Side Effects [Hyunmin ; StrayKids ] 2019

14.

setiba di rumah, Hyunjin langsung memberikan sebuah ember di hadapan Ardes.

"Berikan aku cap itu segera" ucapnya dengan sombong karena telah memenuhi misi pertama.

Ardes sedikit kaget, ternyata alasan Hyunjin pergi adalah untuk mendapatkan ikan kembali.

"Kim? Benar dia mendapatkannya?" tanya Ardes pada Kim yang berdiri di sebelah Hyunjin.

"Eo..aku melihatnya sendiri" ucap Kim jujur.

Karena merasa percaya diri, Hyunjin langsung meminta cap itu pada Ardes.

"Aku bisa melakukannya bukan?"

Saat itupun Ardes langsung memberinya stempel pada buku milik Hyunjin. Hyunjin yang melihat itu juga merasa bangga dengan dirinya

"Woah~lihatlah, aku bisa melakukannya bukan?" tanya Hyunjin pada Kim.

Kim yang mendengar itu hanya menatap Hyunjin keheranan dan kemudian pergi menginggalkannya.

***

"Hyunjin~Ah, makan malam sudah siap. Keluarlah " ucap Ayahnya.

Hwang masih memakai jam tangannya, lalu membalas sahutan ayahnya.

"Ne! Aku akan segera kesana" ucapnya sedikit teriak.

Tak lama kemudian, Hwang keluar dari kamarnya. Ia melihat begitu banyak makanan.

"Kenapa tiba-tiba banyak sekali makanan?" ucapnya sambil mengambil posisi duduk.

"Karena kau berhasil membanggakan Ayah" ucap Ayahnya.

"Ah~ begitukah?" ucap Hwang. "Baiklah aku akan menghabiskannya Ayah" Hwang membalasnya dengan senyuman.

Ayah Hyunjin berusaha untuk mengakrabkan dirinya dengan Hwang, ia tersadar jika Hwang bukanlah anak aslinya, namun tetap saja sifat Hyunjin masih ada pada diri Hwang.

***

Dibalik itu, Kim dan Hyunjin tengah membicarakan sesuatu di halaman rumah.

"Aku masih tidak percaya dengan dunia ini" ucap Hyunjin. "Terutama, denganmu"

"Ayolah, kau harus lebih pintar untuk mencari tahu tentang ini" ucap Kim duduk sambil menekukkan lututnya.

"Kau besok akan sekolah kan?" tanya Hyunjin.

"Sekolah apa maksudmu? Kau sudah berapa kali menanyakan hal ini. Sudah kukatakan, aku tidak tau sekolah itu apa" ucap Kim menjelaskan.

"Ya, sudahlah akhiri sandiwara ini. Ya memang kuakui kalau kau itu hebat, tapi ayolah..coba jujur padaku, jangan berpura-pura. Aku sudah lelah hidup seperti ini" ucap Hyunjin mulai mengeluh.

"Kita lihat besok nanti, apa yang terjadi" ucap Kim yang tiba-tiba masuk ke dalam rumahnya.

Hyunjin masih terduduk diam, ia masih belum mengerti apa yang di katakan Kim.

***

Keesokan paginya

Seperti biasanya, Hwang selalu datang 1 menit sebelum jam masuk. iya 07.29 , entah kenapa ia sangat begitu santai berjalan di lorong sekolahan.

Tak lama kemudian ia tiba di dalam kelas, ia melihat Seungmin yang sudah ada di bangkunya.

Saat itu juga, Hwang menghampirinya dan duduk di atas meja Seungmin.

"Kau pikirkan baik-baik tentang perlombaan nanti, jangan sampai kau membuat dirimu malu" ucap Hwang sambil menepuk bahu Seungmin.

Seungmin hanya menatap lekat mata Hwang, belum mencapai siang hari, kali ini ia hampir dibuat emosi dengan Hwang.

"Aku tak peduli" ucap Seungmin

Saat itu guru mata pelajaran pun tiba, Hwang langsung kembali ke tempat duduknya.

Seungmin yang mendengar perkataan Hwang merasa sangat tersaingi, ia menggengam erat jemarinya dan memikirkan bagaimana agar bisa mengkalahkan Hwang.

Saat itu jam pelajaranpun berlangsung, terlihat Hwang sangat memperhatikan betul ajaran dari Guru Choi , Guru yang mengajar dalam bidang Sejarah.

Hwang terduduk tenang sambil memperhatikan materi yang diberi, sesekali ia mencoba untuk melihat materi di buku.

"Hyunjin~ah" panggil Guru Choi.

Mendengar panggilan itu, seisi kelas langsung menyorotinya.

"Ah~Ne?" tanya Hwang.

"Kau tak seperti biasanya hari ini? Waeyo?" tanya Guru Choi.

"Maksudnya?" Tanya Hwang.

"Di setiap pelajaran Ibu kan, kau selalu risih, bolak-balik ke toilet, ataupun tidur..tapi kali ini..kau sedikit terlihat..."

"Bukankah itu hal yang baik? Aku mencoba untuk memperbaiki prilakuku" ucap Hwang memberitahu Guru Choi.

"Itu terdengar bagus, kau harus seperti untuk kedepannya" ucap Guru Choi.

"Tentu saja" Hwang tersenyum.

***

"KIM~AH. Eodinnya???" teriak Hyunjin yang sudah bangun pagi ini.

NEXT? JANGAN LUPA VOMMENT