16

3.3K 444 30
                                    

Jeongin sih sebenarnya gak kenapa-napa. Cuma, kemaren entah kenapa pas dia nyebut 'hyung' entah kenapa langsung kayak kepalanya sakit gitu. Menampilkan pecahan-pecahan memori. Tapi, sekarang udah gak kenapa-napa lagi kok.

Kemarin gara-gara Jeongin yang hampir pingsan didepan, Chanyeol langsung panik dan pengen bawa Jeongin lagi kerumah sakit. Cuma Jeonginnya gak mau. Iyalah jelas, setelah dia keluar dari rumah sakit dengan jurusnya yang akhirnya berhasil masak masuk lagi sekarang. Kan gak lucu.

Karena Jeongin itu anaknya gak bisa santai-santai, jadilah dia mohon-mohom buat kerja dikantor bapaknya. Kayak sekarang.

"Dad, bolehin ya? " ucap Jeongin dengan memelas.

"Astaga, Jeong. Kamu kemaren itu udah mau pingsan masak sekarang kamu mau kerja sih? Entar kalau begitu lagi gimana? " oceh Baekhyun.

"Aduh, kalau begini Dad gak tau nih. Tergantung mom kamu aja lah Dad mah" ucap Chanyeol yang menyerahkan semuanya kepada sang istri.

"Dad bucin " ledek sang kakak tertua, Woojin.

"Inget tuh sama Hyeongseob " bales Chanyeol.

Jadi mereka tuh sekarang lagi santai-santai gitu diruang keluarga. 2Park--Woojin dan Jihoon--lagi main play station berdua. Sedangkan ChanBaek lagi disofa semacam cuddling. Jeongin mah nyamuk.

"Dad, boleh ya? " pinta Jeongin lagi.

"Tanya Mom sana. "

"Bilang aja si Dad gak berani gara-gara taruhannya jatah " ucap Jihoon tiba-tiba.

"Gak usah cengar-cengir gitu. Iya, tau kok. Tau. "lanjut Jihoon yang liat Chanyeol udah senyam-senyum aja.

"Udah menjadi rahasia umum itu mah. Gak heran " samber Woojin.

"Dibatalin ya, sama si Hyeongseob " ancam Chanyeol.

Memang, Woojin dan Hyeongseob dijodohkan. Selain untuk keuntunhan perusahaan, Woojin memang suka sama Hyeongseob gitu dari dulu. Mereka dulu satu sekolahan.

"EH, JANGAN GITU DONG " ucap Woojin tak terima.

"Ngegas ya, kamu " ucap Baekhyun.

"Suka gak mirror " ucap Chanyeol sambil berbisik.

"Mom, Dad bilang tadi Mom suka gak--" baru Jeongin mau ngomong udah ditutup aja mulutnya sama Chanyeol.

"Mau kerja? Beneran? " tawar Chanyeol.

"Bilang apa tadi, Jeong? " tanya Baekhyun yang penasaran.

"Enggak, itu tadi si Dad bilang Mom suka gak sama Dad gitu " dustanya sambil ngodein ke Chanyeol. Dapet aja.

"Ohh. Cintalah-! " ucap Baekhyun menggebu-gebu.

"Terus kenapa sampe ditutup gitu mulut anaknya, Yeol? " tanya Baekhyun yang penasaran.

"E-eng i-itu... " ucap Chanyeol gagap.

"Itu Mom, si Dad malu-malu guguk gitu" bela Jeongin.

Jeongin makin seneng aja lagi. Dapet kerjaan gegara mau lapor ke Baek. Untung aja si Chanyeol peka. Kalo kagak udah dah selesai.

Hari ini hari pertama Jeongin dikantor bapaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini hari pertama Jeongin dikantor bapaknya. Semua orang dikantor juga tau Jeongin anaknya Chanyeol. Dia hari ini dianter sama supirnya.

Jeongin kemaren dikasih tau kalau dia kebagian jadi sekretaris. Iya, sekretaris si Woojin. Kakaknya yang buluk. Kebanyakkan main layangan jadinya gitu. Mumpung posisi sekretarisnya lagi kosong. Jadi Jeongin yang ngisi. Walaupun dia pakai koneksi bapaknya supaya masuk tanpa wawancara, tapi sama aja kan yang penting kan kerja dianya.

Udah lama rasanya dia gak ketemu sama Seungmin dan Jisung. Walaupun kemarin mereka baru bertamu. Pastinya bersama 'pawangnya'.

Sekarang Jeongin lagi jalan ketempat kakaknya. Kan dia jadi sekretaris sekarang. uWu.

"Ini tempatnya " ucap orang yang mengantarkan Jeongin keruangan Woojin.

"Terimakasih " ucap Jeongin dan segera mengetuk pintu Woojin.

"Permisi " cicitnya.

Pintu terbuka dan menampilkan Woojin yang sedang bersama Hyeongseob. Ya, begitulah. Jeongin yang tak mau matanya ternodai terlalu jauh, segera menutup pintu tersebut dan menuju mejanya. Mejanya diluar.

Jari-jemari Jeongin mengelus permukaan meja tersebut perlahan-lahan. Menatap tempat tersebut satu-persatu. Hingga ia sampai pada tempat duduknya, ia duduk disana dan merasakan kepalanya yang pusing. Lagi. Kepalanya menampilkan pecahan-pecahan memori kembali. Entah itu memori apa.

Memori tentang Jeongin yang sedang bekerja. Jeongin sendiri bingung dengan siapa ia bekerja. Ia ingat ia bekerja tapi pada siapa? Mana mungkin dengan hantu. Sudahlah.

Ia menarik napasnya dan mencoba menetralkan rasa sakitnya dengan memibum air. Setelah dirasa cukup, Jeongin akhirnya dapat bernapas dengan lega.

Jeongin masih mencoba beradaptasi dengan lingkungannya yang baru. Memang ia anak dari pemilik kantor ini, tapi tetap saja ia tak pernah kesini. Bahkan mengunjungi juga tidak. Itu karena ia adalah tipekal anak rumahan dan jarang keluar.

Tiba-tiba ada sebuah telepon yang masuk ditelepon mejanya. Segeralah ia mengangkatnya.

"Hallo "

"Jeong, lu udah ada disitu kan? "

"Ya iyalah. Kalau nggak siapa yang ngangkat ini sekarang "

"Memastikan. Udah sekarang lu masuk aja. Ada yang mau kenalan "

"Segera " ucap Jeongin dan mematikan teleorin sepihak.

Jeongin segera masuk dan sesekali melirik ke Interior yang berada diruangan tersebut. Jeongin lihat disofa ada seseorang yang Jeongin tak kenal.

"Hallo " sapa Jeongin dan membungkuk padanya.

"Oh ya, Jeong. Kenalin nih calon gua. " ucap Woojin.

"Dan Seob, ini adik aku. Yang aku ceritain" tambahnya.

"Salam kenal. Nama kamu Jeongin kan? Kalau nama hyung, Hyeongseob. Panggilnya ucup juga boleh kok. Sesuka kamu aja" ucap orang tersebut sambil menampilkan gigi putihnya.

"Salam kenal juga, hyung. " balas Jeongin sambil menampilkan senyumnya.

Jadilah hari itu Jeongin dan Hyeongseob berbincang seharian. Bahkan mereka makan siang bersama. Maklum saja jika mereka belum mengenal satu sama lian. Karena saat pertunangan mereka berdua, Jeongin pergi merantau. Dan juga Hyeongseob hanya diberitahu bahwa Woojin punya adik lagi. Hanya saja tak bisa datang. Dan itulah cerita hari pertama Jeongin ditempat kakaknya.


---------------

End-in tidak ya?

End-in tidak ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Secretary Yang ft. HyunJeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang