-Bagian 6

46 6 0
                                    

Saat Cakra sudah pergi meninggalkan rumah Farah. Farah dan Joo pun duduk santai diruang tengah.

"Sibuk banget ya Joo sampe jarang ngabarin aku?" tanya Farah kepada Joo.

"Ya gitu," jawab Joo, "Tugas lagi banyak jadi jarang megang handphone." lanjutnya.

Farah memandang Joo dengan tatapan yang sulit diartikan, "Sampe lupa ya kalo ada seseorang yang nunggu kabar kamu, haha." Farah tertawa sumbang.

Joo hanya menyernyit, lalu mengendikkan bahunya.

Joo terlihat gusar, "Far, sebenernya aku mau ngomong sama kamu," kata Joo, "Temen aku abis kecelakaan dan dia butuh biaya buat operasi, aku mau bantuin dia tapi atm nya lagi ditahan sama Papa," Joo tampak menimang-nimang, "Aku boleh pake uang kamu gak? Nanti aku ganti kalo atm nya udah dibalikin." lanjutnya.

Farah berpikir sejenak, pasalnya ini bukan kali pertama Joo meminta uang kepadanya.

"Berapa?" tanya Farah dingin.

"25jt, Far." jawab Joo. Farah terkejut dengan nominal yang disebut oleh Joo, 25 juta? Hei Farah ini pelajar bukan pelacur.

"Kamu bercanda? Aku punya uang 25jt darimana?" kata Farah dengan sedikit menaikkan suaranya.

Joo menyernyit, "Kamu tinggal minta kan sama Ayah kamu." jawab Joo dengan begitu entengnya.

"Gila kamu ya, aku harus minta 25jt ke Ayah dan kamu gampang banget ngomong kaya gitu," Farah membuang mukanya ke samping, "Maaf Joo kali ini aku ga bisa bantu." kata Farah.

Joo beranjak dari duduknya dan menatap Farah yang sedang memijat pelipisnya. "Gue minta bantuan sama orang yang salah, lo terlalu perhitungan, Far." kata Joo.

Farah pun berdiri menghadap kearah Joo dengan marah, "Lo harusnya mikir Joo, segampang itu ngomong minta duit ke gue dan nyuruh gue minta ke Ayah. Gue sebenernya udah muak sama sikap lo yang kaya gini! Seolah-olah lo cuma manfaatin gue, gue bukannya perhitungan, tapi ini udah bukan kali pertama lo kaya gini, gue ga ngerti sama lo tau ga!" jawab Farah dengan marah.

Joo pun akhirnya melembutkan kembali tatapannya dan mendekat kearah Farah.

"Oke-oke sorry Far, aku tadi kebawa perasaan gara gara temen aku yang dirawat. Maaf yaa," kata Joo sembari memeluk Farah dan menenangkannya. "Kalo emg kamu gamau bantu juga gapapa." lanjutnya. Farah hanya diam.

"Gue capek mau istirahat, lo pulang aja udah malem." kata Farah sambil sedikit tersenyum dan langsung meninggalkan Joo diruang tengah.

"Shit! Bodoh Joo lo bodoh." umpat Joo dalam hati dan langsung pergi meninggalkan rumah Farah dengan mobil honda jazz nya.

Joo memang seperti itu sikapnya, arogan, egois dan over posesif. Memang bukan sekali atau dua kali ia meminta uang kepada Farah, Farah yang tidak terlalu peka juga tidak menyadari dengan kelakuan minus Joo yang selalu berkaitan dengan uang.

(Dirumah Cakra)

Cakra memasuki halaman rumahnya dengan motor ninja kebanggaannya. Cakra langsung masuk dan naik ke lantai atas menuju kamarnya, bahkan ia lupa dengan perutnya yang lapar karna belum makan malam.

Cakra melepaskan jaketnya dan melemparnya ke sofa. Cakra langsung menghempaskan tubuh lelah ke atas kasur empuk nya.

Cakra terpejam, "Gue kira jomblo, diem diem punya cowo ternyata." gumam Cakra dan tak lama kantuk menguasai dirinya hingga dirinya terlelap masih dengan menggunakan seragam lengkap minus sepatu sport hitam nya.

---------

Pagi sudah menyapa manusia dibumi dengan hangat matahari dan sejuk nya udara pagi. Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, Cakra baru terbangun dari tidurnya, beruntung ini hari Sabtu jadi dia libur sekolah.

LOVES PROBLEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang