Beberapa unsur saya ganti
---
Sudah Malam? Atau Sudah Tahu?
Setiap malam Minggu di pusat kota Seoul, diadakan sebuah festival kembang api yang sangat meriah. Banyak sekali orang-orang yang datang hanya untuk menyaksikan kembang api yang cantik di langit malam Seoul.
Irene dan Seulgi, kedua gadis cantik itu juga tampak menikmati pemandangan indah di hamparan langit Seoul. Kedua gadis ini setiap Sabtu malam selalu menyempatkan waktunya untuk datang ke tempat ini sebagai akhir weekend mereka.
Seperti biasanya, ketika mereka sudah puas menikmati indahnya kembang api, mereka akan mencari stan-stan penjual makanan dan minuman.
Kali ini, mereka menemukan sebuah kedai kopi baru. Pasalnya mereka tidak pernah melihat kedai kopi ini sebelumnya. Kedai kopi baru ini juga sangat ramai. Karena penasaran, mereka berdua pun melangkah mendekati kedai kopi itu.
Mereka memesan kopi sebelum akhirnya memilih duduk sambil menunggu kopi mereka datang.
Hari semakin malam, orang-orang yang datang sebelum mereka mulai beranjak satu-persatu meninggalkan kedai. Dan kini tersisa mereka berdua, dengan wanita penjual kopi ini.
"Tinggal kita berdua, tapi kopi kita belum sampai juga." Keluh Seulgi, karena mereka sudah merasa kesal.
"Sabar sebentar lagi. Ah itu dia." Pekik Irene saat melihat wanita itu mendekat kearah mereka sambil membawa 2 gelas kopi.
Wanita itu meletakkan nampan dan memberikan kopi masing-masing.
"Ah baterai ponselku habis. Aku akan men-charger ponselku. Kebetulan ada stopkontak di bawah meja." Irene membungkuk untuk men-colokkan charger nya dengan stopkontak.
Kegiatannya terhenti saat matanya melihat sesuatu yang aneh. Menarik tangannya kembali, dia tidak jadi men-charger ponselnya. Dia segera mengemasi barang-barangnya.
"Seulgi, ayo kita pulang."
"Kau ini. Kopi kita baru saja sampai."
"Aku tiba-tiba mendapat panggilan bahwa terjadi sesuatu di rumahku. Aku harus pulang." Jelas Irene.
"Tapi kopi kita bagaimana?" Seulgi masih keukeuh ingin disana.
"Ya sudah. Aku harus pulang, tolong bayarkan milikku dulu ya."
Irene segera melangkah cepat, hampir seperti berlari, menjauhi kedai. Bahkan dia tidak menghiraukan panggilan Seulgi yang kesal padanya.
"Sudah, Nona. Mungkin dia buru-buru." Ucap wanita penjual kopi itu. Seulgi hanya tersenyum kecil.
"Jika kau merasa sendirian, aku akan menemanimu disini." Seulgi menggumamkan kalimat terimakasih sambil tersenyum.Dia pun mulai menyesap kopinya sendiri.
Ting
Suara dari ponselnya. Nama Irene tertara di layar ponselnya. Dia melengos malas, tetapi tangannya tetap bergerak untuk membuka pesan dari Irene.
Irene
Maaf aku meninggalkanmu. Lagipula kau juga tidak mau pergi.
Aku akan memberitahumu sekarang.
Aku tahu, wanita itu masih di depanmu.
Coba kau berpura-pura men charger ponselmu. Jangan katakan padanya. Lakukan apa yang sudah ku beritahu.Berdecak kesal, tetapi Seulgi tetap mengikuti apa yang Irene tulis di pesannya. Dia membungkuk untuk men-colokkan charger nya pada stopkontak.
Kegiatannya terhenti. Matanya melebar saat mengetahui sesuatu yang janggal pada wanita pemilik kedai ini.
Kaki wanita pemilik kedai ini tidak menatap di lantai. Padahal jelas-jelas wanita itu duduk dan pastinya kakinya akan menyentuh lantai.
Seulgi hampir saja berteriak. Tetapi ia urungkan.
Ting
Ia membuka pesan yang ternyata dari Irene lagi.
Irene
Sekarang kau tahu apa yang ku maksud?
Seulgi dengan segera mengemasi barang-barangnya.
"Mau kemana, Nona?" Tanya wanita itu.
"Su-sudah ma-malam. A-aku harus pulang. Orang tu-tuaku mencariku." Jawabnya sambil terbata. Tubuhnya mendadak gemetar saat membaca pesan dari Irene.
Seulgi beranjak melangkah. Wanita itu ikut berdiri dari Seulgi juga berdiri dari duduknya.
"Sudah malam? Atau sudah tahu?" Tanya wanita itu pada Seulgi dengan senyum menyeramkan.
---
Terimakasih
Ayo donk voment nya...😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Creepy Pasta Idol // EXO, RV, NCT, SMRG
CasualeCek aja langsung!!! jarang loh aku bawa cerita ginian