Irene menengadah kepalanya ke atas. Menatap jutaan cahaya bintang yang bersinar begitu Indah. Hari ini dirinya telah resmi menjadi seorang istri juga seorang Putri mahkota, calon pendamping pemimpin negeri dimana ia dilahirkan.
Tak seperti para pengantin kebanyakan yang akan mengembangkan senyum bahagia. Irene justru sebaliknya. Tatapan matanya kosong dan dia tidak berada didalam ruang resepsi pernikahan untuk menyambut para tamu penting. Tidak! Irene tidak terbiasa dengan itu semua memutuskan keluar secara diam-diam. Ia butuh udara segar yang bisa menetralkan pikirannya.
Angin malam yang berhembus mulai menganggu, membuat Irene menyatukan telapak tangannya dan menggosoknya cepat mencari kehangatan sampai sebuah benda hangat terasa menutupi punggung putih mulusnya yang terekspos karena gaun yang dikenakan olehnya.
"Diluar dingin nanti kau bisa sakit." ucap seorang pria dibelakang punggung Irene mau tak mau membuat Irene menolehkan kepalanya. Menatap penuh tanya pria berbahu lebar yang tak kalah tampan dari suaminya namun rasanya ia baru kali ini melihat pria itu di istana.
"Terima kasih tapi aku-"
"Tidak perlu sungkan. Aku Kim Seokjin, kakak iparmu." potong pria didepan Irene cepat ketika melihat Irene akan melepaskan jaketnya, menolak bantuannya.
"Hah?" kaget Irene.
"Ah jadi Taehyung tidak menceritakannya yaa? Huh, anak itu benar-benar." decak pria bernama Seokjin pura-pura kesal.
Diam, Irene hanya diam ditempatnya berdiri saat ini dengan tatapan mata tak lepas dari Seokjin. Dalam hati mencari sesuatu yang dapat meyakinkan dirinya bahwa yang dikatakan oleh Seokjin benar.
"Aku benar-benar hyung~nya. Apa wajahku terlihat seperti seorang pembohong?"
Irene menggeleng lemah sebagai jawaban. Jujur saja, mempercayai pria asing yang baru saja dilihat berkeliaran di lingkungan istana sangat beresiko. Banyak sekali kasus pemanfaatan yang sering sekali terjadi dalam beberapa kasus film yang pernah dia tonton membuatnya perlu bersikap waspada dan hati-hati.
Sementara itu didalam ruang dimana resepsi berlangsung. Taehyung mengedarkan pandangan ke sekeliling seperti sedang mencari seseorang. Hal tersebut tentu saja mengundang senyum kecil dibibir Jimin yang sejak tadi menjadi teman bicara yang tidak terlalu dipedulikan oleh sang Putra mahkota yang kau Jimin tidak salah tebak pasti sedang mencari letak keberadaan istrinya yang luar biasa cantik namun Taehyung terlalu gengsi untuk mengakuinya secara terang-terangan bahkan didepan Jimin yang menggodanya dan paling tau tentang dirinya.
"Kakak iparku mana?" tanya Seulgi yang entah sejak kapan sudah berdiri diantara Taehyung dan Jimin.
"Kenapa bertanya padaku?" balas Taehyung.
"Lalu aku harus tanya kepada siapa lagi? Kau suaminya, tidak lucu jika aku menayakan keberadaan istrimu ke tim Nasa, Yang mulia Putra mahkota yang tampan namun idiot." cibir Seulgi sebal berhasil mengelitik perut Jimin hingga pria itu tak mampu menahan tawanya didepan dua kakak beradik tersebut.
Suara tawa Jimin nyatanya berhasil menarik perhatian Seulgi yang tak menyadari kehadiran Jimin disana.
"Hei tuan, kita bertemu lagi."
Jimin menunduk memberi hormat tak lantas membuat Seulgi senang. Senyum manis seketika luntur dari wajahnya. Sang Putri jelas tidak suka diperlakukan seperti itu meski ia tau bahwa itu memang harus dilakukan oleh Jimin.
"Kalau begitu aku akan mencari kakak ipar sendiri." sambung Seulgi berbalik, melangkah pergi dari sana dengan wajah datar tanpa ekspresi.
Melihat kepergian Seulgi menimbulkan guratan kekecewaan dimata Jimin. Ia sendiri binggung, kenapa gadis itu pergi begitu saja. Bersikap seolah Jimin telah melukai hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Wedding
Teen FictionIrene, Putri satu-satunya keluarga Bae, keturunan menteri pertahanan jaman joseon dituntut menikah dengan seorang putra mahkota Korea Selatan pada masa kini untuk menggenapi perjanjian masa lalu yang dilakukan oleh kakek buyut mereka.. Kim Taehyung...