Selamat makan siang....
👉👈👉👈
Dering ponsel terus berbunyi, tapi kesibukan wanita yang kini tengah berada di dapur itu berhasil meredam suara deringnya.
Hingga ketika ia sudah menyelesaikan acara memasaknya untuk makan siang, barulah dering ponsel itu terhenti karena ia sudah mengangkat panggilannya.
"Ada apa, Eunha-ya?"
Soyoung kembali lagi ke dapur, duduk di salah satu kursi meja makan dan mengambil makan siangnya.
"Kau dimana?"
Soyoung mengernyit, karena ia mendengar suara bergetar dari Eunha. "Kau kenapa?"
"Aku di depan apartemenmu sekarang, bisa temui aku sebentar?"
Dengan perasaan tidak enak, Soyoung meletakkan sendoknya, baru dua suap ia telan, tapi mendengar suara sang sahabat seperti ini membuatnya gelisah. Ia melangkah ke depan, mengambil coat juga syal nya dan memakai sepatunya, terakhir ia mengambil tasnya lalu segera keluar.
"Tunggu di lobi, aku sedang di luar."
"Baiklah."
***
Soyoung sudah sampai di lobi gedung apartemennya dulu, matanya berkeliling guna mencari keberadaan Eunha dan ketemu, gadis itu sekarang tengah duduk dengan kepala tertunduk di kursi tunggu.
Soyoung pun menghela nafasnya, sahabatnya itu kini benar-benar tampak berantakan. Segera ia hampiri.
"Eunha-ya."
Yang di panggil pun akhirnya mendongak, mata gadis itu tampak memerah dan langsung menghambur memeluk Soyoung ketika jarak mereka sudah dekat.
"Kau kenapa?" tanya Soyoung.
Tapi tidak ada jawaban dari Eunha, gadis itu hanya terus menangis dan mempererat pelukannya pada Soyoung.
---
Pada akhirnya, Soyoung membawa Eunha ke dalam apartemennya, gadis itu terlihat sangat kacau dengan sisa-sisa air mata di pipinya.
Soyoung meletakkan segelas cokelat hangat di atas meja, tepat di hadapan Eunha.
"Minumlah, tenangkan pikiranmu."
Eunha hanya mengangguk pelan dan meraih segelas cokelat itu lalu menyesapnya pelan, agar tidak terasa panas, dan setelahnya ia kembali memandang kosong ke bawah.
"Kau mau cerita sekarang?" Soyoung kembali bersuara, berharap sahabatnya itu mengatakan kenapa ia bisa sampai seperti ini.
Dan beruntung, Eunha mengangguk pelan. "Aku putus dengan Taejoon."
Soyoung tidak menjawab, belum, ia hanya ingin Eunha menceritakan semua yang sedang menganggu pikiran gadis itu.
"Dia memarahiku habis-habisan, ia bahkan menamparku." Eunha mendongak, menatap tepat ke kedua mata Soyoung, gadis itu menunjuk lebam di wajahnya. "Kau lihat, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Vacuous || KTH [Dibukukan]
Casuale[Dibukukan || tidak tersedia di toko buku] [Vacuous Series 01] ⚠️[Chapter cerita tidak lengkap] Kesalahan apa yang telah ia buat di masa lalu? Atau kesalahan apa yang telah di perbuat orang tuanya hingga ia yang harus membayar semuanya? Kehidupan y...