Pagi sekali Dean menggedor-gedor pintu kamar Rea.
"Reeee! Bangun subuh. Sekalian cuci sepatu gue!"Arrggghh
Rea mengacak-acak rambutnya, menyibak selimut berjalan turun."Iyaa" dibukanya pintu kamar dengan malas.
"Bagus!"
Dean melenggang pergi.•••
"Anjir banget emang. Punya abang sensian!" gerutunya sembari mencuci sepatu Dean di halaman depan rumahnya. Iya, didepan rumah Rea itu ada taman kecil terus disampingnya ada kran air kecil yang sengaja dibuat untuk sekedar cuci tangan, cuci kaki, dll.
Matahari mulai sedikit menampakkan dirinya. Perlahan-lahan beranjak dari tempatnya. Rea menyelesaikan tugasnya. Merebahkan diri disofa ditemani coklat kukis buatan Bi Asih ditambah dengan acara kesukaannya, We Bare Bears. Dibukanya aplikasi chat yang sudah bertumpuk ratusan notifikasi. Rea tidak pernah peduli. Kecuali saat seseorang mengirimkan pesan beruntun seperti Devan.
Devan (10)
Jangan lupa!Reee!
Jam 9 udah harus siap ya!
Dandan yang cangtip ☺️
Eh, nggak dandan juga gapapa sih. Kan udah cangtip ☺️☺️
Eh, tapikan lo ga pernah dandan 🤔
Dandan juga gapapa ree. Gue kepo juga 🤔
Pokoknya jam 9 lansung cusss
Pangeran nggak mau nungguin lama-lama. 🤪
See ya!
"Aishhh" Rea melihat pergelangan tangannya, pukul 08.30
"30 menit lagi." Rea segera kembali ke kamarnya, mengambil perlengkapan mandi.
Tepat 30menit setelahnya, ralat 34 menit Rea sudah usai. Hoodie dinosaurus yang lucu, celana panjang, dan sepatu putih juga tas putih berkarakter RJ BT21.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAVAN
Dla nastolatkówJika kalian Rea, yang menyukai kakak kelas sekaligus teman kakak laki-lakimu sendiri selama 1 tahun lebih tapi bingung antara sekedar suka atau benar-benar suka. Apa yang kalian lakukan? 🍫Happy reading 🍫