Pernah suatu ketika, matanya menatap ke dalam iris mataku.
Jantungku bergejolak, membara bara hingga sesak aku dibuatnyaAwalnya kupikir, tatapan itu tepat untukku. Namun ternyata aku keliru.
Tatapan itu, hanya menuju padaku tanpa ia sengaja.
Ia sedang mencari, namun dengan bangganya aku menganggap itu tatapan menemukan keberadaanku.
Bukan aku yang ditujunya
Lalu, bagaimana dengan jantungku yang sudah terlanjur bergejolak dan membara bara?
Setelah tau kenyataan itu,Rasanya hampa.
Aku hancur dan patah.
Namun aku belum kalah.

YOU ARE READING
SURRENDERED
PoetryMempertahankan sesuatu ada batasnya Ada kala hati tak lagi ingin mendekap erat hal yang selama ini kita pertahankan. Banyak yang tak menyadari, jika segala hal yang dipaksakan bertahan, takkan pernah baik. Terkadang, menyerah adalah pilihan terbaik...