[7].Perih

8 0 0
                                    

Tak apa,mungkin ini ujian bagiku,oleh karena itu aku harus menerimanya meskipun rasanya terlalu sulit,karena pada dasarnya roda kehidupan itu berputar,tidak akan selamanya orang yang merasa sedih akan selamanya sedih,orang kaya tidak selamanya kaya,orang bodoh tidak selamanya bodoh,orang miskin tidak selamanya miskin,bahkan orang bahagia pun tak selamanya bahagia.

Semuanya akan mendapatkan takaran kehidupan masing masing,jika akhir hidupku akan benar benar berakhir,maka satu permintaan ku.Ya Allah,tolong jaga malaikat tak bersayapku,ia yang selalu aku panggil ibu. Kasihanilah ia sebagaimana ia mengasihiku sewaktu kecil.berikanlah ia kehidupan yang bahagia jika kelak aku tidak bisa memeri kebahagiaan untuknya.

Aku tahu bagaimana memiliki seorang ayah,namun tak pernah merasa memiliki seorang ayah,menyakitkan. Aku hanya ingin dianggap ada dan dipertanggung jawabkan apa yang seharusnya ia tanggung. Tapi,mungkin Allah merencanakan rencana yang lain untuk hidupku.

Seperti biasa,setelah pulang sekolah aku pergi bekerja disebuah resto yang bisa dibilang tidak terlalu besar,juga tidak terlalu kecil. Sederhana namun banyak sekali pengunjung,bahkan berlangganan datang.

Yah bagaimana lagi,aku bukan dari kalangan atas,aku hanya dari kalangan biasa bukan orang kaya atau berkelas,kehidupan yang sederhana kami sangat bersyukur,karena dengan kesederhanaan ini kami bisa mengerti apa itu artinya hidup. Bukan tahu menghamburkan uang,hidup enak,tanpa memikirkan kehidupan dibawah mereka bagaimana.

"Azka,tolong hantarkan pesanan ini ke meja nomor 16 yah".pinta salah satu manager kepada azka.

"Baik pak".ucap azka

"Setelah itu,kamu hantarkan pesanan ini ke alamat ini yah".pintanya lagi dengan memberi sebuah alamat.

"Iya,baik pak".ucapnya lagi

Yah selain menerima pesanan dikediaman,mereka juga menerima pesanan jasa delivery makanan,lalu dikirim kealamat penerima.

"Permisi,apa ini alamat yang memesan delivery makanan dari resto kami?".ucap azka pada seorang wanita paruh bayah yang membuka pintu dirumah gedong ini.

"Oh,iya mbak majikan saya memesan makanan".ucap wanita paruh bayah itu

"Baik,silahkan tanda terima disini".pinta azka

"Nah sudah,terimakasih telah menggunakan pelayanan kami,semoga anda menikmati makanannya,dan selamat berlangganan".ucap azka dengan tersenyum manis,setelah itu berjalan untuk kembali ke resto.

Tapi ternyata dalam perjalanan,motor yang ia kenakan oleng begitu saja. Hingga dari sisi berlawanan terdapat sebuah mobil Truk yang sedang melaju,hingga..

Brukkk...

"Awww".teriak azka kesakitan
"Tolong azka,apa ada orang? Tolonggg".teriaknya lagi

Karena kepalanya begitu terasa pusing,hingga hilang kesadaran,dan...gelap.

"Azka".panggil seseorang

"A..aaku dimana?".tanya azka dengan memegang kepalanya yang terasa begitu pusing.

"Syukurlah,kamu gak apa-apa,aku kuatir saat tadi pihak rumah sakit memberi kabar,kalau kamu kecelakaan".ucap seseorang itu

"Aku gak apa-apa,hanya kepala ku terasa begitu pusing,dan siku juga kaki ku terasa begitu perih".ia memang terasa begitu perih dibagian bagian tertentu.

"Kaki kamu terluka cukup parah,siku kamu juga luka,ya wajar kalau kamu merasa perih,tapi dokter sudah memberi obat penghilang rasa sakit kok".ucapnya

"Chiko,aku bisa minta tolong?karena aku gak bisa jalan sekarang".ucap azka

"Apa yang bisa gue bantu?". Aneh sebentar sebentar pake aku-kamu,sebentar sebentar pake lo-gue..batin azka.

"Aku minta tolong,bisa kamu belikan aku bubur ayam?aku lapar,tapi makanan rumah sakita gak enak".ucap azka lirih

"Oke,lo tunggu sebentar yah,gue beliin".ucapnya lalu melenggang pergi.hingga terdengar pintu tertutup

Ya Allah,kenapa azka gak dibiarin pergi aja,kenapa Engkau masih berbaik hati kepada azka,ya Allah,azka capek azka mau pergi aja mungkin dengan kepergian azka,ayah bisa sadar jika selama ini ia memiliki puteri bernama Azka Nur Rahmah dalam hidupnya,azka udah gak sanggup,azka kasihan dengan ibu ya Allah,azka pernah liat ibu dan ayah bertengkar gara gara azka,aku gak mau jadi penyebab mereka bertengkar,azka gak mau menyusahkan ibu lagi. Ibu udah cukup menderita gara gara azka,Ya Allah. Luka ini mungkin gak seberapa perihnya,tapi luka dihati azka begitu terasa perih...Gumamnya dengan begitu terisak

Tak ia sadari,seseorang sudah kembali dan mendengar apa yang ia gumamkan tadi,karena suaranya sedikit keras ditambah dengan suara isakan pula,tapi ia tak berniat untuk masuk. Ia hanya berdiri didepan pintu tempat ia dirawat.

TBC.

[]

Padahal saat itu aku mengira,kejadian itu adalah akhir bagiku,tapi ternyata tidak. Allah masih berbaik hati padaku,tapi ia memberiku cobaan yang lain...dan aku baru menyadarinya setelah aku benar benar berakhir.

My Little Princess(HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang