Creepy Pasta Idol // EXO, RV, NCT, SMRG

Ketukan di Jendela (Wendy)

Cerita ini akan membuat malam ini kamu tidak bisa tidur

---

Wendy saat ini tengah berusaha untuk tidur di kasurnya sendirian. Berkali-kali mencari posisi yang nyaman untuk tidur. Tetapi berkali-kali juga dirinya sulit untuk memejamkan matanya.

Setelah beberapa menit akhirnya, dia menemukan posisi yang nyaman. Semakin lama, dia merasa bahwa dirinya akan mulai terlelap. Hening.

Keheningan itu kini terpecahkan. Matanya yang sudah mulai terpejam kembali terbuka karena mendengar sebuah ketukan.

Tok tok

Wendy sangat yakin kalau itu adalah ketukan di jendelanya. Tapi siapa yang mengetuk jendela pada tengah malam begini? Pikirnya. Wendy sempat ketakutan karena ia berpikir yang mengetuk jendelanya adalah maling. Tetapi tidak ada maling yang mengetuk jendela atau jendela terlebih dulu sebelum masuk rumah.

Lalu kemudian dia merasa kesal, karena dia berpikir bahwa itu adalah pekerjaan anak-anak nakal yang suka mengganggu tidur orang-orang di tengah malam begini. Akhirnya Wendy mencoba untuk kembali memejamkan matanya.

Tok tok

Sebenarnya Wendy ingin memastikannya dengan cara menengok kearah jendelanya. Tetapi hati kecilnya terlalu takut hanya untuk sekedar menoleh. Wendy pernah meyakini bahwa di dunia ini tidak ada hantu. Jadi dia tidak berpikir bahwa ada hantu di tempat tinggalnya.

Tok tok tok tok

Anak-anak ini mulai keterlaluan. Mereka tidak akan berhenti sebelum melihat reaksi dari si pemilik rumah. Wendy sempat berpikir, bahwa mungkin itu bukan kerjaan anak-anak nakal. Melainkan orang gila yang suka keluyuran malam-malam. Tidak. Sekali lagi Wendy mencoba meyakinkan dirinya untuk berpikir positif, jangan paranoid.

"Lagipula dia di luar dan aku di dalam." Ucapnya pada diri sendiri.

Tok tok tok tok

Wendy mulai frustasi. Dia adalah wanita perawan yang tinggal sendirian. Dia tidak bisa meminta tolong pada siapapun pada jam segini. Apa itu monster? Atau mungkin zombie? Pikirannya mulai kacau karena ketukan itu tidak tidak kunjung berhenti.

"Tidak tidak. Dia di luar aku di dalam." Gadis itu masih mencoba untuk menenangkan dirinya. Walaupun dia benar-benar terganggu, dia harus mencoba pura-pura tertidur.

Tok tok tok tok

"Tenanglah. Selama aku belum mendengar suara kaca pecah, aku aman. Dia di luar aku di dalam."

Tok tok tok tok

"Tenanglah. Selama aku belum mendengar suara kaca pecah, aku aman. Dia di luar aku di dalam."

Tok tok tok tok

"Tenanglah. Selama aku belum mendengar suara kaca pecah, aku aman. Dia di luar aku di dalam." Itulah kalimat yang diucapkan Wendy untuk dirinya sendiri secara berulang-ulang.

TOK TOK TOK

"Aku bisa gila." Geramnya.

"Dia di luar aku di dalam." Ucapnya lagi. Wendy mulai memberanikan diri untuk memutar tubuhnya menoleh kearah jendela.

Jantungnya terasa akan terlepas dari dadanya. Wendy ingin berteriak dan berlari, tetapi dia terlalu takut untuk bergerak sedikitpun. Sesosok bayangan pucat, dengan mata gelap seolah mutiara hitam menatapnya seolah menembus jiwanya, senyum menyeringai tampak di wajahnya. Wendy hanya bisa diam dalam ketakutan.

"Jadi selama ini dia berdiri di dalam kamarku, dan mengetuk jendelaku."