Bhukk
Atha menjatuhkan pukulan sapaan pada gadis yang ia ketahui bernama Vera, tidak sampai disitu Atha menarik kerah baju milik Vera dan dengan membabi buta dia memukuli Vera tanpa ampun. Seisi kelas panik dengan kemarahan yang di rasakan Atha karena kelakuan Vera.
"NGAPAIN LO MUKULIN DIA YANG NGGAK PUNYA SALAH SAMA LO ANJING!!!" teriak Atha di depan wajah Vera, sedangkan gadis itu sudah gemetaran sejak tadi.
"SEHEBAT APA LO SAMPE BERANI NAMPAR DIA!HAH?, APA HAK LO NYAMPURIN URUSAN DIA!!!, DAN SEPENTING APA KEHIDUPAN DIA BUAT LO BANGSAT!!!LO ITU CUMA PEGANGGU KETENTRAMAN SEKOLAH BODOH!, APA PENTINGNYA ELO DISINI! NILAI LO ITU NGGAK ADA YANG PERNAH JAUH DIATAS GW ATAUPUN ANAS! TAPI GAYA LO ITU YANG BIKIN GW ENEK TAI!, MAU JADI SOROTAN ORANG LAIN HAH? SUPAYA DIKENAL KARENA KEBURUKAN? KALO BANDEL JANGAN SETENGAH-SETENGAH! MAUNYA NGELABRAK ORANG DAN MAUNYA NYOSOR DOANG, MURAHAN BANGSAT!!!"
Atha benar-benar dalam kondisi tidak stabil. Jangan salahkan dirinya bila ini semua terjadi, karena sejujurnya dirinya juga tidak ingin berlaku keji kepada orang disekitarnya jika bukan mereka sendiri yang memintanya. sedangkan Anas yang sudah dari tadi menahan Atha agar tidak menyakiti Vera kembali, Anas hampir menangis karena hal ini.
Vera memberanikan diri untuk memandang Atha yang sedang kalang kabut, dan dia membuka suara.
"Karena dia caper sama Lo dan mereka!" Tunjuk Vera ke pada keempat pria di luar kelas.
"MASIH BERANI LO NGEJAWAB OMONGAN GW!LO ITU CUMA ANAK ORANG BIASA AJA GAYA LO SELANGIT!, EMANG KATA LO GW NGGAK TAU BOKAP LO SERING MABOK-MABOKAN? LO TUH HARUSNYA MIKIR GIMANA KEADAAN NYOKAP LO YANG SELALU JADI BAHAN TINDASAN BOKAP LO, BUKAN MALAH JADI ANAK BEGAJULAN!"
Dengan senyum merendahkan Atha maju beberapa langkah untuk menghimpit Vera di dinding dan dengan rasa kesal yang sudah memuncak Atha mencengkram kedua bahu Vera dan menusukan kukunya ke area bahu tersebut,dan Vera yang tidak tahan dengan rasa sakitnya pun meringis kesakitan.
"Baru begini aja Lo sakit? Terus dengan perlakuan lo ke dia apa setimpal? Cewek murahan kayak Lo nggak pantes disini, udah rendah makin rendah aja Lo!"
Atha memajukan wajahnya agar dekat dengan wajah Vera."Dan untuk yang Lo bilang, Anas caper sama gw haha, itu bukan urusan Lo karena sekarang dia itu adek gw jadi nggak ada hak buat Lo nyakitin dia. Gw nggak pernah nyakitin orang yang gw sayang!" Sambung Atha
Seisi kelas terkejut dengan pernyataan yang diberikan Atha kepada Vera, itu tandanya sudah tidak ada lagi yang boleh menyakiti ataupun menyentuh Anas sedikitpun, apalagi sampai melukainya.
Dengan rasa kesal yang masih menyeruak dalam dirinya Atha meninju bagian perut Vera dengan sangat kencang dan tanpa mendengar ampunan Vera, Atha memberikannya tamparan yang amat sangat menyakitkan untuknya.
PLAKK
Ricuh sudah kondisi kelas,banyak sekali warga sekolah yang berkumpul di kelas ini, padahal banyak guru yang sedang mengajar. Namun sepertinya para guru tidak ada yang peduli dengan kegaduhan yang diciptakan Atha.
"sakit nggak rasanya ditampar sama tangan cantik gw?, Tapi gw rasa ini nggak terlalu sakit dengan apa yang udah Lo lakuin! Karena apa! Karena Lo udah nyakitin orang yang gw sayang!" Tukas Atha.
"Gw minta maaf tha, sumpah gw gak bakalan ngusik Anas sedikitpun lagi" sesal Vera.
"Iya tha udah,aku juga udah nggak papa, kesian Vera udah kesakitan kayak gitu" mohon Anas kepada Atha.
Atha menghampiri Anas yang sudah dalam keadaan yang tidak berdaya karena pukulan dan tamparan dari Vera, akhirnya Atha memeluk Anas dengan erat dan berfikir bahwa dirinya akan selalu menjaga Anas. Dan Atha tidak ingin mereka semua lolos begitu saja akhirnya Atha membuka suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAVAN (H I A T U S)
Teen Fiction[Revisi setelah selesai] "Tha, lo pernah ngerasain rasanya berharap tapi nggak bisa memiliki?" "Gw? pernah, tapi cuma sekali." "Oh ya?, terus lo gak mau gitu mencoba lagi?" "Nggak, karena menurut gw hal itu sia-sia dan cuma nyiksa diri lo sendiri na...