Malam ini bulan tak lagi bersama bintang. Dia sendirian, padahal gadis itu sangat ingin melihat bintang. Ingin menyapanya, menitip rindu pada ayah ibu. Angin malam terasa dingin untuk berada diluar terlalu lama. Berada di balkon kamar saat ngantuk tak menghampiri sudah menjadi kebiasaannya.
Diletakkannya kedua lengan itu pada besi pembatas balkon yang dingin. Menumpukkan kepalanya.
Ting!
Ponsel berdering, sebuah pesan masuk. Membuat Rea kembali berdiri merogoh saku hoodienya.Alvno_bba
Selamat malam!
Semoga mimpiin aku:)
Jangan tidur larut malam..
ReadSiapa dia? Aku tidak pernah berhubungan dengan orang asing. Biarlah. Masa bodo. Batinnya.
Dimatikan ponselnya dan memasukannya pada hoodie hitam polos, sorot matanya kembali mengarah langit.
Dilihatnya benda dipergelangan tangan kiri, sudah tengah malam. Orang bodoh mana yang mengirim pesan tidak penting sekalipun malam-malam begini. Rambut hitam lurus terombak terkena angin sejuk malam. Memejamkan mata sebentar, menikmati hembusan angin.
Ting !
Lagi, ponselnya berbunyi. Menganggu sekali. Batinnya lagi.Alvno_bba
Hanya dibaca?
Ketiklah sesuatu.R. Anc
Maaf sebelumnya, tapi saya tidak mengenalmu.
Sedang tak ingin mencari tau siapa sosok disana.Alvno_bba
Ahahahaha..Andrea Anocchia. Gue kenal sama lo. Lo nya aja yang nggak peduli.
Tidurlah ini sudah malam. Nggak baik cewe tidur malem.
Read.
Rea povKukembalikan pada layar utama. Sepenting apa dia menyuruhku tidur, seolah sangat peduli denganku. Mungkin dia penggemar rahasiaku? Pfftt.. Tak ada yang mengenalku kecuali kakakku, juga teman sekelasku. Tapi bisa saja. Galuh sangat populer bukan? Kakakku itu pasti banyak yang mengenalnya, bisa jadi aku terkena percikannya. Karna aku, adik dari idola sekolah mereka.
Drrt drrt
Ah sialan! Dia menelfon. Sempat ragu untuk mengangkatnya. Kugeser tombol hijau itu pada akhirnya.Hai...
Haloo
Selamat malam Andrea..Terdengar suara disebrang sana sedikit tertawa.
Hei. Lo masih hidup kan?
Kenapa nggak tidur?
begadang?
..
...
Halloooo?!?!?!Untuk apa kau menelfon?
Kalau tidak penting akan kututup
Kau hanya punya waktu 2menit untuk berbicara.Kukira Andrea cewe pendiam, tidak semenakutkan ini. Hahahaha..
Baiklah gue cuma pengen ketemu sama lo. Bisa?
Besok jam istirahat pertama di perpustakaan. Oke?Untuk apa? Aku tidak mempunyai masalah denganmu bukan?
Kau siapa? Tapi kurasa percuma. Aku tidak akan mengenalmu.Gue Alvano Baraksa Bima Arya. Panggil aja Vano. Anak sebelas ips2. Anak band. Lo tau?
Mungkin pernah melihatmu, tapi nggak tau kalo itu nama lo. Ada urusan apa menemuiku?
Gue cuma pengen ngasih lo sesuatu. Gue rasa lo bakal suka. Baiklah. Sampai besok. Andrea Anocchia.
Tut tut tut
Salurannya sudah terputus. Tidak sopan.
Hei! Dia kelas ips2?. Satu jurusan denganku. Dia tetangga sebelah.
Sementara pria diseberang sana sedang tertawa geli setelah menutup telfonnya. Merebahkan dirinya dikasur empuk ukuran besar.
"Andrea Anoccia, bagaimana bisa aku jatuh hati padanya. Diantara banyaknya cewe-cewe yang tergila-gila sama gue, dia bahkan sama sekali nggak tau gue siapa. Dasar.."
Vano kembali sedikit tertawa setelah mengucapkannya. Mengingat-ingat sesuatu yang terjadi kala dia meminta id line Rea pada teman akrabnya, yang nyatanya sekelas dengan Rea. Beruntung tidak serumit apa yang dipikirkan olehnya.
____
TBC :)
Jangan lupa vote dan komennya 🌻Terimakasih sudah mampir 🍀
🐝Alixeu
KAMU SEDANG MEMBACA
REAVAN
Teen FictionJika kalian Rea, yang menyukai kakak kelas sekaligus teman kakak laki-lakimu sendiri selama 1 tahun lebih tapi bingung antara sekedar suka atau benar-benar suka. Apa yang kalian lakukan? 🍫Happy reading 🍫