1.

505 69 3
                                    

Sebelumnya saya mau mengingatkan, cerita yang saya buat terinspirasi dari drama berjudul 'Are you human to, dan 'Duel' sebagai jalan ceritanya. Namun,semua isi dalam cerita ini saya buat sendiri berdasarkan, Khayalan : D . 

Tidak suka dengan Cerita ini, Jangan Di baca kakak.











Di suatu tempat dimana mereka menjadikan tempat itu sebagai perkumpulan kubuannya. Iya, selalu di ketuai oleh Hyunjin dan para kedua angottanya, yaitu jisung dan felix.

"Ya ya ya, apa kau tau Seungmin?" ucap Jisung yang berdiri sambil menyilakan kedua tangannya.

"Kenapa?" tanya Felix tengah duduk di atas meja.

Hyunjin tengah berbaring di antara jejeran bangku yang tak terpakai.

"Aku dengar dia sangat berambisi menggantikan posisi mu Hyunjin" ucap jisung tertawa

"Bhak... Mustahil sekali, mau bayar berapa dia?" cetus Felix.

"Ah~ Seungmin? Anak kelasku?" tanya Hyunjin sambil memejamkan matanya.

"Kau sekelas ternyata" ucap Jisung lagi "bagaimana dia dikelas?"

"Entahlah, aku tak peduli dengan mereka" ucap Hyunjin lagi.

"Aku yakin, sampai akhir kau bisa menjadi yang pertama di angkatan" ucap Felix tersenyum sembari menatap Hyunjin.

"Itu tergantung pada Ayahku" ucap Hyunjin.




Ting tong teng~








Terdengar suara bel pelajaran berikutnya berbunyi di setiap sudut sekolahan. Hyunjin mendecikan suaranya, berharap ada waktu yang panjang agar ia bisa membolos di pelajarannya kali ini.

Jisung dan Felix bersiap bergegas meninggalkan tempat kubuan mereka.

"Kau tak kembali ke kelas?" tanya Felix

"Matematika" ucap Hyunjin singkat sambil memejamkan matanya.

"Wkwk biarlah dia, lagi pula ia tak kan pindah posisi" ucap jisung tertawa.

"Pergilah" Hyunjin terlihat menikmati tidurnya, ia bahkan tak berniat untuk kembali ke ruang kelas itu.

Setelah kepergian kedua temannya, Hyunjin kini sendiri di Ruangan itu. ia sangat membenci pelajaran matematika sampai sampai ia tak akan masuk ke dalam kelas.

***







Didalam ruang kelas

"Hyunjin eodinya?" tanya guru yang tengah mengajar mata pelajaran matematika.

Satu kelas terdiam, tak ada yang tau keberadaannya.

Guru itu hanya menggelengkan kepalanya sambil menandai nama Hyunjin pada buku absennya.

"Saem! Saya akan maju " ucap salah seorang sambil mengangkat salah satu tangannya.

"Oh seungmin~a , kau sudah menemukan jawabannya?" tanya guru tersebut.

Pria itu bernama Seungmin, salah satu teman kelas Hyunjin. Dia salah satu murid yang paling aktif untuk memecahkan soal-soal yang di berikan dari gurunya. Akan tetapi, dirinya sulit untuk berinteraksi dengan sesama temannya, Ia lebih suka menyendiri. selama dua tahun terakhir ini, ia selalu memegang peringkat kedua di satu angkatannya. Lalu siapa yang pertama?

Seungmin maju kedepan dan segera menyelesaikan soal di papan tulis, tak heran jika kemampuannya di akui oleh teman-temannya.



***











Seusai jam pelajaran selesai, waktunya istirahat kedua, dengan santai Hyunjin masuk kedalam ruang kelas.

Ia berjalan menghampiri bangkunya sambil bersiul dengan kedua tangan berada di saku celananya. Seungmin tidak peduli dengan kedatangan Hyunjin, ia masih tetap mengerjakan beberapa soal dari buku yang ia miliki.

Sesampai di tempat duduk, ia langsung meletakkan kedua kakinya di atas meja dan bersandar di bangku nya dengan kedua tangan bersilangan.

"Apa guru itu mencari ku? " tanya Hyunjin sambil melirik Seungmin yang berada tak jauh di depan bangkunya.

Seungmin sebenarnya mendengar perkataan Hyunjin, akan tetapi ia tak ingin peduli dengan orang lain.

"Cih! apa kau berpura-pura tak mendengarnya?" tanya Hyunjin.

Lagi-lagi Seungmin tak meresponya, ia masih terlalu tenang dengan pertanyaan itu.

Dan saat itu, Hyunjin melempar sebuah permen ke arah Seungmin. Yap, mengenai kepala belakang Seungmin. Namun, Seungmin tak merespon kembali.

Karena geram, Hyunjin akhirnya bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Seungmin.

"Ya, aku tengah bertanya padamu." ucap Hyunjin sambil mencengkram kerah seragam milik Seungmin.

Seungmin hanya melirik sekilas cengkraman Hyunjin, kemudian ia menatap tenang.

"Woah, dengan siapa aku berhadapan sekarang?" ucap Seungmin tersenyum kecut.

"Apa?"

"Aku tidak salah dengar bukan? Kau...Kau bertanya padaku?" ucap Seungmin dengan sinis "lihatlah dirimu, kau saja tak menyebut namaku" tambahnya lagi.

"Aku tak peduli dengan siapa aku bertanya" ucap Hyunjin dibuatnya emosi.

"Lepaskan tanganmu itu"

"Ups, sepertinya aku salah memegang orang sepertimu" Hyunjin melepaskan seragam Seungmin sambil tersenyum. "OH iya, apa kau itu yang di ceritakan murid sekolah ini? Seorang Kim Seungmin (melirik name tag milik Seungmin) mengalahkan Hwang Hyunjin? HAHAHA " ucap Hyunjin tertawa puas.

"Lalu?" tanya Seungmin tenang

"Kau dengar baik-baik Seungmin~ssi" ucap Hyunjin pelan sambil merapikan kerah Seungmin dan tersenyum.

"Sepintar apapun dirimu untuk menggeser posisiku, itu sepertinya terdengar mustahil. Jadi, buang jauh-jauh keinginanmu itu untuk menggantikan posisiku. Mengerti?" Hyunjin mendorong Seungmin dan meninggalkan tatapan sinis. "Jangan lupa mengerjakan tugasmu kembali ya" tambahnya sambil tersenyum licik.

Seungmin hanya terdiam setelah mendengar ucapan Hyunjin, ia hanya tersenyum setelah mendengarkan ocehan Hyunjin.

"Aku bahkan tau kebusukanmu Hyunjina"

NEXT JANGAN LUPA VOMMENT YA

Side Effects [Hyunmin ; StrayKids ] 2019Where stories live. Discover now