksud ayah".tanyaku begitu bingung
"KALAU MAU MATI,YA MATI AJA! GAUSAH PAKE SEGALA MASUK RUMAH SAKIT! KAMU PIKIR BIAYA RUMAH SAKIT MURAH? BISANYA NGURAS DUIT ORANG TUA". Bentaknya,terlihat ia begitu sangat berapi api,terlihat dari urat-uratnya begitu kentara.
"Mmmaksud ayah apa?aazka gak ngerti". Aku merasa ketakutan,nyaliku begitu menciut,tubuhku bergetar tidak karuan. Aku hanya bisa bergumam dalam hati seseorang tolong aku.
"KENAPA PAKE SAKIT SEGALA? KAMU PURA-PURA SAKIT KAN? IYA KAN". Masih dengan nada membentak
"DASAR ANAK GAK TAHU DIRI".begitulah sumpah serapah ayah padaku
"Anda yang seharusnya tidak tahu diri".suara itu sangat familiar di telingaku,dan tepat saat aku tengok kearah pintu,dia chiko. Sedang berdiri disana dengan keadaan marah.
"Apa anda pantas berkata seperti itu pada anak anda sendiri? Apa anda buta?jelas anak anda sedang sakit,bukan pura-pura sakit!". Marahnya.."Seharusnya anda tanya pada diri anda sendiri,apa anda berguna untuk istri dan anak-anak anda?apa anda tidak malu bertindak seperti itu pada anak anda yang sedang tidak berdaya seperti itu? Ayah macam apa anda ini! Benar benar sangat tidak pantas disebut seorang ayah!"
"KAMU GAK USAH IKUT CAMPUR URUSAN KELUARGA SAYA! DAN KAMU KURANG AJAR BERBICARA KEPADA ORANG YANG LEBIH TUA DARI KAMU!".Bentaknya
"Bahkan dalam keadaan anda menghina anak anda,apakah anda masih pantas disebut bagian keluarga?pergilah dari hadapan saya,sebelum saya lupa bahwa anda lebih tua dari saya!".usir chiko pada ayahku.
TBC.
[]
Sungguh hatiku sangat begitu sakit setelah ayah berkata seperti itu,ingin rasanya aku menghilang saat itu juga,dan menulikan pendengaranku,agar aku tidak semakin menumbuhkan rasa benci padanya. Aku tidak ingin membenci ayah,tapi aku sudah tidak sanggup.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Princess(HIATUS)
Short StoryNew Story.[ Update Setiap Hari.] Ini bukan cerita tentang si badboy ketemu good girl atau pun bad girl ketemu good boy,ini bukan cerita kisah remaja pada umumnya. Melainkan,ini hanya secuil kisah dari seorang manusia biasa,bukan berprofesi sebagai p...