Penulis : William Dalphin
*Nama tokoh saya ganti
---
Sebagai seorang dokter ahli jiwa, Jongdae terikat dengan kerahasiaan antaraa dokter-pasien dan tidak diperkenankan memberitahukan pada siapapun mengenai kondisi pasien2nya. Namun kali ini, Jongdae merasa perlu untuk menceritakannya. Cerita ini, tanpa perlu diragukan lagi, adalah pengalaman paling menakutkan yang pernah dialaminya sepanjang prakteknya sebagai psikiater.
Kisah ini terjadi tahun 2009 dan jadwalnya saat itu sedang longgar. Jongdae sedang menghabiskan makan siangnya kettika dia mendapat telepon dari adiknya yang bernama Doyoung yang membuka praktek di gedung yang sama dengannya. Kadang kala mereka memang sering mengirimkan pasien satu sama lain apabila salah satu dari mereka sedang sibuk.
“Hei, apa kau sedang sibuk? Aku ingin mengirim seseorang kepadamu.” kata adiknya dari seberang telepon.
“Tidak kok. Bagaimana detail pasiennya?”
“Gangguan pola makan. Ibunya sangat khawatir sehingga mengirimnya kepadaku.”
Gangguan pola makan. Hmm ... itu kasus yang tidak terlalu menyenangkan. Sebenarnya Jongdae pernah memiliki pasien penderita bullimia yang muntah di kantornya selama terapi. Dia melirik jadwalnya sejenak. Yah, ia rasa ia bisa menerimanya.
“Oke, kirim dia!”
“Thanks. Aku kirim dia sekarang.”
Jongdae mencoba merapikan meja dan menunggunya. Setelah 10 menit menanti, dia mulai tak sabar dan keluar untuk mencarinya. Ketika Jongdae sampai di lorong, ia bisa melihat ada kerumunan orang berdiri di depan elevator. Mereka saling bercakap-cakap satu sama lain, seperti mendiskusikan sesuatu.
“Ada apa ini?” tanya Jongdae.
“Lift-nya macet.” jawab salah satu dari mereka.
Sial, pasti dia terjebak di dalamnya. Pikir Jongdae.
“Di lantai berapa?”
“Di antara lantai 10 dan 11.”
Yup, pasti ia ada di dalamnya. Kantor Doyoung itu berada di lantai 10, sekitar 3 lantai dari sini. Menurut pengalaman, bisa sejam hingga operator bisa memperbaiki lift ini. Jongdae harap dia tidak klaustrofobia. Kembali ke kantornya, Jongdae lalu menelepon adiknya.
“Bagaimana?" jawab Doyoung di dalam telepon.
“Ia terjebak di dalam lift.”
“Benarkah? Gadis yang malang” ia tertawa.
“Siapa namanya?” tanya Jongdae.
“Koeun,” ia mencoba mengingat, “Koeun D-sesuatu ...”
“Oke, thanks. Bagaimana jika kita minum sehabis pulang kerja, lalu kita bisa bertukar opini mengenai kasusnya.”
“Oke, dia itu ...”
“Eits, jangan katakan dulu. Aku ingin membentuk opiniku sendiri tanpa ada pengaruh darimu, oke?”
“Oke.”
Ternyata benar dugaannya, baru sejam kemudian, Jongdae mendengar sorakan dari ujung lorong. Itu tanda lift itu akhirnya bekerja kembali.
Jongdae harus memastikan orang itu baik-baik saja. Kemudian Jongdae kembali bergabung dengan kerumunan orang2 di depan lift.
Ada lebih banyak orang ketimbang tadi sehingga Jongdae tak bisa melihat pintu lift dari balik punggung mereka. Namun Jongdae mendengar suara berdenting yang menandakan lift itu berhenti di lantai kami dan suara bergeser ketika lift itu membuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Creepy Pasta Idol // EXO, RV, NCT, SMRG
DiversosCek aja langsung!!! jarang loh aku bawa cerita ginian