Cuplikan 02

1.5K 225 93
                                    

Taekwon hanya duduk termenung di ayunan yang ia gerakan perlahan. Ia baru saja pulang sekolah, dan di taman ini ia biasa menunggu sang ibu untuk menjemputnya.

Kenapa tidak menunggu di depan sekolah saja?

Karena, di sini ia merasa bebas. Ia tidak suka tatapan mengejek atau tatapan kasihan yang mereka berikan padanya karena tidak memiliki ayah.

"Kau sendiri disini?"

Taekwon menoleh ke samping ketika suara seseorang terdengar, bocah itu mengerjap pelan. "Paman bicara denganku?" tanyanya.

Tidak ada jawaban, laki-laki yang di panggil paman olehnya itu hanya diam sembari memandangnya.

Taekwon yang lelah mendongak pun akhirnya kembali meluruskan kepalanya, menghela nafas lalu kembali melihat satu persatu teman-temannya di jemput oleh orang tua mereka masing-masing.

"Kenapa menunggu disini? Kau masih kecil, kalau diculik bagaimana?"

Taekwon kembali menoleh ketika orang itu kembali berbicara, kali ini 'Paman' itu sudah duduk di ayunan sebelahnya.

"Aku sedang menunggu Mama, Paman. Dan disini aku merasa bebas, aku benci sekali tatapan mengejek mereka karena aku tidak memiliki seorang ayah."

Orang itu tertegun sejenak, aneh saja, anak seumuran Taekwon sudah bisa merasakan emosi seperti ini.

"Memangnya kemana ayahmu?"

Taekwon menunduk, memainkan jari-jari mungilnya. "Mama bilang, Papa sedang bekerja, Papa sedang mencari banyak uang untuk membelikanku banyak mainan. Tapi... Bahkan Mama sering memberikan banyak mainan, kenapa Papa harus mencari uang lagi untuk membeli mainan?"

Bocah itu sedikit tersentak kaget ketika tangan kecilnya di genggam oleh tangan besar itu. Hangat dan begitu nyaman. Matanya mengerjap beberapa kali lalu mendongak untuk menatap kedua mata setajam elang itu.

"Paman yakin, Papa mu pasti akan segera datang. Ngomong-ngomong siapa namamu?"

"Namaku?"

Orang itu mengangguk.

"Kim-"

"Wonnie-ya!"

Taekwon segera menarik tangannya dan turun dari ayunan, berlari kencang sembari merentangkan kedua tangannya, menyambut sang ibu yang sudah tiba untuk menjemputnya.

"Aigoo... Wonnie lama menunggu?"

Taekwon menggeleng pelan dengan senyum kotak khasnya. "Tidak lama, lagi pula Wonnie ditemani Paman itu." Taekwon menunjuk kearah ayunan tempatnya duduk tadi.

Dan ketika Soyoung mengikuti arah dimana Taekwon menunjuk. Matanya bertemu dengan mata seseorang yang sudah sangat lama tidak pernah lagi ia tatap.

Kedua pasang mata itu terbuka lebar. Dengan cepat Soyoung menggendong Taekwon dan segera berbalik, meninggalkan tempat itu.

Tapi, sebuah pelukan erat ia rasakan menahan pergerakan tubuhnya. Ia membeku, dengan jantung yang berdetak sangat kencang.

"Soyoung-ah..."

Darah Soyoung berdesir hebat ketika suara berat itu menyebut namanya. Desakan air mata kini meronta ingin bebas dari kelopaknya. Ia sungguh sangat merindukannya.

"Akhirnya... Akhirnya aku menemukan kalian, Soyoung-ah..."

"Hiks..." satu isakan lolos, Soyoung menangis, tidak sanggup lagi menahan semua gejolak yang ia pendam selama ini.

"Maaf..." wanita itu berbicara dengan suara bergetar hebat. "Maaf aku menampakkan diri didepanmu." tangisnya semakin jadi dengan mengeratnya pelukan itu.

"Kau bicara apa?" sangat lirih, suara itu terdengar seperti tidak memiliki nyawa.

"Maaf Taehyung oppa. Maaf, aku menampakkan diriku lagi di depanmu. Aku melanggar perjanjian kita."

"Persetan dengan itu semua Kim Soyoung. Kumohon..." tubuh Taehyung bergetar hebat. "Jangan pergi lagi, aku merindukan kalian, aku sangat merindukan Wonnie, putraku."

Taehyung melepas pelukannya, ia membalik tubuh Soyoung agar menghadapnya. Sedikit menunduk untuk mensejajarkan wajahnya pada wajah Taekwon yang hanya diam sedari tadi.

"Papa sudah kembali, sayang, ini Papa."

"P-papa?"

"Ya, ini Papa, sayang."


Cuplikan ke 02...

Penasaran? Lanjutannya nanti ada di versi book ya :)

Soal harga, ini belum pasti berapa, tapi bisa di pertimbangkan sekitar 85-90K dengan 400-450 halaman loh (Belum termasuk ongkir ya say, masing-masing kota kan beda ongkirnya) hanya perkiraan, bisa saja lebih murah lagi, amin.

Coba dulu aku mau liat siapa aja yang mau? Komen di sini dong...

Awal bulan depan insyaallah selesai editing dan siap open PO, untuk hadiah dll juga akan di kasih tau...

Dan cuplikan lain akan muncul, yeay...

Terimakasih :) ikuti terus ya sampe akhir. Aku sayang kalean...

Vacuous || KTH [Dibukukan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang