1ㅇ

3.6K 492 30
                                    

Memang hari ini sudah sore. Tapi, tak menyurutkan niat Chan untuk bertemu dengan Jeongin. Wait Chan? Jeongin?. Ya. Kalian tahu kan pada saat Jeongin menceritakan Hyunjin padanya. Nah, Chan pada akhirnya mencoba membantunya. Baik kan?. Sungguh mulia sekali sikap calon nak Seungmin ini. Eh.

Saat ini mereka sedang berada dirumah Seungmin alias rumah Jeongin juga. Kalau ditempat lain bisa bisa Chan diintrogasi oleh Seungmin. Jadi, Chan yang tak mau mencari masalah dengan Seungmin memilih rumah mereka sajalah. Jeongin tidak tahu apakah Seungmin sudah tahu atau belum tentang masalah yang menimpa dirinya.

Chan dan Jeongin duduk diruang tamu dengan keadaan Chan yang serius. Sedangkan Seungmin tak masalah dengan mereka berdua. Ia bahkan memberikan waktu untuk mereka.

"Jadi appa mempunyai beberapa bukti. Hanya ini sedikit membingungkan " ucap Chan yang sudah menganggap dirinya sebagai appa dihadapan Jeongin. Permintaan Jeongin by the way.

"Membingungkan bagaimana maksudnya appa? " tanya Jeongin yang penasaran.

"Ya. Jadi, beberapa hari yang lalu

Flashback

Chan saat ini sudah berada didepan perusahaan Hyunjin. Ia sengaja melakukan ini hanya untuk sang anak, Jeongin. Sebenarnya Chan baru menunggunya beberapa menit yang lalu saat Hyunjin dikabarkan akan pergi menjemput seseorang. Kalau tak salah namanya Nancy.

Semua ini Chan lakukan dengan orang kepercayaannya. Semacam kolaborasi. Bukan Jeongin. Bahkan Jeongin tak tahu hal ini.

Jadi beberapa hari yang lalu, Chan merencanakan pertemuan dengan Hyunjin. Alasannya sih makan makan aja. Biasalah. Cuma kalau Chan yang ajak agak bisa dicurigai. Karena sudah lama ia tak mentraktir seperti ini.

Saat itu, Hyunjin ijin untuk pergi ke toilet. Tapi, Hyunjin lupa membawa handphonenya. inilah waktu Chan untuk beraksi. Ia mengambil handphone Hyunjin yang terletak didepannya dan mengambil sesuatu yang berbentuk seperti flashdisk didalam saku celananya. Lalu ia memasukkan flashdisk itu dan secara otomatis dokumen yang ada dihandphone tersebut akan tersalin dengan waktu 30 detik saja. Setelah 30 detik akhirnya, selesai. Pas sekali tadi diluar ada yang mengulur waktu dan toilet yang tak ada didekat sini pun menjadi pendukung. Tangan kanannya. Ia sengaja memilih tempat ini. Tempat dengan tingkat kemanan yang kurang.

Perjuangan Chan ah tidak sang tangan kanan tak sia--sia. Akhirnya Hyunijn pun sudah mulai terlihat dilobby dan ia mulai masuk kedalam mobil dan melaju. Hyunjin tak akan menyadari bahwa Chan mengikutinya. Karena Chan memakai mobil yang tak pernah dilihat oleh Hyunjin. Walaupun ia pernah melihat garasi Chan sekalipun.

Chan mengikutinya kesemua tempat yang ia kunjungi. Mulai dari kesebuah perumahan yang pastinya menjemput Nancy sampai ke rumah sakit. Tunggu, apa rumah sakit?. Untuk apa Hyunjin ke rumah sakit bersama Nancy?

Apa apaan ini?

Hyunjin lalu masuk bersama Nancy kedalam. Chan penasaran sangat. Sungguh. Ia harus menunggu 2 jam sampai mereka selesai. Sebenarnya, Chan sudah mengirim tangan kanannya kedalam. Hanya saja tak berhasil mengorek informasi dari sang dokter. Sang dokter menolak memberitahu keadaan sang pasien. Alasannya sang pasien tak mengijinkan orang lain mengetahuinya. Ya, Chan menyerah dan menyuruh Felix--sang tangan kanan-- untuk mundur.

Jangan suruh Chan untuk menggunakan alatnya lagi. Karena ini dirumah sakit. Tingkat keamanan tinggi dan satu alasan teratasnya ia tak mau menyimpan seluruh dokumen rumah sakit. Terlalu banyak dan resikonya besar.

Penyamaran Chan akhirnya berhenti disana saja. Ia tak mau terlibat terlalu jauh masalah Jeongin dengan Hyunjin.  Itu bukan masalahnya lagi. Ia harus menyerahkannya lagi kepada Jeongin. Biar ia yang menyelesaikannya.

Flashback end

"Rumah sakit? Hyunjin? " Jeongin masih berproses. Otaknya tak mampu mencerna ucapan Chan tadi.

"Jangan berpikir yang tidak--tidak, okay ?. Kalau kau penasaran, mengapa kau tak tanya langsung ke Hyunjin? Atau mungkin Nancy? " ucap Chan

"Bagaimana bisa aku tidak berpikir yang tidak--tidak tentang Hyunjin? " ucap Jeongin frustasi.

"Tenangkan dirimu, Jeong " ucap Chan yang mencoba menenangkan Jeongin yang masih terguncang akibat ucapannya tadi.

Chan sebenarnya prihatin dengan Jeongin. Sudah Hyunjin sibuk dengan peluncuran produk barunya, sekarang ia dekat lagi dengan sang mantan calon tunangan tanpa alasan yang jelas.

Jeongin hampir saja menangis jika saja Chan tak menenangkannya. Ayolah, Jeongin itu patut diberi kasih sayang yang banyak. Ia sangat lucu dan harus dilindungi. Itulah yang ada dimata Chan. Bukan berarti ia berpindah hati pada Seungmin. Hanya Seungmin--lah yang dapat membuatnya menjadi lebih dewasa lagi dengan segala pandangannya.

Saat bersama Jeongin berbeda saat dengan bersama dengan Seungmin. Kalau saat bersama Jeongin, Chan merasa bahwa ia lebih seperti orang tua. Tak seperti dengan Seungmin yang berbicara layaknya seusia Chan. Pandangannya akan sesuatu lebih dewasa. Itulah yang Chan sukai dari seorang Seungmin. Okay, cukup. Back to topic.

"Ah, ini ada nomor telepon Nancy yang ku dapat. Mungkin kau bisa bicara dengannya. Bertanya. " lanjutnya.

"Ingat Jeong, ini adalah hidupmu. Appa tak mau lagi terlibat terlalu jauh. Kau sudah dewasa jadi ku rasa kau bisa menyelesaikan masalahmu sendiri. Tak ada salahnya untuk berbagi seperti ini. Tapi, kalau cara penyelesaian kau harus pikirkan sendiri kalau itu. " jelasnya.

"Kalau begitu, sekarang kau istirahatlah. Besok kau harus bekerja. Ini juga sudah malam. Appa pamit, okay? " pamit Chan sambil berdiri.

"Aku panggilkan Seungmin dahulu " ucap Jeongin yang ditahan oleh Chan.

"Sudah, tak usah. Ia harus istirahat. Kalau begitu aku pulang dahulu "

"Appa " panggil Jeongin yang membuat langkah Chan terhenti saat berada didekat pagar.

"Terimakasih " lanjut Jeongin sambil tersenyum dengan manisnya.

"Aku bisa diabetes kalau begini " ucap Chan.

"AKU MENDENGARNYA, CHRISTOPHER BANG-!! " teriak Seungmin dari kamarnya. Lebih tepatnya didalam tapi dekat dengan luar. Jadi terdengar.

"Astaga-! Matilah riwayatku esok. Aku pulang dahulu, Jeong " pamit Chan terakhir sebelum ia melajukan mobilnya dan menghilang dari pandangan Jeongin.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Secretary Yang ft. HyunJeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang