ㅇ1

14.8K 1K 35
                                    

Ini sudah kesekian kalinya Jeongin melihat orang itu disana. Duduk dibawah sebuah pohon rindang ditepi Sungai Han dan ditemani oleh cahaya sang rembulan yang indah. Jeongin memang sering lewat disana karena jalan menuju rumahmya. Selama ini Jeongin menganggap bahwa orang tersebut pasti memiliki masalah. Itu asumsinya saja.

Jeongin sebenarnya bukan tidak berniat mengunjunginya. Hanya saja ia tak mau dikatakan ' sok kenal sok dekat ' alias SKSD. Karena ini sudah malam dan besok hari pertama Jeongin bekerja, jadi ia harus segera pulang.

Saat ini Jeongin sudah sampai dirumahnya. Sebuah rumah yang sederhana namun kebahagiaan yang berada didalam tak se-sederhana itu. Jeongin akui ia bahagia tinggal bersama sahabatnya yang sudah ia anggap sebagai keluarganya sendiri.

"Aku pulang. " Ucap Jeongin setelah membuka pintu dan sambil mengganti alas kakinya dengan sebuah sandal miliknya yang terletak didepan pintu masuk.

"Kau harus segera tidur sekarang, Je. " Ujar seseorang saat menyadari bahwa pria berwajah rubah tersebut sudah pulang.

"Baiklah, baik." Ucap Jeongin menuruti perintah Seungmin, sahabatnya yang tinggal bersama dengannya dan segera masuk keruangannya.

Malam itu telah berlalu. Hari ini hari pertama Jeongin bekerja. Akhirnya ia bekerja juga setelah beberapa hari menganggur. Jeongin cepat mendapatkan kerja karena ia mendapat cum laude di Universitasnya.

Jeongin saat ini sudah berada didepan gedung tempatnya nanti bekerja. Sangat tinggi itulah yang ada dipikirannya sekarang. Karena Jeongin tidak ingin telat, jadilah ia segera masuk ke lobby dan mengunjungi resepsionis.

"Permisi, Mbak. " Sapa Jeongin saat sudah berada didepan meja resepsionis tersebut. 

"Ada yang bisa saya bantu? " Tanyanya dengan sebuah senyuman dan ketika Jeongin melihat  nametag  perempuan tersebut bernama Kim Doyeon. 

"Saya yang ngelamar kemarin."  Jelas Jeongin langsung pada intinya.

"Ah, apakah nama anda Yang Jeongin? " Tanyanya dengan ramah.

"Iya benar. " Jawab Jeongin singkat.

"Silakan ikuti saya. " Ucap perempuan itu dan menunjukkan Jeongin dimana tempat dirinya akan bekerja entah sampai berapa lama. 

Kedua kaki Jeongin terus mengikuti seseorang didepannya. Memasuki lift dan saat ini ia telah sampai dilantai 25. Lantai paling atas digedung ini. Jeongin melihat lihat dilantai ini tak ada ruangan lain selain ruangan sang CEO. Disini sangat sepi dan pastinya luas. 

"Ini dia ruangan sajangnim. Ia sudah berada didalam sekarang. " Jelasnya dan mengetuk pintu itu perlahan. 

Jeongin terheyak saat sang atasan sudah berada di ruangannya. Bahkan ini masih cukup pagi untuk seorang atasan sudah berada di kantor. Biasanya masih berleha-leha.

"Masuk" Ucap seseorang dari dalam ruangan tersebut.

Jeongin penasaran akan seperti apa wujud sang atasan. Apakah akan seperti di film film?. Entahlah.

Doyeon dan Jeongin segera masuk dan fokus Jeongin seakan akan langsung teralihkan. Ruangannya terlalu bagus dan mewah untuk dikatakan sebuah ruangan. Interior dan desainnya membuat Jeongin berdecak kagum. Jeongin sedaritadi tidak menyadari bahwa Doyeon sudah pergi meninggalkannya sendiri bersama sang atasan.

"Sudah selesai kagum dengan ruangan ku? " ucap orang yang duduk dimejanya

"Ah, maaf. Perkenalkan nama saya Yang Jeongin. " ucap Jeongin sambil membungkukkan tubuhnya 90° 

"Silakan bekerja, kalau begitu. Tugasmu sudah berada dimejamu" ucapnya dan segera kembali pada dokumen dokumennya.

Jeongin langsung saja pergi keruangannya. Ruangan tersebut masih satu ruangan dengan sang atasan. Hanya dibatasi kaca saja. Jeongin sebenarnya agak tak nyaman dengan kaca tersebut. Tapi yang lainnya ia merasa lebih dari nyaman.

Jeongin saat ini sudah duduk dan siap untuk mengerjakan dokumen dokumen yang diberikan oleh sang atasan. Jeongin cuma bisa bersabar. Karena dokumen ini sangatlah banyak dan bertumpuk. Ia tak tahu bahwa hari pertamanya bekerja akan seperti ini.

"Jin, gua denger lu ada sekretaris baru yah? " tanya salah seorang dari mereka yang berambut blonde

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jin, gua denger lu ada sekretaris baru yah? " tanya salah seorang dari mereka yang berambut blonde

"Tau darimana lu, member dispet yah? " tanya Hyunjin yang curiga pada sahabatnya ini

"Iya, baru lamar kemaren. Diterima lagi" ucap Chan

"Udah tua anjir lu masih aja kayak anak kecil " ucap yang lainnya.

"Lah lu juga, ho. Suka gak mirror nih" ucap Hyunjin

"Tau nih. Gak usah temenan sama Minho yuk. Malu maluin " ajak Chan yang wajahnya dibuat songong songong gitu

"Balik ke topik, njing. Emang bener? " tanya Chan ke Hyunjin yang lagi duduk didepannya. Saat ini memang mereka sedang makan siang bersama.

"Napa sih emang penasaran banget " tanya Hyunjin dengan muka sinisnya

"Jahat ih lu. Ho, kita gak usah temenan sama Hyunjin yuk. Pelit banget nih" ajak Chan. Minho diem aja udah.

"Jangan gitu lah, njing. Iya, iya gua kasih tau. Bener tuh kata gossip lu" ucap Hyunjin yang membenarkan pertanyaan Chan.

"Beneran, cakep nggak? " tanya Minho kali ini

"Cowok dia. Oh iya, gua lupa. Kan lu bedua demen cowok" ucap Hyunjin

"Lu juga, anjing. Kesel gua lama lama " kesal Chan

"Udah gak usah kepoin punya gua. Urusin aja tuh sekretaris lu bedua. Si Seungmin ama Jisung " ucap Hyunjin

"Cemburu lu? Baru juga kerja dia. Udah suka aja lu. " ucap Minho meledek Hyunjin

"Oh iya, Jin. Lu gak kasih tuh sekretaris baru lu peraturan yang lu buat itu? " tanya Chan

"Gua lupa. Entarlah " ucap Hyunjin

Hyunjin pun menghabiskan makan siangnya dan bersiap untuk kembali lagi ke kantornya.

Sesampainya ia disana, Hyunjin segera ke ruangannya. Terlihat sudah ada sang sekretaris barunya. Saat Hyunjin melintas dihadapannya, Jeongin sontak mendirikan tubuhnya dan membungkuk hormat padanya.

Sekarang ia sudah duduk dan kembali memeriksa dokumen dokumen yang harus ia kerjakan. Harusnya pekerjaannya tak terlalu banyak hari ini, tapi karena kemarin ia mengambil cuti. Tiba tiba, Hyunjin teringat akan perkataan Chan, sang sahabat. Peraturan itu.

Hyunjin langsung saja memanggil sang sekretaris. Tak lama, sang sekretaris saat ini sudah berdiri didepannya.

"Ada yang bisa saya bantu, sajangnim? " tanya pria berwajah rubah itu.

"Baca dan lakukan perintah yang ada dokumen ini ditempatmu" perintah Hyunjin yang membuat Jeongin langsung menurutinya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Secretary Yang ft. HyunJeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang