3 ⏹ Teringat

1.9K 317 10
                                    

>>><<<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>>><<<

>>><<<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


Hanggini terus mengusap punggung (Namakamu) yang naik turun, menenangkannya.

"(Nam..), udah dong jangan nangis terus. Kasian mata lo udah bengkak gitu."

"Je, gue gabisa Je! Gue tahu gue kerja jadi DJ. T-tapi gue engga terima kalau harta paling berharga gue di ambil secara paksa!!" Tangis (Namakamu) semakin kencang, Hanggini menatap sedih (Namakamu), hatinya ikut sedih.

Sahabat terbaik dalam hidupnya tersakiti, oleh seseorang yang mungkin tak akan bertanggung jawab pada sahabatnya, (Namakamu).

Hanggini menarik (Namakamu) ke dalam pelukannya, (Namakamu) menyimpan dagunya di pundak Hanggini.

"Gue bakal bantu lo buat cari tahu siapa laki-laki brengsek itu (Nam..)!"

(Namakamu) menggeleng, "Engga usah Je, biarin. Gue nggak mau ketemu dia, Je. G-gue engga butuh dia! Gue benci dia!!"

"Lo tenang aja. Kalau gue nemuin dia gue bakal langsung kabarin lo. Dan minta pendapat dari lo. Lo mau gue bawa dia ke elo secara idup-idup atau udah dalam keadaan mati. Lo tinggal pilih (Nam..)."

(Namakamu) mengurai pelukannya, ia mengusap air mata yang tersisa di bawah mata dan di wajahnya, matanya yang telah membengkak menatap Hanggini.

"Gue beruntung banget Je, punya sahabat yang bisa jadi kakak, ibu, dan semuanya buat gue Je."

Hanggini tersenyum, tangannya mengulur untuk mengusap lengan (Namakamu). "Gue cuma pengen liat lo dan Lucca bahagia (Nam..)." Ujar Hanggini.

"Thanks Je."

Senyum (Namakamu) terukir, ia merasa sangaaaat bersyukur memiliki sahabat yang selalu ada dalam kondisi apapun seperti Hanggini.

•••

"(Nam..) gue kerja dulu ya?" Hanggini menyampirkan tas selempangnya di sebelah bahu.

Wajah (Namakamu) mendongak, matanya melihat ke arah jam dinding yang telah menunjukkan pukul 5 sore.

ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang