-Bagian 8

32 5 0
                                    

---------

Mereka meninggalkan area mall dan menuju parkir motor untuk kembali kerumah Farah. Selama diperjalanan mereka sesekali bercanda dan tertawa, tidak secanggung sebelumnya. Farah sudah bisa membiasakan dirinya saat bersama Cakra, Cakra pun sebaliknya. Tak terasa perjalanan akhirnya mereka pun sampai dirumah Farah.

"Sini gue yang bawa setengah nya." tawar Cakra. Farah menyerahkan semua paper bag nya kepada Cakra yang belum siap menerima paper bag yang jumlahnya lumayan repot kalau dibawa tangan.

"Bawa aja deh semua tanggung kalo cuma setengah nya, hehheh" kata Farah sambil cengengesan dan masuk meninggalkan cakra yang memeluk banyak paper bag didepan pintu.

Cakra hanya terkekeh geli melihat sifat iseng yang ada pada diri Farah lalu ikut masuk kedalam.

Cakra menaruh semua paper bag disofa ruang tengah dan hendak menemui Mira -Mom Farah ia melihat Farah yang sedang menyiapkan minuman dingin.

"Tante," sapa Cakra sopan menyalamin tangan Mira. Mira tersenyum lalu menepuk lengan Cakra pelan dan menyuruh nya duduk disamping Mira.

"Udah pulang?" tanya Mira. Cakra hanya tersenyum meng-iyakan.

"Farah ngerepotin kamu gak?" tanya Mira lagi. Cakra yang tidak sedikit bingung akhirnya mengerti dengan maksud dari pertanyaan Mira.

Cakra tersenyum, "Enggak kok tan, justru dia yang bantuin Cakra milih kado buat Mom." kata Cakra sambil tersenyum.

"Mom?" kata Mira tak mengerti. Cakra yang mengerti langsung melanjutkan lagi perkataannya.

"Mom Cakra lagi ulang tahun hari ini tan, Cakra ga ngerti barang perempuan jadinya Cakra minta tolong sama Farah, untung dia mau heheh" jelas Cakra. Mira hanya manggut-manggut tanda mengerti. Tak lama Farah datang membawa nampan berisi gelas minuman.

"Minum dulu," tawar Farah. Cakra mengangguk.

"Iya makasih." jawabnya. Farah hanya tersenyum lalu duduk disebelah Mira.

"Dad kapan pulang Mom?" tanya Farah kepada Mira.

"Gatau nih, besok mungkin." jawab Mira. "Yaudah Mom keatas dulu yaa," lanjut Mira lalu meninggalkan Cakra dan Farah berdua diruang tv. Farah mengangguk dan cakra tersenyum.

"Gue kira lo tuh bakal selamanya kaya gitu," kata Farah. Cakra jadi bingung mendengarnya.

"Gitu gimana?" tanya Cakra.

"Ya gitu, dingin, ternyata gak juga." kata Farah sambil mengambil remot tv yang gerakannya tak luput dari pandangan Cakra.

"Gak juga?" tanya Cakra pelan. Farah mendengus sebaall, kenapa ia harus berhadapan depan manusia seperti Cakra ini huaahh.

"Iyaaaa, awalnya kan lo dingin banget, ketawa gak pernah, jangan kan ketawa senyum aja gak pernah. Gue kira bakal selamanya lo kayak gitu ternyata ya gak juga, gue baru liat sisi lain dari diri lo hari ini. Lo ga se dingin dan sekaku yang mereka bilang sih walaupun awalnya gue meng-iyakan. Sekarang enak-enak aja tuh." jelas Farah sambil memakan cemilan yang ada didepan mejanya.

Cakra hanya diam sambil terus memandang wajah Farah, Farah mulai risih karna terus dipandangi oleh Cakra.

"Ah elah ngapain sih liatin kaya gitu, gue bukan pisang kali." kata Farah dengan kesal.

LOVES PROBLEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang