Jika boleh mengingat
Waktu pertama kalinya
Inti diri (memaksaku) menyampaikan semua perasaannya
Rasa tak kuasa menahan tawa dalam hatiKau ingat?
Ahaha lelucon yang sungguh busuk ketika aku terlalu lama memakai topeng palsu
Dan terjebak dalam penghalang bertuliskan kata "teman"lalu mendobraknya
Dibalik penghalang itu
Aku menemukan sosokmu yang lebih dari makna "teman"Sosok gila, namun selalu membuatku tergila gila
Sosok Indah,yang tak ingin membuatku berpindah
Sosok manja, yang membuatku ingin terus di dekatnya
Bahkan aku menemukan sosok busuk, namun perlahan lahan kita ubah menjadi harumNamun ternyata, aku tak sehebat yang kamu kira
Aku terlalu liar tuk dimiliki
Terlalu bangsat untuk kamu beri hormat
Terlalu keparat untuk mengemban amanat
Terlalu banci untuk menanggung sebuah janjiNamun tak apa, aku menghargai setiap kali jiwa muda ini berontak
Terpisah dengan cara seperti sampah?
Maafkan aku untuk ituTak perlu lepaskan semua sakitmu
Aku menyadari dengan penuh, semua kesalahan masalalu ituSimpan rapat rapat dan aku akan mengobati dengan (sifat)
kuubah hingga semua lenyap
"Tolong jadi baik" katamuKau tau?
Bahkan untuk beberapa saat
aku sempat mengikutimu hanya tuk pastikan kamu baik baik sajaAku akan berhenti ketika kamu menemukan sosok yang lebih Indah dari kata (aku)
Kamu menemukannya bukan
karena dasarnya memang mudah temukan sosok yang lebih Indah dari si bangsat iniSekeping kisah yang harusnya kita lupakan, jadikan pengalaman, dan terlarut dalam derasnya kenangan
Kukembalikan pesan itu padamu
"Tolong jadi baik"Terimakasih pernah menganggapku sebagai rumah
Dimana kamu singgah, memakan hidangan, lalu kita berdua pergi untuk mengejar mimpi masing masing, dengan jalan masing masing juga :)Ohiya aku tidak lupa tuk terus mendo'akanmu
"Jangan mengungkit, hanya memperjelas"
Ucap senja padaku,sore ituBaiklah mungkin ini cukup.
Purwakarta, 4 agustus 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Biar Pena Berbicara
PuisiRealita,cinta,tragedi,dan semua yang semesta beri,Biar Pena Berbicara mengenai yang terjadi