Mood aku lagi Bagus jadi update cepat. So, please hargai karya aku. Ngevote ama coments gak bayar kan? Aku cuma minta itu aja..
-Yeyeevilangel-
Happy Reading..
"Rene, kita harus segera kembali," seru Seulgi yang baru saja menerobos masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu membuat seisi ruangan kompak mengalihkan pandangan ke arah pintu. Menatap gadis cantik yang tengah dilanda kepanikan itu.
"Rene, siapa gadis itu?" tanya Ny. Bae yang sudah bangun dari tidurnya karena mendengar suara Irene didalam ruang inap tersebut.
"Dia adik Putra mahkota yang Irene ceritakan tadi," jawab Irene berdiri, "Ada apa, Seul?" tanyanya.
Ny. Bae membulatkan matanya, "Rene, dia seorang Putri. Sopan sedikit kamu!"
"Tidak apa, bibi. Aku yang menyuruh Irene untuk tidak memanggilku dengan embel-embel Putri." sahut Seulgi membuka suara, "Paparazzi sedang mengejar kita ke sini. Bisa gawat jika mereka mendapatkan berita tentang kita," sambung Seulgi.
"Lalu?"
"Oh my. Irene, jangan bodoh disaat genting seperti ini. Kau sedang dalam persiapan pernikahan. Aturan istana pengantin wanita tidak boleh keluyuran." gemas Seulgi menjelaskan.
Hah. Irene mengangguk bodoh. Pantas saja selama ini dia dilarang keluar istana. Lagi dan lagi karena peraturan bodoh.
"Baiklah," Irene berbalik menatap kedua ayah dan ibunya untuk berpamitan, "Irene harus pergi, Dad. Mom." ucapnya berat hati. Irene masih merindukan ayah dan ibunya tapi peraturan bodoh itu merusak semuanya.
Clekk
Pintu kembali terbuka. Seorang pria bermasker juga bertopi hitam muncul disana membuat Seulgi dan yang lainnya waspada tapi begitu pintu ditutup lagi. Pria itu mulai membuka penyamarannya.
"Yang mulia." sambut Ny. Bae dan tuan Bae kompak.
"Eh, tau dari mana kita disini,?" celetuk Seulgi bertanya.
"Aku benar-benar meragukan gelar Sarjana mu kalau begini caranya," decak Taehyung.
"Apa?"
"Sudahlah, kita tidak punya banyak waktu lagi. Kita harus berpencar,"
"Kenapa harus berpencar?" protes Irene diangguki oleh Seulgi.
"Haruskah aku menjelaskannya pada kalian?" tanya Taehyung. Irene dan Seulgi mengangguk kompak.
"Astaga," desah Taehyung frustasi, "yang pertama. Kau," tunjuk Taehyung pada Irene,
"akan ikut keluar bersamaku lewat jalan belakang karena wajahmu sama sekali belum dikenal publik. Kemungkinan kita akan aman-aman saja karena sebelum ke sini aku sudah mengelabui yang lain ke sungai Han." jelas Taehyung beralih memandang Seulgi lalu mendengus."Kenapa menatapku seperti itu?" keluh Seulgi.
"Rasanya aku ingin menjewer telingamu sampai putus," ujar Taehyung. Seulgi merenggut menutup kedua telinganya dari pandangan Taehyung.
"Kau tetap disini. Tunggu sampai seseorang datang menjemputmu, Arra!" perintah Taehyung. Seulgi membuka mulut, untuk sekedar bertanya namun lagi dan lagi Taehyung bersuara,
"Dan jangan protes!!"
Seulgi mengerucut lucu. Mengangguki perkataan Taehyung karena disini dirinya lah yang salah.
Irene yang sejak tadi diam saja melihat perdebatan kakak beradik yang didominasi sang kakak tersebut mulai membuka suara namun sayang nasibnya tak jauh berbeda dengan Seulgi saat telunjuk Taehyung jelas terarah padanya seakan menyuruhnya untuk diam saja dan tidak ikut campur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Wedding
Teen FictionIrene, Putri satu-satunya keluarga Bae, keturunan menteri pertahanan jaman joseon dituntut menikah dengan seorang putra mahkota Korea Selatan pada masa kini untuk menggenapi perjanjian masa lalu yang dilakukan oleh kakek buyut mereka.. Kim Taehyung...